JAKARTA, duniafintech.com – Berita fintech Indonesia terbaru kali ini mengulas tentang pendanaan baru yang diperoleh startup fintech Komunal.
Perusahaan ini sebelumnya telah mengumumkan perolehan investasi sekitar Rp132 miliar dari East Ventures.
Akan tetapi, tidak diungkapkan seri putaran dalam kesepakatan kali ini. Adapun investor lain yang terlibat, yaitu Alpha Trio Sustainable Technology Fund, Skystar Capital, Sovereign’s Capital, Ozora, dan Gobi Partners.
Berikut ini berita fintech Indonesia selengkapnya, seperti dinukil dari techinasia.com, Kamis (19/1/2023).
Berita Fintech Indonesia: Digunakan untuk Mengakselerasi Misi Perusahaan
Diketahui, Komunal akan mengalokasikan dana segar ini untuk mengakselerasi misi perusahaan untuk mendorong inklusi finansial dan memperkuat ekosistem neo-rural bank di Indonesia, utamanya di luar kawasan Jabodetabek.
“Kami optimistis kolaborasi antara fintech dan incumbent banks termasuk Bank Perkreditan Rakyat (BPR) akan menciptakan sinergi yang luar biasa. Komunal melihat potensi kemitraan dengan BPR untuk meningkatkan inklusi keuangan bagi UMKM di kota tier 2 dan 3,” kata CEO Komunal, Hendry Lieviant.
Adapun startup yang dirintis sejak 2019 ini mengembangkan dua platform yang menyasar solusi inklusi keuangan di Indonesia.
Pertama, DepositoBPR by Komunal, yakni sebuah aplikasi marketplace yang mengkurasi produk-produk deposito BPR di Indonesia.
Kedua, Komunal P2P Lending, yang merupakan platform peer-to-peer lending yang menghubungkan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan para mitra lender.
Di sisi lain, Komunal pun mengeklaim sudah menyalurkan simpanan dan pinjaman US$230 juta (sekitar Rp3,5 triliun) ke BPR dan UMKM sepanjang 2022.
Jumlah itu naik 350 persen secara tahunan dibandingkan 2021. Komunal juga memproyeksi volume transaksinya akan tembus US$500 juta (sekitar Rp7,6 triliun) pada 2023.
“Komunal telah membukukan EBITDA positif sejak Oktober 2022, mencatat pertumbuhan serta profitabilitas di saat yang bersamaan,” demikian pernyataan manajemen dalam siaran pers.
Saat ini, platform DepositoBPR by Komunal sudah didukung lebih dari 220 BPR dari 19 provinsi di Indonesia.
Jumlah akumulasi peminjam dari layanan Komunal P2P Lending telah mencapai 897 akun, baik individu maupun institusi.
Sebelumnya, Komunal menggalang putaran pendanaan tahap awal (seed) dengan besaran yang tidak diungkapkan pada Desember 2019.
Dalam hal ini, East Ventures memimpin investasi tersebut serta partisipasi Skystar Capital.
Komisaris Baru
Komunal juga telah mengumumkan penunjukkan eks Kepala Departemen Jasa Perbankan, Perizinan, dan Operasional Tresuri Bank Indonesia periode 2019–2022, Peter Jacobs, sebagai komisaris.
Komunal berencana menambah tenaga profesional senior lainnya untuk mengisi struktur organisasi perusahaan.
“Pengalamannya yang luas di Bank Indonesia akan sangat berharga dan memberikan warna dan perspective tersendiri bagi seluruh tim Komunal,” tulis Komunal.
Berita Fintech Indonesia: Industri Fintech P2P Lending Optimistis Tahun Ini Pinjaman ke UMKM Tetap Bertumbuh
Sebelumnya diberitakan, di tengah ancaman resesi global dan kenaikan suku bunga, industri yang satu ini yakin bahwa penyaluran pinjaman ke usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) akan bertumbuh.
Hal karena kondisi pandemi yang sudah membaik, pembatasan kegiatan masyarakat yang sudah dicabut, dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang bertumbuh.
Baca juga: Berita Fintech Indonesia: Tertinggi Keempat di Luar Jawa, Utang Pinjol di Bali Capai Rp258 M
Menurut Founder dan CEO Akseleran, Ivan Nikolas Tambunan, dirinya optimistis bahwa penyaluran pinjaman tahun ini dapat tumbuh hampir 90%.
