25.1 C
Jakarta
Kamis, 19 Desember, 2024

APLIKASI CHATTING TELEGRAM SIAPKAN MATA UANG DIGITAL SENDIRI

duniafintech.com – Beberapa waktu yang lalu, Line, perusahaan penyedia aplikasi chatting asal Jepang berhasil menaikkan harga sahamnya berkat rencana mereka mengeluarkan uang virtual sendiri. Telegram, aplikasi chatting buatan warga negara Rusia ini juga sedang merencanakan langkah serupa.

Dilansir oleh Business Inside, Telegram disebut sedang bersiap untuk melakukan ICO (Initial Coin Offerings) untuk meluncurkan mata uang digital mereka sendiri yang akan dinamai Grams.

Baca juga: https://duniafintech.com/seminar-mendapatkan-income-dari-dunia-online/

Melalui Initial Coin Offerings ini, Telegram berharap mampu mengumpulkan setidaknya 15,9 triliun rupiah atau setara dengan 1,2 miliar dolar. Berdasarkan perencanaan, koin mereka ini akan memasuki pasar sekitar tahun 2019.

Di bulan Februari ini, penjualan koin perdana akan dilakukan oleh Telegram secara tertutup. Sedangkan untuk umum, ICO direncanakan akan digelar pada bulan Maret. Dari setiap penawaran yang diberikan, Telegram menargetkan angka 7,9 triliun rupiah atau setara dengan 600 juta dolar.

Baca juga: dosen-universitas-pennsylvania-sebut-blockchain-akan-beri-dampak-besar-dalam-kemajuan-negara/

Yang Membedakan Grams dengan Mata Uang Virtual Lain

Bitcoin selama ini telah berhasil menggantikan posisi emas sebagai aset berharga sedangkan Ethereum dianggap sebagai penyedia layanan yang sempurna untuk crowdsales (pengumpulan dana untuk proyek tertentu secara berkelompok).

Telegram mengklaim bahwa Grams nantinya akan mampu menuntaskan masalah yang tidak bisa diselesaikan oleh kedua mata uang virtual paling populer di dunia itu.

Baca juga: https://duniafintech.com/pantau-gaya-konsumtif-anak-masa-kini-untuk-memperluas-bisnis-anda/

Telegram memiliki target blockchain mereka, TON bisa menjadi pengganti bagi layanan VISA dan Mastercard dengan sistem yang tidak terpusat. Mereka berharap Grams bisa membuat transaksi harian menjadi lebih efisien dan berencana menggunakan 80% dana ICO yang terkumpul untuk membangun sistem tersebut.

Jika rencana Telegram berjalan mulus, mereka akan mengantongi predikat penjualan token terbesar di dunia dengan total nilai transaksi 15,9 triliun rupiah. Rekor  sebelumnya dipegang oleh Filecoin yang berhasil mengumpulkan 3,4 triliun pada bulan September lalu.

Written by: Dita Safitri

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU