35.2 C
Jakarta
Rabu, 4 Oktober, 2023

BANK SENTRAL QATAR BERENCANA ADOPSI TEKNOLOGI MATA UANG VIRTUAL

duniafintech.com – Dalam satu tahun ke belakang, banyak negara tak hanya mengizinkan penggunaan mata uang virtual di dalam negeri. Tak sedikit juga yang menciptakan mata uang virtual sendiri untuk keperluan ekonomi negaranya. Israel, Rusia, China dan Dubai adalah beberapa di antaranya.

Berita terbaru datang dari Bank Sentral Qatar yang disebut-sebut akan melakukan langkah serupa. Dilansir dari Reuters, Bank Sentral Qatar akan mempertimbangkan topik mata uang virtual dan mungkin ada kesempatan di masa depan untuk mengenalkannya di Qatar, Gubernur Bank Sentral H E Sheikh Abdullah bin Saud al-Thani mengemukakan hal tersebut pada hari Selasa lalu.

Baca juga: duniafintech.com/digiro-in-aplikasi-baru-pt-pos-indonesia-yang-gunakan-sistem

Sheikh Abdullah membuat pernyataan tersebut saat menyampaikan pidato mengenai rencana Qatar untuk membangun sebuah pusat teknologi keuangan.

Ditanya mengenai sikapnya terhadap Bitcoin, Sheikh Abdullah mengatakan bank sentral tidak akan fokus pada mata uang virtual tunggal, namun akan melihat bagaimana cara terbaik untuk menerapkan teknologi mata uang semacam itu.

Gubernur juga mengatakan bank sentral tengah mengembangkan strategi untuk menciptakan pusat fintech untuk start-up.

Baca juga: duniafintech.com/kodak-mulai-terjun-ke-dunia-mata-uang-virtual-saham-naik-pesat

Sheikh Abdullah mengatakan bahwa pertumbuhan fintech bisa memaksa bank untuk mengubah model bisnis mereka. Setelah menghadapi persaingan, gangguan dari fintech bisa berarti meningkatnya tantangan bagi sektor perbankan ritel Qatar, katanya.

Bitcoin mengalami penurunan 18 persen pada hari Selasa dengan cukup drastis selama empat minggu berturut-turut mendekati $11.000 setelah adanya larangan perdagangan kripto di Korea Selatan. Ini merupakan peristiwa yang mendorong kekhawatiran tumbuh dari para pemilik mata uang virtual.

Baca juga: duniafintech.com/arab-saudi-masuki-ranah-blockchain-dan-cryptocurrency

Turunnya harga Bitcoin ini memicu aksi jual besar-besaran di pasar cryptocurrency secara umum, dengan saingan terbesar Ethereum yang juga turun 23 persen pada hari itu. Menurut situs perdagangan Coinmarketcap, Ripple yang dianggap mata uang ketiga terbesar juga mengalami penurunan sebanyak 33 persen.

Source: thepeninsulaqatar.com

Written by: Dita Safitri

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

-Inline sidebar-

ARTIKEL TERBARU

Tips Mengatasi Mandiri Online yang Terblokir dengan Cepat dan Aman

JAKARTA, duniafintech.com - Tips mengatasi mandiri online yang terblokir nampaknya penting untuk dipelajari bagi para nasabah Bank Mandiri yang menggunakan layanan M-Banking. Memiliki mobile banking...

Berita Fintech Hari Ini: OJK Perbolehkan Pinjol Gunakan DC

JAKARTA, duniafintech.com - Berita fintech hari ini terkait Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengonfirmasi bahwa fintech peer to peer (P2P) lending diperbolehkan menggunakan jasa pihak...

Aplikasi Pembayaran Elektronik LinkAja, Cek Keunggulannya Yuk!

JAKARTA, duniafintech.com – Aplikasi pembayaran elektronik LinkAja adalah salah satu produk jasa keuangan yang sedang populer belakangan ini di tanah air. Aplikasi yang satu ini...

Tips Buka Deposito BCA untuk Investasi Jangka Panjang

JAKARTA, duniafintech.com - Tips buka deposito BCA tengah marak diperbincangkan belakangan ini, karena berinvestasi adalah langkah cerdas dalam mempersiapkan perekonomian masa depan. Bagi pemula yang...

Jenis Emas untuk Investasi, ini Tips untuk Memilihnya Ya!

JAKARTA, duniafintech.com - Beberapa jenis emas cocok untuk investasi, namun tidak semua. Tahukah kamu apa saja jenis emas yang bisa dijadikan investasi? Dari dulu...
LANGUAGE