Adapun pertumbuhan itu dapat dilihat dari tren yang ada pada akhir tahun 2022. Pada tahun lalu, penyaluran pinjaman Akseleran meningkat 55% dibandingkan periode sama di tahun sebelumnya.
Apalagi, dalam pandangan Ivan, pemulihan dari pandemi Covid-19 sudah sangat baik. Hal itu dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal ketiga 2022 yang mencapai lebih dari 5,7%.
Pada kuartal IV 2022, pertumbuhan ekonomi diperkirakan tetap tumbuh di atas 5%. Pertumbuhan ini, salah satunya, ditopang peningkatan konsumsi masyarakat Indonesia.
Sebagai gambaran, sepanjang 2022 lalu, Akseleran sudah berhasil menyalurkan total pinjaman usaha sebesar hampir Rp 3,1 triliun atau tumbuh 55% dari tahun sebelumnya.
“Tercatat, pertumbuhan tersebut berkat kenaikan rata-rata penyaluran pinjaman usaha Akseleran di setiap bulannya yang mencapai kisaran hingga Rp 350 miliar,” ucap Ivan, dikutip dari Kontan.co.id.
Sebagai informasi, pinjaman yang disalurkan lewat platform Akseleran masih didominasi para pelaku UMKM dengan porsi lebih dari 98%. Adapun sisanya, disalurkan untuk produk pinjaman sektor konsumer, yaitu employee loan.
Disampaikan Ivan, seluruh wilayah Indonesia telah memperoleh penyaluran pinjaman usaha Akseleran, dengan konsentrasi, di antaranya di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Kemudian, juga wilayah-wilayah lain di luar Pulau Jawa, antara lain, di Kalimantan Barat, Riau, Bali, Kepulauan Riau, dan Sumatera Utara.
“Hingga saat ini sudah ada lebih dari 4.000 para pelaku UMKM yang sudah memperoleh fasilitas pembiayaan modal usaha melalui Akseleran,” jelasnya.
Di lain sisi, CEO KoinWorks, Benedicto Haryono, menuturkan bahwa penyaluran pinjaman KoinWorks kepada UMKM hingga tahun 2023 ditargetkan secara akumulatif dapat mencapai Rp 20 triliun.
“Di tahun ini, KoinWorks terus berfokus pada pendanaan usaha level mikro di seluruh wilayah Indonesia melalui produk-produk pembiayaan yang disediakan,” ujarnya.
Ia menerangkan, penyaluran pinjaman KoinWorks sepanjang 2022 terus meningkat setiap kuartalnya dan hingga akhir Desember 2022 tercatat total penyaluran pembiayaan mencapai Rp 8 triliun.
Hingga saat ini, UMKM di pulau Jawa masih menjadi mayoritas peminjam di KoinWorks, disusul dengan daerah lain seperti Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.
“Pemerataan penyaluran pembiayaan untuk UMKM terus menjadi fokus KoinWorks,” sebutnya.
Sejak KoinWorks berdiri pada 2016, secara akumulatif tercatat sebanyak 850.000 UMKM telah menerima pembiayaan KoinWorks.
Pada 2022 lalu, KoinWorks mencatat lebih dari 25% UMKM mendapat funding pertama mereka dari KoinWorks, dan diprediksikan akan meningkat di tahun ini.
CEO dan Co-Founder, Modal Rakyat Hendoko Kwik, juga memproyeksikan penyaluran fintech Modal Rakyat, yakni sebesar Rp 3 triliun pada tahun 2023 ini.
Sementara itu, untuk pinjaman SME, masih difokuskan ke Jabodetabek dan Jawa Timur dan untuk pinjaman mikro MRI sudah menyalurkan ke 35 Provinsi di seluruh Indonesia.
Untuk diketahui, per Desember 2022, total UMKM yang sudah mendapatkan pinjaman dana melalui Modal Rakyat sebanyak kurang lebih 25.000 UMKM.
Baca juga: Berita Fintech Indonesia: Perbankan Masih Mendominasi Sumber Modal Fintech Lending
Sekian ulasan tentang berita fintech Indonesia yang perlu diketahui. Semoga bermanfaat.
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com