duniafintech.com – Meskipun harga Bitcoin dan altcoin sempat mengalami penurunan, Bitcoin bersama dengan cryptocurrency lainnya, siap pulih dengan rumor tentang harganya yang berpotensi mencapai $10.000.
Sepanjang sejarah ekonomi, kejatuhan harga Bitcoin di tahun 2013 investor Bitcoin awal, telah mendapatkan tiga kali lipat dari investasi awal mereka. Dan dalam beberapa bulan terakhir pada tahun 2017, kenaikan harga Bitcoin telah mencapai hingga 87%.
Harga Bitcoin telah melonjak menjadi $2,800 karena berbagai faktor, termasuk gejolak penerimaan mata uang digital sebagai pembayaran legal, dan pertumbuhan yang stabil dalam hal layanan pengiriman uang internasional.
Banyak yang telah mengadopsi Bitcoin sebagai cara pembayaran dan sudah diterima oleh regulator sebagai cara investasi yang sah. Dengan berbagai potensi yang ada, Bitcoin berpotensi menjadi aset utama. Bahkan di beberapa negara seperti Jepang, Bitcoin secara sah diterima sebagai metode pembayaran.
Menurut beberapa pengamat pasar Bitcoin, popularitas Bitcoin akan terus meningkat. Sebenarnya, di negara lain seperti Nigeria, Korea Selatan dan Rusia, orang lebih menyukai Bitcoin sebagai cara yang lebih dapat diandalkan untuk melakukan transaksi keuangan karena ekonomi negara-negara ini tidak stabil.
Dalam ekonomi yang menurun seperti Venezuela, Bitcoin juga digunakan untuk membeli makanan dari Amazon melalui perusahaan perantara. Sayangnya, Bitcoin juga sering dikaitkan dengan kegiatan terkait kejahatan termasuk hacking di dunia maya dengan tuntutan tebusan, penawaran narkoba, dan bahkan promosi prostitusi.
Namun, kenaikan harga Bitcoin di tahun 2017, tepatnya pada bulan lalu yang mencapai sekitar 87% bukanlah pergerakan yang normal. Di satu sisi, akibat yang kurang positif dari kenaikan itu mungkin tidak begitu besar. Meskipun ada 16 juta Bitcoin dengan nilai total $35 miliar, ini belum cukup besar bila kita berbicara dalam konteks pasar modal global.
Dibandingkan dengan nilai pasar Apple AAPL senilai $805 miliar, Bitcoin tidak begitu signifikan jumlahnya. Sementara itu, sebuah perusahaan bernama Associate British Foods memiliki nilai yang hampir sama dengan Bitcoin – namun pasarnya tidak macet saat meledak.
Pada bulan lalu, RSK Labs menginvestasikan $3,5 juta untuk kontrak cerdas di Bitcoin. Coinbase juga menginvestasikan $75 juta di startup Bitcoin. Meskipun beberapa risiko tidak terstruktur, investor masih akan melakukan upaya bisnis bahkan dengan melibatkan dana modal mereka. Bagian yang paling menarik adalah adanya gelembung aset yang akan menjadi “tanda nyata” bahwa harga di pasar mencapai puncaknya.
Source : Cointelegraph.com
Picture: pixabay.com
Written by : Arina Calista Putri