27.1 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Aplikasi Fintech LinkAja Luncur Sambut Bulan Puasa?

duniafintech.com – Aplikasi fintech LinkAja dikabarkan akan segera rilis bertepatan dengan salat tarawih pertama sebelum melaksanakan puasa. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, mengatakan peluncuran dan peresmian aplikasi  fintech LinkAja direncanakan akan digelar pada 5 Mei 2019.

Baca juga : Bank Sentral Singapura dan Kanada Menyelesaikan Proyek Blockchain Payment Cross-Border Pertama

Peluncuran secara serentak LinkAja memang sudah ditunda untuk kesekian kalinya. Sebelumnya, seremonial akan digelar bersamaan dengan peringatan HUT Kementerian BUMN pada 13 April lalu, namun saat itu bertepatan dengan Kampanye Akbar pasangan Capres-Cawapres Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Kemudian, diundur kembali menjadi 21 April yang akhirnya ditunda sampai pemberitahuan selanjutnya.

“Kita memang tadinya mau full launching tanggal 13 (April), tapi mundur kemarin. Sampai akhirnya sebetulnya sudah mau launch tanggal 21 (April), tapi masalahnya karena nggak boleh ramai-ramai jadinya full,” ungkapnya.

Baca juga : Survei Fidelity Investments: 22% dari Investor Digital Memiliki Aset Kripto

Rini mengaku sebenarnya aplikasi LinkAja sudah dilakukan soft launching sejak 30 Maret 2019. Saat ia melakukan kunjungan kerja ke daerah, Rini pun gencar melakukan sosialisasi LinkAja kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) binaan BUMN.

LinkAja merupakan sistem pembayaran nontunai yang dikembangkan oleh perusahaan patungan BUMN tersebut yaitu PT Fintek Karya Nusantara atau Finarya.

Rini menambahkan aplikasi tersebut terus disempurnakan hingga nanti diluncurkan secara resmi. Sebelumnya LinkAja yang merupakan dompet elektronik untuk menyimpan saldo harus ditransfer dari bank yang dimiliki .

Adapun uji coba pemakaian aplikasi fintech LinkAja dari sebelumnya merupakan sebuah aplikasi mobile money T-Cash telah dimulai sejak 22 Februari 2019 lalu. Rini menyampaikan, LinkAja saat ini telah bertransformasi dari sebuah dompet digital menjadi bentuk link.

“Dulu kan waktu soft launch masih seperti wallet biasa jadi harus transfer, masukkan uang ke situ sekarang sudah di-link. Kalau pemakai link punya akun rekening di BTN, Mandiri, BNI, BRI itu langsung tersambung,” tuturnya.

LinkAja akan dimiliki delapan BUMN. Telkomsel pun digadang-gadang akan menjadi pemegang saham pengendali dengan kepemilikan 25 persen. Bank Mandiri, BNI, BRI masing-masing 20 persen. Sisanya pertamina tujuh persen, Jiwasraya dan Danareksa masing-masing 0,5 persen.

Baca juga : PinDavest Menegaskan Bahwa Mereka Bukan Lembaga Ilegal

 

 

 

1 KOMENTAR

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU