25.6 C
Jakarta
Minggu, 24 November, 2024

Pengertian, Kelebihan hingga Bedanya Uang Komoditi dan Uang Fiat 

Uang Komoditi dan uang fiat umumnya bisa Anda gunakan sebagai alat pembayaran yang sah. Tapi, apakah kamu tahu? Sebelum uang fiat menjadi alat pembayaran yang sah, ternyata uang komoditi menjadi alat tukar menukar pertama di dunia.

Lebih jelasnya, maka simaklah pengertian uang komoditas, kelebihan dan kekurangannya, serta perbedaannya dengan uang fiat dalam artikel berikut ini.

Apa itu Uang Komoditi?

Singkatnya, uang komoditas adalah segala bentuk uang yang nilainya itu diukur dari substansi atau nilai guna dari barang tersebut. Sepanjang sejarah, diketahui bahwa ada berbagai bentuk uang komoditas yang pernah digunakan yaitu garam, emas, tembaga, teh, gigi hiu, biji kakao, tembakau, bahkan hingga bebatuan besar.

Nilai uang komoditas dapat dirasakan langsung oleh pengguna, dengan begitu nilai tukarnya akan semakin bertambah sesuai dari barang itu sendiri. Nilai ini biasa disebut sebagai nilai intrinsik.

Contoh uang komoditas pada dasarnya adalah segala sesuatu yang memiliki sebuah nilai intrinsik, yakni memiliki kegunaan lain selain sebagai alat pembayaran atau pertukaran.

Oleh karena itu terdapat beberapa contoh uang komoditas, antara lain yaitu bahan-bahan makanan seperti gandum, beras, dan minyak zaitun hingga logam mulia seperti koin emas dan perak.

Sebelum adanya penerapan uang fiat atau uang kertas, koin emas dan perak yang memang saat itu lebih banyak disukai sebagai uang komoditas karena alasannya adalah hal tersebut tidak mudah rusak dan bisa bertahan lebih lama.

Kelebihan Uang Komoditi

Setelah memahami tentang uang komoditas, kamu juga perlu untuk mengetahui kelebihannya dibandingkan dengan jenis uang lainnya, sebut saja uang fiat.

  • Tidak Terikat Aturan Pemerintah

Uang komoditas adalah rendahnya kontrol pemerintah terhadap uang tersebut karena tidak terikat oleh aturan pemerintah. Kecuali, kondisi pemerintah saat itu memiliki monopoli total atas sumber daya alam yang dijadikan uang.

Sebab itu dalam hal ini, maka pemerintah tidak dapat mempengaruhi perilaku pasar dengan menciptakan uang baru atau membuat peraturan terkait dengan peredaran uang.

  • Risiko Inflasi Lebih Rendah

Karena uang komoditas itu didasarkan pada sumber daya yang berbentuk fisik, maka uang ini bisa dikatakan terlindung dari penurunan nilai akibat inflasi.

Pemerintah tidak dapat menciptakan sumber daya alam tambahan, dalam artian pemerintah tidak bisa mencetak uang kapan saja sesuai dengan keinginan atau kebutuhan. Hal ini pun berbeda dengan uang fiat yang bisa dicetak secara terus-menerus, sehingga sangat rentan dengan penurunan nilai akibat inflasi.

  • Bisa Menjadi Aset Berharga

Uang komoditi ini bisa juga menjadi aset kekayaan yang menjanjikan. Hal ini dikarenakan oleh pertumbuhan mata uang berbasis komoditas yang terbilang lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan pasar.

  • Memiliki Nilai Intrinsik

Jika uang kertas atau uang fiat yang saat ini menjadi alat pembayaran sah meski tidak memiliki nilai intrinsik, maka tidak demikian dengan uang komoditas. Pasalnya, uang komoditas ini dianggap sebagai sesuatu yang memiliki nilai dalam arti sebenarnya (sebagai utilitas dari barang tersebut), sehingga dengan begitu dapat menjadi media pertukaran yang lebih bisa diterima.

