27.3 C
Jakarta
Selasa, 26 November, 2024

Belajar Value Investing dari Para Ahli, Raih Kesuksesan dalam Investasi

JAKARTA, duniafintech.com – Value Investing merupakan taktik investasi yang telah digunakan oleh banyak investor terkenal dan tentu saja berpengalaman dalam dunia investasi. Dengan mempelajari taktik ini, mungkin saja kamu bisa meraih kesuksesan dalam berinvestasi seperti investor terkenal yang ada di dunia.

Sebelum mulai belajar tentang taktik ini dari para ahli atau investor terkenal yang sukses dalam berinvestasi menggunakan cara ini, maka ada baiknya memahami lebih dulu mengenai taktik ini. Value Investing adalah strategi investasi dengan cara membeli sebuah aset yang telah diperdagangkan pada harga undervalue (di bawah nilai sebenarnya).

Investor dapat menggunakan berbagai variabel untuk menganalisis nilai aset tersebut. Misalnya saja pada aset saham, yakni ada beberapa indikator yang dapat digunakan investor adalah rasio harga saham per pendapatan (P/E), rasio kapitalisasi pasar per pendapatan tahunan, dan lain-lain. Ketika nilai intrinsik aset tersebut berada di atas nilainya saat ini, maka aset tersebut dinilai undervalued.

Dengan demikian, semakin besar selisih harga intrinsik dan harga saat ini (margin of safety) pada aset undervalued tersebut, maka semakin kecil juga kemungkinan investor untuk kehilangan uang dalam aset investasi tersebut. Kesimpulannya adalah investasi tersebut tentunya akan semakin menarik untuk dilakukan investor.

Belajar Value Investing dari 4 Value Investor Terkenal

Taktik ini sudah banyak dilakukan oleh investor terkenal, diantaranya adalah:

  • Warren Buffett

Warren Buffett menjadi salah satu investor sukses yang telah mendapatkan berbagai julukan seperti ‘Oracle of Omaha’ dan Bapak Investasi Dunia. Dengan total kekayaan bersih yang dimilikinya mencapai kurang lebih sebesar $100,7 miliar, Warren Buffett selaku CEO Berkshire Hathaway ini berhasil masuk di peringkat enam pada daftar Forbes Billionaires 2021.

Pada awalnya, prinsip investasi yang diterapkan olehnya adalah ‘cigar butt’, yaitu prinsip investasi yang dilakukan dengan cara membeli saham perusahaan yang terlihat tidak memiliki kelebihan dan potensi apa-apa, namun harga saham yang dijual sangat murah sehingga dirasa akan memberikan suatu keuntungan di saat-saat terakhirnya.

Setelah investor terkenal ini menemukan gagasan tentang Economic Moat, barulah Bapak Investasi Dunia ini mulai melakukan pendekatan lain, yaitu dengan cara membeli saham perusahaan berkualitas dan menyimpannya dalam jangka waktu relatif lebih lama. Meskipun pembelian sahamnya dilakukan pada nilai yang tidak terlalu besar, namun bunga majemuk akan memberikan suatu peningkatan nilai pengembalian saham secara eksponensial.

  • Joel Greenblatt

Joel greenblatt, selaku pendiri Value Investors Club yang sekarang ini berprofesi sebagai Profesor Columbia Business School telah menciptakan “magic formula” khusus ketika sedang berinvestasi, yaitu dengan cara mengurutkan perusahaan-perusahaan berdasarkan earning yield dan nilai pengembalian modal mereka. Untuk track record sendiri, Greenblatt mendapatkan pengembalian tahunan kurang lebih sebesar 40% ketika menjabat sebagai penanggung jawab di perusahaan pengelola investasi Gotham Capital.

  • Benjamin Graham

Sebagai Bapak Value Investing, yakni Benjamin Graham memperkenalkan gagasan mengenai pemilihan saham dengan cara mempelajari faktor-faktor kuantitatif dan kualitatif yang mendasari bisnis bersangkutan. Melalui pemikiran inilah yang nantinya akan menjadi dasar dari analisis fundamental.

Graham juga mengembangkan sebuah gagasan mengenai margin of safety yang kontras dengan hipotesis pasar saat itu. Namun, rekam jejaknya akan membuktikan bahwa cara tersebut ternyata ampuh, seperti ketika 20% sahamnya di GEICO meningkat hingga kurang lebih sebanyak 200 kali lipat.

  • Shelby Cullom Davis

Sebagai seorang investor asuransi yang sukses, yakni Shelby Cullom Davis lebih suka membeli perusahaan dengan rasio P/E yang rendah, karena Davis berpendapat bahwa hal tersebut dapat melipatgandakan pendapatan dari waktu ke waktu. Metode ini disebutnya ‘Davis Double Play’, melalui metode ini nantinya investor akan mampu memberikan pengembalian investasi empat kali lebih banyak dari nilainya.

Kesimpulan

Strategi dasar yang perlu dilakukan investor dalam setiap investasi adalah memiliki pemahaman terhadap apa yang kamu investasikan, baik itu investasi saham, properti ataupun crypto. Investor mungkin bisa sesekali beruntung pada prediksi acak, namun hal ini bukanlah strategi yang bijaksana.

Investor juga harus memantau setiap berita dan informasi terbaru mengenai aset yang mereka investasikan. Hal tersebut tentu dapat membantu investor dalam menentukan langkah investasi yang tepat dan menemukan kesempatan baru.

Analisis fundamental yang biasa dilakukan dengan cara mengecek laporan kinerja dan keuangan perusahaan. Namun, dengan analisis fundamental cryptocurrency mungkin akan cukup sulit dilakukan karena memiliki perbedaan mekanisme dengan bisnis pada umumnya yang dilengkapi dengan laporan laba-rugi dan neraca keuangan.

Pascal Thellmann juga mengungkapkan bahwa analisis fundamental crypto tetap dapat dilakukan investor, yaitu dengan cara memperhatikan perkembangan komunitas, pencapaian crypto hingga saat ini, dan rencana pengembangan kedepannya. Pada akhirnya, investor juga dapat memperoleh gambaran kasar mengenai arah pergerakan harga aset crypto.

 

Penulis: Kontributor

Editor: Anju Mahendra

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU