JAKARTA, duniafintech.com – Berita Bitcoin hari ini mengulas harga kripto yang cenderung kembali sideways pada perdagangan Kamis (13/10).
Mengutip data CoinMarketCap, pada pukul 10:00 WIB, Bitcoin (BTC) naik 0,12% ke posisi harga $19.087,97/koin atau setara dengan Rp292.809.460/koin (dengan asumsi kurs Rp15.340/$).
Sementara itu, Ethereum menguat 0,27% ke posisi $ 1.287,06/koin atau Rp19.743.500/koin. Akan tetapi, sejumlah koin digital (token) alternatif (altcoin) terpantau amblas lebih dari 2%, misalnya XRP yang anjlok 3,08%, Cardano yang turun 4,45%, dan Dogecoin yang karam 2,03%.
Berikut ini berita Bitcoin terbaru selengkapnya.
Baca juga: Berita Bitcoin Hari Ini: Bitcoin Bertahan di $19.000
Berita Bitcoin Hari Ini: Pergerakan 10 Kripto Utama
Di bawah ini adalah pergerakan 10 kripto utama pada hari ini, seperti dirangkum dari CoinMarketCap via CNBC Indonesia.
Bitcoin (BTC)
- Dalam Dolar AS: 19.087,97
- Dalam Rupiah: 292.809.460
- Perubahan Harian (%): 0,12%
- Perubahan 7 Hari (%): -6,11%
- Kapitalisasi Pasar (US$ Miliar): 365,73
Ethereum (ETH)
- Dalam Dolar AS: 1.287,06
- Dalam Rupiah: 19.743.500
- Perubahan Harian (%): 0,27%
- Perubahan 7 Hari (%): -6,30%
- Kapitalisasi Pasar (US$ Miliar): 157,89
Tether (USDT)
- Dalam Dolar AS: 1,00
- Dalam Rupiah: 15.340
- Perubahan Harian (%): 0,01%
- Perubahan 7 Hari (%): -0,01%
- Kapitalisasi Pasar (US$ Miliar): 68,42
USD Coin (USDC)
- Dalam Dolar AS: 1,00
- Dalam Rupiah: 15.340
- Perubahan Harian (%): 0,00%
- Perubahan 7 Hari (%): 0,01%
- Kapitalisasi Pasar (US$ Miliar): 45,81
BNB
- Dalam Dolar AS: 269,77
- Dalam Rupiah: 4.138.272
- Perubahan Harian (%): -0,75%
- Perubahan 7 Hari (%): -9,05%
- Kapitalisasi Pasar (US$ Miliar): 43,40
XRP
- Dalam Dolar AS: 0,4714
- Dalam Rupiah: 7.231
- Perubahan Harian (%): -3,08%
- Perubahan 7 Hari (%): -4,91%
- Kapitalisasi Pasar (US$ Miliar): 23,46
Binance USD (BUSD)
- Dalam Dolar AS: 0,9996
- Dalam Rupiah: 15.334
- Perubahan Harian (%): -0,09%
- Perubahan 7 Hari (%): -0,06%
- Kapitalisasi Pasar (US$ Miliar): 21,64
Cardano (ADA)
- Dalam Dolar AS: 0,3749
- Dalam Rupiah: 5.751
- Perubahan Harian (%): -4,45%
- Perubahan 7 Hari (%): -13,86%
- Kapitalisasi Pasar (US$ Miliar): 12,80
Solana (SOL)
- Dalam Dolar AS: 30,81
- Dalam Rupiah: 472.625
- Perubahan Harian (%): -0,23%
- Perubahan 7 Hari (%): -10,25%
- Kapitalisasi Pasar (US$ Miliar): 10,98
Dogecoin
- Dalam Dolar AS: 0,05884
- Dalam Rupiah: 903
- Perubahan Harian (%): -2,03%
- Perubahan 7 Hari (%): -9,49%
- Kapitalisasi Pasar (US$ Miliar): 7,79
Baca juga: Berita Bitcoin Hari Ini: Bitcoin Lesu Lagi, Ini Penyebabnya
Berita Bitcoin Hari Ini: Pasar Kripto Cenderung Sideways
Adapun pasar kripto diketahui masih cenderung diperdagangkan sideways. Hal itu terjadi lantaran investor masih memasang sikap wait and see menjelang rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) periode September 2022.
Menurut perkiraan investor, inflasi AS dari sisi konsumen (consumer price index/CPI) akan naik 8,1% pada periode September 2022, sementara inflasi inti, yang tidak termasuk harga makanan dan energi yang bergejolak, diperkirakan akan melonjak menjadi 6,4%.
Untuk diketahui, inflasi berasal dari peningkatan jumlah uang beredar, tetapi harga energi yang lebih tinggi akibat pasokan minyak yang lebih rendah juga berkontribusi pada kenaikan harga.
Inflasi yang masih meninggi kemungkinan akan menyebabkan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) melanjutkan kebijakan kenaikan suku bunga acuannya. Hal ini akan memperlambat pertumbuhan ekonomi dan membatasi permintaan untuk aset berisiko, termasuk kripto.
Risalah FOMC Cenderung Direspons Negatif
Di samping itu, investor di kripto pun cenderung merespons negatif dari risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 20—21 September. The Fed juga seolah-olah agak terkejut melihat laju kenaikan harga yang cepat.
Risalah itu pun kian menegaskan bahwa The Fed masih akan melanjutkan kebijakan hawkish-nya ke depan demi memerangi inflasi.
“Partisipan melihat jika inflasi masih terlalu tinggi dan jauh di atas target 2% yang ditetapkan Committee. Partisipan menekankan tindakan yang terlalu sedikit dalam menurunkan inflasi bisa memakan ongkos yang jauh lebih besar,” demikian bunyi risalah FOMC, dikutip dari website The Fed.
Adapun The Fed memandang bahwa penurunan inflasi lebih lambat ketimbang ekspektasi mereka. Inflasi AS mencapai 8,3% (yoy) pada Agustus, sedikit melandai dari 8,5% (yoy) pada Juli.
“Sejumlah partisipan menggarisbawahi pentingnya stance tegas selama mungkin yang diperlukan. Pengalaman sejarah menunjukkan bahayanya mengakhiri kebijakan ketat secara prematur,” demikian risalah itu berbunyi.
Atas masih hawkish-nya The Fed, pelaku pasar lantas berekspektasi bahwa The Fed masih akan menaikkan suku bunga secara agresif pada November mendatang. Berdasarkan perangkat CME FedWatch, pasar yang memperkirakan kenaikan suku bunga The Fed sebesar 50 basis poin (bp) memiliki probabilitas mencapai 15,2%.Â
Sementara itu, yang memprediksi kenaikan sebesar 75 bp punya probabilitas mencapai 84,8%. Apabila The Fed belum menghentikan sikap hawkish-nya maka potensi resesi di AS bahkan di global tidak bisa terhindarkan.
Dikatakan chief global strategist LPL Financial, Quincy Krosby, dirinya mengingatkan bahwa kebijakan ketat The Fed bisa membawa ekonomi AS ke jurang resesi. Kondisi itu tentunya dihindari oleh pelaku pasar lantaran ekonomi yang melambat dapat menggerus keuntungan perusahaan.
“Pasar khawatir jika kebijakan moneter terlalu ketat maka bisa mengakibatkan pasar keuangan tergelincir yang membuat likuiditas kering dan membahayakan perekonomian global,” sebut Krosby, seperti dinukil dari CNBC International.
Sekian ulasan tentang berita Bitcoin hari ini yang perlu diketahui. Semoga bermanfaat.
Baca juga: Berita Bitcoin Hari Ini: Asyik, Bitcoin Cs Menguat Lagi!
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com.