29.9 C
Jakarta
Kamis, 19 Desember, 2024

Berita Fintech Indonesia: LinkAja Jadi Bisnis Lending, Ini Kata Wamen BUMN

JAKARTA, duniafintech.com – Berita fintech Indonesia hari ini terkait penyedia dompet digital LinkAja yang berencana mengubah model bisnisnya.

Kabarnya, hal itu terjadi di tengah persaingan penyedia jasa pembayaran yang semakin ketat.

Berikut ini berita fintech selengkapnya, seperti dinukil dari Kontan.co.id, Jumat (3/2/2023).

Baca juga: Berita Fintech Indonesia: Tren Pendanaan Fintech Global Turun, Indonesia Aman?

Berita Fintech Indonesia: Fokus Transformasi ke Bisnis Lending

Menurut Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo, saat ini LinkAja tengah fokus untuk bertransformasi ke bisnis lending.

Dalam hal ini, fokus untuk menyasar pendanaan di ekosistem Pertamina dan Telkom.

“Payment kan sudah susah sebenarnya, kan sekarang open ekosistem,” kata Tiko.

Disampaikannya, akan ada rencana untuk menyuntikkan dana ke LinkAja dengan beberapa syarat, yakni terkait refocusing bisnis yang benar-benar di bisnis lending ditambah melihat cost strategi dari perusahaan ini seperti apa.

Saat ini, kata dia lagi, sudah ada beberapa investor dari BUMN yang berkomitmen untuk menyuntikkan dana, namun tak menyebut berapa nilainya, di antaranya Telkom dan beberapa bank anggota Himbara.

“Mungkin sekitar Maret atau April harusnya sudah cair. Itu dana dari kita, dari Telkom, Himbara,” sebutnya.

berita fintech indonesia

Akuisisi iGrow

Sebagai informasi, LinkAja punya bisnis lending setelah mengakuisisi fintech P2P lending PT iGrow Resources Indonesia (iGrow) pada April 2021. Kala itu, perusahaan bertujuan untuk memperluas lini bisnis LinkAja ke pembiayaan online, terutama untuk sektor produktif UMKM.

Baca juga: Berita Fintech Indonesia: Kasus Gagal Bayar, TaniFund Dipolisikan Lender

Namun, bisnis iGrow saat ini sedang tidak baik-baik saja. Hal itu karena iGrow sedang menghadapi tekanan tingkat keberhasilan penyelenggara P2P Lending dalam memfasilitasi penyelesaian kewajiban pinjam-meminjam dalam jangka waktu hingga 90 hari sejak tanggal jatuh tempo (TKB90) yang terus menurun.

Per 1 Februari 2023, TKB90 milik iGrow yang tercantum di situs resminya di level 72,04%. Padahal, di November 2022 lalu, TKB90 iGrow ada di level 83,09%. 

Berita Fintech Indonesia: Menyasar Ekosistem BUMN

Sebelumnya, Direktur Utama iGrow Donny Fernando bilang, fokus perusahaan saat ini adalah untuk menyasar ekosistem BUMN dilakukan melalui LinkAja Modalin yang mendapat dukungan pendanaan dari LinkAja. 

Dalam hal ini, ekosistem BUMN yang dimaksud antara lain ekosistem Telkomsel, Pertamina, Semen Indonesia Group, Pupuk Indonesia dan mitra strategis lainnya.

Ia bilang pendanaan dari LinkAja akan digunakan untuk meningkatkan kapabilitas tim guna mendukung percepatan pengembangan produk-produk LinkAja Modalin yang merupakan produk pinjaman yang melengkapi ekosistem pembayaran LinkAja yang saat ini tersedia. 

Menurutnya, dengan fokus bisnis yang lebih tajam ke arah pendanaan ekosistem closed loop seperti ekosistem BUMN diharapkan LinkAja Modalin akan memiliki model bisnis yang lebih aman dengan tingkat pengembalian yang lebih terjaga serta faktor risiko yang lebih rendah. 

“Sehingga pertumbuhan bisnis iGrow melalui LinkAja Modalin akan berkembang pesat dan signifikan ke depannya,” pungkasnya.

Baca juga: Berita Fintech Indonesia: KoinWorks Akuisisi BPR Asri Cikupa Karya

Sekian ulasan terkait berita fintech Indonesia yang perlu diketahui. Semoga bermanfaat.

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU