JAKARTA, duniafintech.com – Berita ekonomi hari ini mengulas terkait angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III tahun 2022 lalu.
Menurut Presiden Joko Widodo (Jokowi), Indonesia termasuk yang tertinggi di antara negara anggota G20.
Adapun angka pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,72 persen, sedangkan inflasi di angka 5,51 persen.
Baca juga: Berita Ekonomi Hari Ini: Mulai Juni, RI Setop Ekspor Timah dan Tembaga
“Coba bandingkan dengan negara-negara besar G20. Seingat saya, kalau enggak nomor 1, ya nomor 2 kami di antara negara-negara besar,” kata Jokowi.
Berikut ini berita ekonomi hari ini selengkapnya, seperti dinukil dari Kompas.com, Senin (30/1/2023).
Berita Ekonomi Hari Ini: Minta Masyarakat Saling Membantu
Maka dari itu, mantan Wali Kota Solo tersebut meminta masyarakat untuk saling membantu satu sama lain.
Disampaikan Jokowi, semangat gotong royong antar warga selama menghadapi pandemi Covid-19 harus dilanjutkan.
“Yang gede gandeng yang tengah, yang tengah gandeng yang kecil. Yang besar gandeng yang kecil, semuanya bermitra, kemitraan, bergandengan,” ucapnya.
Lantas, Jokowi pun menceritakan beratnya pemerintah mengatur berbagai persoalan saat pandemi Covid-19. Salah satunya, soal pro-kontra kebijakan lockdown atau karantina wilayah.
Saat itu, menurutnya, masyarakat, dan mayoritas menteri di Kabinet Indonesia Maju memintanya mengambil keputusan lockdown.
“Tapi, pada saat itu kami masih jernih dan tenang menghitung kekuatan rakyat di bawah seperti apa,” sebutnya.
“Dikalkulasikan kekuatan sampai berapa hari, atau berapa minggu. Kalau salah memutuskan, mungkin enggak ada 2 minggu kami sudah rusuh saat itu”.
Jokowi kemudian tidak mengambil kebijakan lockdown, dan memilih untuk menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
“Dan ternyata (keputusan) tidak salah. Itu kalau diputuskan lockdown bisa kita di minus 15-17 ekonomi kami,” tuturnya.
Berita Ekonomi Hari Ini: Dua Kali Ceritakan Hal yang Sama
Melangsir Tempo.co, cerita yang sama sempat diceritakan Jokowi dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia pada 7 September 2022.
Pada rakornas transisi penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional tahun 2023 di Jakarta, Kamis, 26 Januari 2023, mantan Gubernur DKI Jakarta dan Wali Kota Solo itu kembali menceritakan hal yang sama.
Baca juga: Berita Ekonomi Hari Ini: Ekonomi Indonesia Baik, tetapi tidak Kebal Turbulensi Global
“Saya semedi 3 hari untuk memutuskan apa ini, apakah kita harus lockdown atau tidak. Karena betul-betul sangat tidak memiliki pengalaman semuanya mengenai ini,” ucap Jokowi saat itu.
Ia berpandangan, seandainya saat itu pemerintah memutuskan lockdown, masyarakat kecil diprediksi tidak akan memiliki peluang untuk mencari nafkah dalam 2 sampai 3 pekan.
“Semuanya ditutup, negara tidak bisa memberikan bantuan kepada rakyat, apa yang terjadi. Rakyat pasti rusuh, Itu yang kami hitung sehingga kami putuskan saat itu tidak lockdown,” jelasnya.
Sekalipun tidak menerapkan lockdown, pendapatan penerimaan negara pada tahun 2020 tetap anjlok 16 persen di saat belanja negara harus naik 12 persen.
Namun, pengalaman ini kemudian yang membuat seluruh perangkat pemerintah bisa bekerja sama.
Salah satunya dalam mencapai suntikan vaksin juga 448 juta suntikan di tengah kendala geografis di Indonesia.
Puji Semua Pihak yang Terlibat
Lebih jauh, Jokowi memuji semua pihak yang terlibat di dalamnya, termasuk TNI dan Polri yang dia nilai betul-betul bekerja melampaui tugas intinya.
“Ke kampung-kampung ngajakin rakyat divaksin, bukan pekerjaan yang mudah,” kata dia.
Jokowi pun menilai kebijakan gas dan rem yang diterapkan di masa pandemi Covid-19 efektif, meski bukan sesuatu yang mudah.
“Begitu hitungan salah sedikit, ekonomi akan jatuh, tetapi begitu gas-nya terlalu kenceng juga, pandemi-nya juga bisa naik,” kata dia.
Sekian ulasan tentang berita ekonomi hari ini yang perlu diketahui. Semoga bermanfaat.
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com
