DBS Bank, lembaga keuangan terbesar di Singapura, meluncurkan produk investasi berbasis crypto dalam bentuk structured notes (sejenis obligasi) yang ditokenisasi di jaringan Ethereum (ETH).
Inisiatif ini menjadi bagian dari strategi digital DBS untuk memperluas akses terhadap instrumen keuangan eksklusif bagi kalangan investor institusional dan terakreditasi.
Tokenisasi Structured Notes Buka Akses Baru
Produk structured notes DBS selama ini memiliki batas minimum investasi yang tinggi, sekitar $100.000.
Namun melalui tokenisasi, produk ini dipecah menjadi unit lebih kecil senilai $1.000, memungkinkan investor mengelola portofolio dengan lebih fleksibel dan efisien.
Token ini dibangun di atas jaringan Ethereum dan hanya didistribusikan melalui tiga platform digital berlisensi di Singapura, seperti ADDX, DigiFT, dan HydraX.
Cuan Tanpa Harus Pegang Aset Crypto
Structured notes crypto dari DBS berbentuk cash-settled participation notes, di mana investor akan mendapatkan imbal hasil dalam bentuk tunai saat harga crypto mengalami kenaikan.
Dalam skema ini, investor tidak perlu memiliki atau menyimpan aset crypto secara langsung.
Selain itu, struktur produk dirancang untuk membatasi kerugian apabila terjadi penurunan harga aset, menjadikannya alternatif bagi investor institusi yang ingin eksposur terhadap crypto dengan risiko lebih terkendali.
Transaksi Menembus $1 Miliar dalam Enam Bulan
Melansir dari Cointelegraph, produk ini sebenarnya telah diluncurkan sejak 17 September 2024, bersamaan dengan pembukaan layanan opsi crypto bagi klien institusional.
DBS melaporkan bahwa volume transaksi structured notes crypto mencapai lebih dari $1 miliar pada semester pertama 2025, dengan pertumbuhan hampir 60% dari kuartal sebelumnya.
Bank menyatakan akan memperluas tokenisasi ke jenis structured notes lain, seperti equity-linked notes dan credit-linked notes, seiring meningkatnya minat terhadap digital asset di pasar keuangan tradisional.
Ethereum Jadi Fondasi Teknologi
Meski DBS tidak menjelaskan secara rinci alasan pemilihan Ethereum, keputusan ini mencerminkan dominasi jaringan tersebut dalam mendukung smart contract dan tokenisasi aset.
Ethereum juga sudah banyak digunakan oleh platform investasi teregulasi dan memiliki dukungan ekosistem yang kuat, menjadikannya pilihan logis untuk produk hybrid seperti ini.
Singapura Kian Dominan dalam Adopsi Tokenisasi
Dengan lebih dari 2.000 family office yang terdaftar di Singapura, negara ini semakin dikenal sebagai pusat adopsi teknologi blockchain di sektor keuangan.
Inisiatif tokenisasi structured notes DBS menjadi bagian dari dorongan lebih luas untuk menghadirkan produk investasi yang teregulasi namun tetap inovatif.
Head of FX & Digital Markets di DBS, Menurut Li Zhen, tokenisasi adalah frontier berikutnya dalam infrastruktur keuangan global.
โTokenisasi aset adalah frontier berikutnya dalam infrastruktur pasar keuangan. Produk tokenisasi pertama kami, yakni crypto-linked note, hadir untuk menjawab tingginya minat investor institusi terhadap aset digital,โ ujar Li Zhen dikutip dari Bitcoinsistemi.
Peluncuran produk ini, menurutnya, merupakan bentuk respon terhadap lonjakan permintaan dari investor institusi terhadap aset digital.
Peluncuran structured notes crypto oleh DBS menandai babak baru dalam integrasi antara sistem keuangan tradisional dan teknologi blockchain.
Dengan menurunkan batas masuk investasi menjadi $1.000 dan menggunakan Ethereum sebagai infrastruktur, DBS menjawab tantangan aksesibilitas tanpa mengorbankan aspek regulasi.
Langkah ini berpotensi menjadi cetak biru bagi institusi keuangan lain yang ingin masuk ke ruang digital asset secara aman dan terkendali, tanpa meninggalkan kerangka hukum yang berlaku.
Apa itu Blockchain Ethereum
Blockchain Ethereum adalah sebuah jaringan blockchain terdesentralisasi yang dirancang tidak hanya sebagai โuang digitalโ seperti Bitcoin, tetapi juga sebagai platform komputasi global. Ethereum memungkinkan siapa saja membuat dan menjalankan aplikasi terdesentralisasi (dApps) serta kontrak pintar (smart contracts) di atas jaringannya.
Berikut poin pentingnya:
- Dibuat oleh Vitalik Buterin (2015)
Ethereum lahir sebagai pengembangan dari keterbatasan Bitcoin. Kalau Bitcoin fokus sebagai penyimpan nilai dan sistem pembayaran, Ethereum diperluas menjadi platform untuk aplikasi blockchain. - Smart Contracts
Smart contract adalah program yang otomatis berjalan di blockchain sesuai syarat yang sudah ditentukan, tanpa perlu pihak ketiga. Contohnya: perjanjian pinjam-meminjam, pembayaran otomatis, hingga sistem voting. - Ether (ETH)
ETH adalah aset kripto asli Ethereum yang digunakan untuk:- Membayar biaya transaksi (gas fee).
- Menjalankan aplikasi di jaringan.
- Instrumen investasi, sama seperti Bitcoin.
- Ekosistem Ethereum
- DeFi (Decentralized Finance): aplikasi keuangan seperti pinjam, staking, trading tanpa bank.
- NFT (Non-Fungible Token): token unik untuk seni digital, game, atau koleksi.
- DAO (Decentralized Autonomous Organization): organisasi yang dikelola komunitas lewat smart contract.
- Proof of Stake (PoS)
Sejak The Merge (September 2022), Ethereum tidak lagi menggunakan sistem Proof of Work (seperti Bitcoin), melainkan Proof of Stake. Artinya, jaringan diamankan oleh validator yang mengunci ETH mereka, bukan oleh penambang yang menggunakan perangkat keras. - Kelebihan Ethereum
- Fleksibel untuk banyak aplikasi.
- Komunitas developer terbesar di dunia blockchain.
- Menjadi standar utama untuk NFT dan DeFi.
- Kekurangan Ethereum
- Gas fee masih tinggi pada saat jaringan padat.
- Skalabilitas masih jadi tantangan, meskipun sedang dikembangkan solusi seperti Layer 2 (Optimism, Arbitrum, zkSync).