26.3 C
Jakarta
Sabtu, 23 November, 2024

Deflasi: Pengertian, Penyebab, dan Dampak Negatifnya

Deflasi adalah penurunan harga dan barang secara masif karena disebabkan berbagai faktor yang menjadi penyebabnya. Akan tetapi, apakah itu berarti penurunan daya beli? Berikut akan dijabarkan lebih jauh tentang hal ini

Dalam dunia bisnis di suatu negara manapun ada kalanya mengalami berbagai risiko, bahkan di Indonesia pada September 2019 lalu menurut Badan Pusat Statistik (BPS) sempat mengalami penurunan daya beli. Jika dilihat menurut data pada bulan September 2019 lalu Indonesia mengalami penurunan daya beli sebesar 0,27% secara Month-on-Month (MOM).

Apa itu Deflasi?

Deflasi merupakan suatu fenomena dimana harga barang menurun secara terus menerus dalam periode singkat. Selain menurunnya harga barang, dampak lain terhadap fenomena ini adalah menurunnya upah kerja dan bisa dibilang fenomena ini adalah kebalikan dari inflasi. Inflasi adalah fenomena dimana harga barang melonjak naik. 

Sekilas fenomena ini bisa dianggap menguntungkan oleh masyarakat lantaran harga barang lebih murah. Mungkin untuk beberapa waktu memang demikian, namun efek negatif jangka panjangnya akan terasa dan dari segi ekonomi bisa menimbulkan kekacauan ekonomi dan bisnis negara.

Penyebab terjadinya fenomena ini bisa dari beberapa faktor, apalagi kondisi tersebut tak lepas dari pengaruh perekonomian secara global. 

Jenis dari Deflasi

Terdapat dua jenis dari kondisi tersebut, berikut ini adalah penjelasan dari kedua jenisnya.

1. Strategis

Strategis merupakan salah satu jenis penurunan daya beli dan terjadi karena adanya penetapan kebijakan mengenai pengendalian terhadap gejala konsumsi berlebihan di kalangan masyarakat. Konsumsi berlebihan masyarakat ini dinilai dapat menyebabkan penurunan karena adanya penurunan suku bunga pemerintah melalui bank sentral, di mana suku bunga rendah ini akan mengakibatkan masyarakat sebagai konsumen untuk meminjam uang di bank. Sedangkan perusahaan-perusahaan akan berlomba dalam menyimpan uang di bank untuk memperoleh bunga tinggi. Hal ini bisa menyebabkan peredaran uang menjadi semakin sedikit dan menurunnya harga barang serta berdampak negatif pada kestabilan ekonomi negara.

2. Sirkulasi

Sirkulasi merupakan jenis penurunan daya beli yang muncul akibat kondisi perekonomian tidak stabil karena terjadinya transisi tingkatan dari ekonomi mengalami kemerosotan. Sepintas mengenai jenis ini karena adanya konsumsi dan daya produksi dalam suatu negara tidak seimbang sehingga terjadinya penurunan dari harga barang. Kondisi ini terjadi karena adanya penurunan secara signifikan terkait kebutuhan masyarakat terhadap barang ekonomis dan banyaknya produksi barang dengan jenis serupa dalam jumlah besar atau secara berlebihan dan mengakibatkan penurunan harga secara drastis.

Faktor Terjadinya Deflasi

Apa yang meyebabkan deflasi? Terdapat beberapa faktor mengenainya, di antaranya:

  1. Menghasilkan Produk atau Jasa yang Sama Sudah Terlalu Banyak.
  2. Menurunnya Peredaran Jumlah Uang.
  3. Peraturan Pemerintah atau Bank Sentral.
  4. Permintaan Hasil Produksi Menurun.

Faktor tersebut di atas merupakan penyebab terjadinya penurunan daya beli di suatu negara secara global.

Dampak Positif dan Negatifnya

Apa dampak dari deflasi? Fenomena ini bisa menyebabkan beberapa dampak positif dan negatif, antara lain:

Dampak Positif

Berikut ini adalah beberapa dampak positif yang dihasilkan karena terjadinya penurunan daya beli, antara lain:

  1. Nilai uang bertambah.
  2. Kesadaran masyarakat akan pentingnya menabung untuk memenuhi segala kebutuhan di masa depan.
  3. Masyarakat dengan daya konsumsi tinggi akan cenderung lebih berhemat dalam berbelanja.

Dampak Negatif

Dampak negatifnya, yaitu:

  1. Penurunan pendapatan bisnis.
  2. Terjadinya PHK besar-besaran.
  3. Menurunnya upah atau gaji.
  4. Investasi dan saham akan mengalami penurunan.

Itulah beberapa dampak positif dan negatif saat terjadi fenomena tersebut.

Cara Mengatasi Deflasi

Berikut ini adalah beberapa metode atau cara untuk mengatasinya, antara lain:

  1. Mengimplementasikan Kebijakan Moneter

Untuk menerapkan kebijakan ini, maka bank sentral harus membuat kebijakan dengan tujuan meningkatkan peredaran jumlah uang di masyarakat sehingga bisa membuat ekonomi kembali stabil. Cara umumnya adalah dengan menurunkan tingkat suku bunga untuk mencegah masyarakat dalam hal menabung di bank, tapi digunakan untuk berbelanja atau keperluan bisnis lainnya.

  1. Mengimplementasikan Kebijakan Fiskal

Menerapkan kebijakan fiskal menjadi salah satu cara untuk mengatasi penurunan daya beli, sebab kebijakan ini bertujuan untuk menambah jumlah uang yang beredar di masyarakat.

  1. Menaikkan Upah Kerja

Menaikkan upah kerja, misalnya UMR (Upah Minimum Regional) maka akan berpengaruh juga terhadap daya beli masyarakat sehingga membuat ekonomi menjadi lebih baik dan lebih stabil.

  1. Penurunan Biaya Pajak dan Suku Bunga Pinjaman

Dengan menurunkan biaya pajak dan suku bunga pinjaman, maka akan membuat perusahaan semakin giat melakukan usaha dan juga untuk memproduksi barang dan jasa. Hal tersebut nantinya akan membantu perekonomian lebih baik dan dapat dikonsumsi oleh masyarakat luas.

 

Penulis: Kontributor

Editor: Anju Mahendra

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU