JAKARTA, duniafintech.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun 2021. Terlebih, usai bergabungnya PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) pada 13 September 2021.
Dengan bergabungnya dua entitas bisnis lainnya tersebut ke dalam ekosistem BRI, perseroan melaporkan total aset yang dimiliki pun mencapai Rp 1.678,10 triliun.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, aset tersebut merupakan kosolidasian yang tercatat hingga kuartal IV tahun 2021. Jumlah tersebut tumbuh sebesar 4,23% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy).
“Kinerja solid dari BRI tersebut mampu menjadi pendorong kinerja BRI Group secara keseluruhan atau BRI secara konsolidasian. Hingga akhir Kuartal IV 2021 aset BRI konsolidasian tercatat sebesar Rp 1.678,10 triliun atau tumbuh 4,23% yoy,” katanya dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Kamis (3/2).
Menurutnya, torehan tersebut ditopang oleh kinerja yang sangat memuaskan sepanjang tahun lalu. Secara terperinci, total kredit dan pembiayaan BRI Group telah mencapai Rp 1.042,87 triliun.
Segmen mikro tercatat mendominasi penyaluran kredit dan pembiayaan dengan nominal sebesar Rp 483,89 triliun, segmen kecil dan menengah sebesar Rp 240,35 triliun, segmen korporasi sebesar Rp 168,27 triliun, dan segmen konsumer sebesar Rp 150,35 triliun.
“Proporsi kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM) BRI terus merangkak naik, di mana sebesar 83,86% dari total penyaluran kredit BRI disalurkan kepada segmen UKM. Angka ini meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, dan kami akan terus meningkatkan proporsi tersebut hingga mencapai 85%,” ujarnya.
Dari penuturan Sunarso, kemampuan perseroan dalam menyalurkan kredit dan pembiayaan juga didukung dengan likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat. loan to deposits ratio (LDR) bank secara tahunan tercatat 83,53%, dengan capital adequacy ratio (CAR) 27,25%.
Selain itu, likuiditas BRI Group yang memadai tak terlepas dari raihan Dana Pihak Ketiga (DPK) dengan total Rp1.138,74 triliun pada akhir Desember 2021. Apabila dirinci, jumlah tabungan mendominasi sebesar Rp 497,68 triliun, giro tercatat sebesar Rp 220,59 triliun, dan deposito sebesar Rp 420,48 triliun.
Adapun, fokus BRI mengakselerasi kemampuan dalam menghimpun dana murah membuat rasio CASA meningkat menjadi 63,08% pada akhir Desember 2021. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yakni sebesar 59,66%.
“Keberhasilan BRI dalam memperbaiki struktur pendanaan membuat beban bunga BRI turun sebesar 25,54% yoy. Kedepan, BRI pun akan terus mendorong peningkatan dana murah sebagai sumber pendanaan,” ucapnya.
Lebih lanjut, Sunarso mengungkapkan, peran BRI Group di Indonesia sebagai pencipta nilai ekonomi masyarakat. perseroan akan terus berkomitmen meningkatkan nilai tambah dari aspek sosial maupun ekonomi kepada masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan.
“Sebagai first mover on sustainable finance in Indonesia, sebesar 65,5% dari total kredit BRI atau setara dengan Rp 617,8 triliun disalurkan kepada aktivitas bisnis yang berkelanjutan (sustainable business activities) dan angka tersebut tumbuh sebesar 12,2% secara year on year. Hal ini menjadikan BRI sebagai bank dengan portofolio kredit untuk bisnis yang berkelanjutan terbesar di Indonesia,” pungkasnya.
Penulis: Nanda Aria
Editor: Anju Mahendra