28.4 C
Jakarta
Sabtu, 11 Mei, 2024

Bank Indonesia: Perlunya Bauran Kebijakan untuk Pemulihan Ekonomi Global

JAKARTA, duniafintech.com – Bank Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi kawasan ASEAN diproyeksikan mencapai 4,4% pada tahun 2023, relatif lebih baik bauran kebijakan dibanding proyeksi pertumbuhan global sebesar 2,8%.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menuturkan Indonesia, Vietnam dan Filipina masing-masing diproyeksikan tumbuh bauran kebijakan 5,0%, 5,8%, dan 6,0% pada tahun 2023.

Baca juga: Meski Ekonomi Global tidak Stabil, IMF Proyeksikan Kondisi Ekonomi Indonesia Stabil

Sementara itu pemulihan perekonomian global masih disertai berbagai tantangan, mencakup tekanan inflasi yang tetap tinggi, kerentanan pada sektor perbankan dan kekhawatiran penyebaran pada sektor keuangan secara lebih luas, serta dampak dari perang di Ukraina yang terus berlanjut dengan tekanan geopolitik yang masih tinggi.

Menurutnya dengan perkembangan dan prospek perekonomian global yang semakin kompleks, para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral menyepakati Global Policy Agenda dimana pembuat kebijakan perlu fokus pada upaya menjaga stabilitas perekonomian, membantu negara dalam kelompok rentan, dan memastikan tercapainya kesejahteraan. 

Dia menambahkan secara lebih detail IMF mendorong respons kebijakan dengan immediate impact yaitu penurunan tingkat inflasi dan pengelolaan ekspektasi inflasi dengan komunikasi kebijakan yang jelas, pemantauan risiko stabilitas sistem keuangan, penguatan pengawasan, pengelolaan pergerakan nilai tukar, normalisasi kebijakan fiskal, penyediaan bantuan bagi kelompok rentan, serta peningkatan ketahanan pangan.

“Kebijakan jangka menengah meliputi antara lain pemulihan sustainabilitas fiskal, reformasi struktural untuk meningkatkan pasokan, serta mitigasi risiko pandemi,” kata Perry.

Baca juga: Bank Indonesia Gandeng Bank ASEAN Kerja Sama Pembayaran Lintas Negara

“Sedangkan kebijakan jangka panjang meliputi penguatan kerja sama multilateral, penguatan stabilitas International Monetary System, pengentasan isu sektor kesehatan, serta percepatan upaya menuju ekonomi hijau, digital dan inklusif,” tambah Perry. 

Perry menekankan pentingnya menerapkan bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan serta mendukung pemulihan pertumbuhan. Dalam hal ini, kebijakan bank sentral tidak hanya bertumpu pada kebijakan suku bunga, melainkan juga dapat menggunakan perangkat kebijakan lainnya seperti intervensi nilai tukar, capital flow management, serta kebijakan makroprudensial (bauran kebijakan).

Dia mengaku pihaknya mendorong pemanfaatan digitalisasi di bidang sistem pembayaran melalui pengembangan Cross Border Payment (CBP). 

“Langkah Indonesia yang sejak tahun lalu mempelopori penandatanganan Regional Payment Connectivity (RPC) dengan lima negara ASEAN sebagai bentuk konkrit dari kerja sama internasional untuk mendukung pemulihan pertumbuhan ekonomi,” kata Perry. 

Baca juga: Bank Indonesia Catat Posisi Utang Luar Negeri Alami Penurunan

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU