25.6 C
Jakarta
Jumat, 20 September, 2024

Bank IndonesiaI Diprediksi Pertahankan BI Rate 6.25%

JAKARTA – Para ekonom memprediksi bahwa Bank Indonesia (BI) kemungkinan akan mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada Rabu, 21 Agustus 2024.

Josua Pardede selaku Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk. (BNLI), menyatakan bahwa peluang penurunan BI Rate semakin terbuka seiring dengan membaiknya kondisi pasar keuangan global, yang didorong oleh potensi penurunan suku bunga The Fed dan stabilnya inflasi domestik.

Namun, Josua menekankan bahwa Bank Indonesia masih perlu memperhitungkan ketidakpastian global, terutama yang berkaitan dengan kondisi geopolitik dan prospek pertumbuhan ekonomi global yang diperkirakan melambat. Menurutnya, ketidakpastian tersebut masih menjadi ancaman bagi pergerakan nilai tukar rupiah meskipun ekonomi domestik Indonesia saat ini cukup kuat.

Perlambatan ekonomi global bisa memberikan tekanan pada sektor eksternal Indonesia, yang dapat meningkatkan risiko pelebaran defisit neraca transaksi berjalan, terutama di tengah tren ekspansi defisit fiskal. Suku bunga saat ini berada di angka 6,25% sejak April 2024, oleh karena itu Bank Indonesia kemungkinan tidak akan terburu-buru menurunkan

Ke depannya, BI diperkirakan akan mulai menurunkan BI Rate setelah The Fed secara resmi menurunkan Federal Funds Rate (FFR). Saat ini, fundamental ekonomi Indonesia cukup kuat dan prospektif, meski sebagian besar tekanan berasal dari faktor eksternal, seperti ketegangan geopolitik, kebijakan suku bunga global, dan kondisi ekonomi global.

Selain mempertimbangkan kebijakan moneter yang lebih longgar, BI juga diperkirakan akan mempertimbangkan penerapan strategi keluar dari kebijakan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dalam jangka pendek.

Menurut Josua, peluang untuk menurunkan BI Rate semakin terbuka di paruh kedua tahun 2024 jika kondisi eksternal terus membaik dan mendukung sentimen risk-on, sehingga stabilitas nilai tukar rupiah tetap terjaga. Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan bahwa keputusan mempertahankan suku bunga acuan dilakukan karena BI perlu memastikan bahwa risiko global terkendali terlebih dahulu.

Perry menjelaskan bahwa meskipun inflasi inti rendah dan kemungkinan akan tetap rendah ke depannya, BI Rate belum bisa diturunkan karena fokus utama saat ini adalah memitigasi risiko global.

Perkembangan BI Rate 2016 – 2024

Bank IndonesiaI Diprediksi Pertahankan BI Rate 6.25%

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU