32.1 C
Jakarta
Jumat, 31 Maret, 2023

Apa Itu Resesi Ekonomi Global? Ternyata Begini Tanda-tandanya

JAKARTA, duniafintech.com – Apa itu resesi ekonomi global? Istilah ini belakangan memang sering kali muncul dan terdengar di mana saja.

Kabar soal resesi global ini pun semakin kencang terdengar karena hal ini sejatinya memang akan menjadi ancaman serius bagi seluruh negara di dunia.

Tahun 2023 ini diperkirakan akan terjadi resesi global, yang dipicu oleh kenaikan suku bank sentral secara global.

Untuk memahami lebih jauh soal resesi global, simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

Baca juga: Apa Itu Resesi Ekonomi Global: Penyebab, Akibat, dan Gejalanya

Apa Itu Resesi Ekonomi Global?

Pengertian resesi global adalah penurunan pada sektor ekonomi berkepanjangan di seluruh dunia dalam sebuah periode.

Menukil Google Arts & Culture, menurut International Monetary Fund (IMF), resesi global adalah sebuah keadaan kenaikan (inflasi) Produk Domestik Bruto (PDB) dunia sesuai dengan indikator ekonomi makro dunia. 

Termasuk di dalamnya adalah tingkat pengangguran, produksi dalam industri, arus modal, konsumsi minyak, dan perdagangan saham.

Kalau resesi global ini terjadi maka negara-negara maju akan menghadapi kontraksi, perekonomian negara-negara berkembang cenderung melambat, dan terjadi penurunan perdagangan saham dengan sangat cepat.

Meski sebenarnya tidak ada definisi yang resmi akan kemerosotan ekonomi global, tetapi sejumlah indikator di atas tadi sudah ditetapkan oleh IMF, yakni organisasi yang cukup memiliki kendali mengenai ekonomi moneter di seluruh dunia.

Tanda-tanda Terjadinya Apa Itu Resesi Ekonomi Global

Sinyal akan terjadinya resesi pernah dikemukakan oleh salah seorang Ahli Ekonomi Julius Shiskin.

Di antara indikator utama penentu resesi, yaitu PDB riil atau keseluruhan nilai pasar dari barang dan jasa yang diproduksi dalam perekonomian, yang diukur dengan harga konstan atau harga dasar.

Ketika pertumbuhan PDB riil menuju ke arah negatif, hal itu bisa menjadi sinyal terjadinya resesi.

Baca juga: Apa Itu Resesi Ekonomi Global? Ini 4 Negara yang Diprediksi akan Resesi Tahun 2023

Selain itu, melangsir The Balance Money, Biro Nasional Penelitian Ekonomi (NBER) juga memantau data pendapatan riil hingga kondisi pekerjaan yang bisa dijadikan indikator terjadinya resesi.

“Sinyal paling jelas bahwa resesi sedang berlangsung, kata para ekonom, terjadi peningkatan yang stabil pada tingkat lay-off atau pemutusan kerja dan lonjakan pengangguran,” demikian keterangannya.

Dampak Resesi

Melangsir laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), inilah beberapa dampak yang ditimbulkan oleh resesi ekonomi:

Apa Itu Resesi Ekonomi Global

  1. Perlambatan ekonomi akan membuat sektor riil menahan kapasitas produksinya sehingga Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akan sering terjadi. Bahkan, beberapa perusahaan mungkin menutup dan tidak lagi beroperasi;
  2. Kinerja instrumen investasi akan mengalami penurunan sehingga investor cenderung menempatkan dananya pada bentuk investasi yang aman;
  3. Ekonomi yang kian sulit tentunya berdampak terhadap pelemahan daya beli masyarakat karena mereka akan lebih selektif menggunakan uangnya dengan fokus pemenuhan kebutuhan terlebih dahulu.

Cara Mencegah Resesi

Setelah paham dampaknya, Anda perlu tahu bagaimana cara mencegah resesi ekonomi. Pasalnya, resesi ekonomi adalah kondisi yang menakutkan bagi banyak sektor. Ini dia cara mencegah resesi ekonomi.

Belanja Besar-besaran

Cara mencegah resesi ekonomi adalah dengan memperkuat daya beli melalui belanja besar-besaran. Pemerintah berencana melakukan belanja besar-besaran untuk menghadapi ancaman resesi sehingga permintaan dalam negeri meningkat dan dunia usaha tergerak untuk berinvestasi.

Bantuan UMKM

UMKM adalah salah satu sektor yang terdampak resesi. Namun, usaha jenis ini memiliki daya tahan lebih baik dibanding perusahaan besar ketika terjadi krisis karena lingkupnya kecil. Jadi, perlu adanya bantuan finansial agar kegiatan produksi tetap berjalan.

Mengembalikan Kepercayaan Investor

Selain memperkuat daya beli, resesi ekonomi bisa diatasi dengan membuat kebijakan dan proyek-proyek strategis untuk membangun iklim investasi agar investor tertarik menanamkan modalnya kembali.

Baca juga: Sri Mulyani Optimistis APBN 2023 Mampu Tangkal Resesi Global

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

-Inline sidebar-

ARTIKEL TERBARU

Menko Airlangga Puji GoTo Dorong UMKM Menuju Ekonomi Digital

JAKARTA, duniafintech.com - Sektor ekonomi digital dinilai mampu menjadi salah satu pemantik percepatan pemulihan serta peningkatan daya tahan ekonomi. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko)...

Waspadai Bull Trap Kripto, Begini Tips Cara Menghindari nya Menurut CEO Indodax

JAKARTA, duniafintech.com - Hari ini, Jumat (31/3/23) pukul 12.00 WIB harga Bitcoin masih berada di kisaran lebih dari 423 juta rupiah. Kenaikan pada harga...

Hore! Pemerintah Resmi tidak Naikkan Tarif Listrik hingga Bulan Juni

JAKARTA, duniafintech.com - Penyesuaian Tarif Tenaga Listrik (Tariff Adjustment) periode April-Juni 2023 untuk 13 (tiga belas) Pelanggan Non Subsidi PT PLN (Persero) telah ditetapkan...

Cara Investasi Bitcoin bagi Pemula: Buat Akun hingga Penarikan

JAKARTA, duniafintech.com – Cara investasi Bitcoin yang benar untuk pemula tentu wajib dipahami jika kamu ingin terjun ke dunia aset kripto. Saat ini, investasi mata...

Pemerintah Resmi Naikkan Bea Keluar Pertambangan, Ini Besarannya

JAKARTA, duniafintech.com - Pemerintah mengumumkan terdapat sejumlah produk pertambangan yang akan dikenakan bea keluar (BK) pertambangan periode April 2023 mengalami kenaikan harga dibandingkan dengan...
LANGUAGE