Kekurangan Uang Komoditas

Selain memiliki beberapa kelebihan yang membuat uang komoditas lebih unggul dibandingkan yang lain, maka tidak dapat dipungkiri akan adanya kekurangan pada uang berbentuk barang ini. Berikut adalah beberapa kekurangannya, antara lain:

  • Kualitasnya Bervariasi

Tidak peduli dengan apapun bentuk komoditasnya, kualitas pada satu barang dengan yang lain dapat dipastikan tidak sama. Karena perbedaan itulah, maka barang-barang dengan kualitas yang lebih rendah cenderung lebih mendominasi pasar dan menggeser barang-barang yang sebenarnya memang memiliki kualitas lebih baik.

Kondisi tersebut pernah terjadi sebelumnya, yakni di Inggris pada abad ke-18, saat itu kuda sering digunakan untuk membayar utang. Banyak dari sebagian orang mencoba menggunakan kudanya yang sakit untuk membayar utang-utangnya karena lebih mudah didapatkan.

  • Pertumbuhan Ekonomi Lebih Lambat

Dikarenakan ekonomi lebih lambat, maka sumber daya alam membutuhkan waktu lebih lama untuk tumbuh dan berkembang, sehingga pertumbuhan ekonom dengan menggunakan uang komoditas dapat dipastikan lebih lambat dibandingkan jika menggunakan uang fiat. Karena dengan uang fiat, maka pemerintah bisa mencetak lebih banyak uang untuk bisa mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat.

  • Mudah Rusak

Melalui segi sifatnya yang mudah rusak, maka hal ini rentan mengalami devaluasi seiring berjalannya waktu. Terutama jika komoditas tersebut berbentuk sebuah barang yang mudah rusak seperti minyak zaitun, gandum, beras, dan bahan-bahan makanan lainnya.

Karena alasan tersebutlah logam mulia lebih banyak dipilih pengguna sebagai uang komoditas. Seba logam tidak memiliki sifat reaktif dan dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama. Meskipun demikian, perlu juga untuk diketahui bahwa logam harus disimpan dengan baik agar tidak terdegradasi, misalnya seperti logam emas dan perak.

Perbedaan Uang Komoditi dan Uang Fiat

Secara umum, ada beberapa jenis-jenis uang yang dibagi menjadi uang komoditas dan uang fiat, yakni keduanya mewakili metode pembayaran tradisional dan modern. Pada dasarnya, perbedaan keduanya terletak pada bentuknya.

Jika uang komoditas berbentuk barang dengan nilai intrinsik, sebaliknya adalah uang fiat yang berupa uang kertas dan tidak memiliki nilai lain. Selain itu, uang fiat juga dapat dikontrol peredarannya oleh pemerintah, sementara dengan uang komoditas tidak. Itulah yang membedakan keduanya sebagai alat pembayaran yang sah.

Kesimpulan

Pada dasarnya, uang tidak hanya bisa kamu gunakan sebagai alat pertukaran dan pembayaran saja, tetapi bisa juga untuk diinvestasikan agar nantinya uang tersebut lebih berkembang. Sebagai salah satu instrumen investasi yang  sedang diminati oleh masyarakat luas saat ini adalah crypto

Terkait dengan investasi aset digital, salah satunya yaitu harga The Sandbox Coin (Token SAND) yang merupakan salah satu aset crypto yang mendukung ekosistem video game The Sandbox, bahkan akhir-akhir ini SAND telah mengalami peningkatan harga kurang lebih sekitar 84% hanya dalam waktu seminggu per 25 November 2021 lalu. Jadi, apabila kamu tertarik untuk melakukan investasi crypto, maka disarankan untuk memiliki aplikasi trading online yang berlogo Bappebti seperti Indodax, Binance, Triv, Pintu, dan lain sebagainya.

Penulis: Kontributor

Editor: Anju Mahendra

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU