JAKARTA, duniafintech.com โ Berita kripto hari ini mengulas soal pasar kripto yang telah lama terhuyung-huyung tanpa sentimen signifikan.
Hal itu pun membuat banyak investor mencari petunjuk kapan harus mengambil tindakan. Data historis mengungkapkan bahwa altcoin sering memasuki fase bullish sekitar 10 bulan sebelum pemecahan Bitcoin atau Bitcoin’s halving.
Berikut ini berita kripto hari ini selengkapnya, seperti dikutip dari Liputan6.com.
Baca juga: Tips Investasi Aset Kripto: Cara Melatih Diri Bersabar Investasi
Berita Kripto Hari Ini: Basis Investor yang Terpukul oleh Tren Bearishย
Melansir Cryptotale, CEO dan pendiri MN Trading, Michael van de Poppe baru-baru ini men-tweet wawasan tentang keadaan pasar Altcoin saat ini.
Analisis sentimen menggambarkan basis investor yang terpukul oleh tren bearish selama dua tahun terakhir. Tingkat keterlibatan media sosial anjlok, permintaan pencarian Google untuk mata uang kripto menurun.
Sentimen yang tersisa telah bertahan dalam kondisi pasar lesu dan skeptis, sering kali membuka jalan bagi pembalikan pasar seperti yang terjadi pada tahun 2015 dan 2019, sekitar 10 bulan sebelum Bitcoin’s halving.
Selain emosi investor, fundamental memberikan gambaran mengenai potensi aset digital ini.
Salah satu tanda yang menggembirakan adalah banyak proyek palsu atau proyek rentan telah keluar dari tahap ini. Sehingga hanya menyisakan pemain yang kuat.
Ethereum misalnya, telah beralih ke mekanisme Proof of Stake (PoS), sehingga menimbulkan aspek deflasi pada asetnya. ETF Ethereum yang akan datang berdasarkan kontrak berjangka juga merupakan indikator positif.
Chainlink juga telah membuat kemajuan penting dengan diperkenalkannya Chainlink Crypto-Information Protocol (CCIP).
Reli Berumur Pendek
Proyek-proyek yang kuat terus berinovasi meskipun narasi harga gagal mengimbanginya. Kondisi ini sering kali menghasilkan reli yang berumur pendek, karena investor yang gelisah dengan cepat melakukan penjualan untuk menghalangi tren naik yang kuat.
Namun, ketika pergerakan pasar nyata terjadi, investor yang terlambat akan kesulitan mendapatkan posisi menguntungkan.
Altcoin bertahan lebih baik dari sebelumnya, mungkin karena perubahan mendasar. Tingkat koreksi Ethereum misalnya, kali ini jauh lebih rendah, hanya 20-30 persen dibandingkan dengan tingkat yang jauh lebih tinggi pada siklus sebelumnya.
Para ahli menilai peralihan Ethereum dari Proof of Work (PoW) ke PoS sebagai faktor penyebabnya, karena model deflasi terbukti menjadi strategi investasi yang lebih menarik dibandingkan tingkat inflasi tahunan sebesar 4-5 persen.
Kesimpulannya, banyak faktor menunjukkan bahwa pasar altcoin siap untuk pergerakan bullish. Pendekatan yang bijaksana bagi investor mungkin adalah dengan mengakumulasi posisi secara bertahap melalui dollar-cost averaging (DCA) dan mempertimbangkan untuk menahannya setidaknya selama dua tahun untuk mendapatkan potensi keuntungan yang besar.
Baca juga: Koin Kripto yang Akan Naik: Cara Mengukur Volatilitas Koin
Berita Kripto Hari Ini: Robinhood Jadi Pemegang Bitcoin Terbesar Ketiga, Aset Tembus USD 3 Miliar dalam BTC
Robinhood, salah satu platform perdagangan kripto terkemuka, sekarang menjadi pemegang Bitcoin terbesar ketiga dengan BTC senilai lebih dari USD 3 miliar dalam satu dompet (wallet).
Data Arkham Intelligence menunjukkan posisi platform tersebut hanya satu urutan di belakang Binance dan Bitfiniex yang masing-masing mengempit USD 6,4 miliar dan USD 4,3 BTC dalam satu dompet.
Dompet milik Robinhood ini sebelumnya menjadi perbincangan di kalangan pengamat pasar dalam beberapa bulan terakhir karena identitas pemiliknya memicu kekhawatiran tentang siapa pemilik misterius bitcoin dalam jumlah besar.
Dalam beberapa bulan terakhir platform ini telah mentransfer lebih dari 118,30 BCT dari berbagai dompet kecil lainnya.
Semua kepemilikan ini disimpan di blockchain Bitcoin. Transaksi pertama dilakukan pada 8 Maret, setelah itu sejumlah besar bitcoin ditransfer hingga 14 Juli, menurut data dari BitInfoCharts.
Melansir CoinDesk, transfer tersebut memicu spekulasi mulai dari kepemilikan bitcoin milik raksasa keuangan BlackRock, yang mengajukan ETF Bitcoin awal tahun ini, hingga pertukaran kripto Gemini yang mengalihkan kepemilikan penggunanya ke dompet.
Robinhood melaporkan pendapatan perdagangan kripto hanya USD 31 juta pada kuartal kedua, turun 18 persen dari USD 38 juta pada kuartal pertama.
Angka tersebut merupakan 16 persen dari USD 193 juta pendapatan perdagangan di semua kategori, yang mengalami penurunan berurutan sebesar 7 persen, seperti yang dilaporkan sebelumnya.
Baca juga: Berita Kripto Hari Ini: Koin Kripto Masih Dalam Zona Positif
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com