JAKARTA, duniafintech.com – Berita ekonomi hari ini mengenai Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) memainkan peran penting dalam merespons dinamika perekonomian, menjalankan program pembangunan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Indonesia. Upaya tersebut tercermin melalui berbagai indikator kinerja perekonomian dan pencapaian pembangunan.
“Tujuan APBN tahun 2024 adalah mendorong transformasi ekonomi, menciptakan inklusivitas, dan keberlanjutan. Oleh karena itu, kami akan terus mendorong program-program struktural untuk menjaga kesejahteraan masyarakat,” ujar Sri Mulyani.
Menurutnya, kebijakan fiskal dapat menjadi alat untuk mendorong inklusivitas dan mempercepat transformasi ekonomi guna meningkatkan keberlanjutan. Pendekatan ini sejalan dengan tujuan jangka menengah dan panjang untuk mencapai visi Indonesia maju pada tahun 2045.
Baca juga:ย Berita Ekonomi Hari Ini: Industri Halal Tingkatkan PDB US$5,1 Miliar
“Ini masih sangat konsisten dengan tujuan visi Indonesia maju 2045, di mana fokus terhadap human capital, infrastruktur, dan institusi menjadi pilar untuk meningkatkan produktivitas dan nilai tambah tanpa mengesampingkan keberlanjutan,” tambah Sri Mulyani.
Sri Mulyani menegaskan bahwa sumber daya manusia (SDM) merupakan aset yang paling berharga karena SDM yang berkualitas dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing bangsa. Selama periode 2015 hingga 2022, pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp3.492,8 triliun untuk pendidikan dengan berbagai pencapaian, seperti peningkatan jumlah sekolah, rata-rata lama sekolah, dan partisipasi pendidikan dari tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga perguruan tinggi.
Pemerintah juga telah mengalokasikan dana sebesar Rp1.149,9 triliun untuk sektor kesehatan selama 2015 hingga 2022. Dana tersebut digunakan untuk memperluas jumlah rumah sakit umum, puskesmas, penanganan Covid-19, dan pengurangan stunting.
Baca juga:ย Berita Ekonomi Hari Ini: Solusi Pemerintah Hadapi Pembangunan
“Setiap pengeluaran untuk kesehatan dan pendidikan mungkin tidak secara langsung terlihat dalam neraca, tetapi dampaknya terhadap aset tak berwujud, yaitu kualitas human capital, sangat besar,” papar Sri Mulyani.
Selain itu, pemerintah juga memberikan perhatian kepada sektor perlindungan sosial dengan total dana Rp2.736,8 triliun dari tahun 2015 hingga 2022. Dana perlindungan sosial tersebut digunakan untuk mengurangi tingkat kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan, dan mendorong pemerataan.
Sri Mulyani menegaskan bahwa perlindungan sosial akan diperluas sepanjang rentang usia, mulai dari PAUD hingga lansia. Terobosan tersebut telah membantu menurunkan tingkat kemiskinan setelah mengalami peningkatan akibat pandemi Covid-19.
Di sisi lain, Sri Mulyani menyoroti pentingnya pembangunan infrastruktur sebagai salah satu kunci untuk meningkatkan produktivitas dan mobilitas yang efisien. Oleh karena itu, pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp2.778 triliun antara tahun 2015 hingga 2022 untuk pembangunan infrastruktur yang telah memberikan hasil nyata, seperti peningkatan jaringan jalan tol, pemeliharaan dan perluasan jalan umum, pengembangan pembangkit listrik, peningkatan kapasitas bendungan, serta peningkatan jumlah bandara dan pelabuhan.
Baca juga:ย Berita Ekonomi Hari Ini: Neraca Pembayaran Alami Defisit
“Semua ini adalah aset berwujud yang dapat diukur dan dinilai dalam neraca,” jelas Sri Mulyani.
Menghadapi masa depan, APBN akan terus diperkuat agar dapat berfungsi secara optimal dalam mengalokasikan, menstabilkan, dan mendistribusikan sumber daya guna merangsang pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan yang adil. Dengan demikian, Rancangan APBN 2024 diarahkan untuk mempercepat transformasi yang inklusif dan berkelanjutan.