32.5 C
Jakarta
Jumat, 29 Maret, 2024

Berita Kripto Hari Ini: Perbedaan Koin dan Token Kripto yang Perlu Diketahui

JAKARTA, duniafintech.com – Berita kripto hari ini mengulas tentang perbedaan koin dan token kripto. Kedua istilah dalam dunia cryptocurrency ini sebenarnya tidak jauh berbeda, bahkan hampir sama. Karena, semua koin adalah token, tapi tak semua token dianggap koin. 

Sebagai trader kripto, penting hukumnya untuk memahami istilah-istilah dalam dunia cryptocurrency. Maka itu, Anda juga harus mengupgrade pengetahuan tersebut. 

Lantas bagaimana perbedaannya? Berikut ini akan dibahas tentang perbedaan koin dan token kripto yang perlu Anda pahami. 

Berita Kripto Hari Ini

Perbedaan Koin dan Token Kripto-Berita Kripto Hari Ini

Belakangan ini para tokoh banyak yang merencanakan atau bahkan merilis token kripto miliknya sendiri, seperti salah satunya artis-artis di tanah air. 

Lantas apa sebenarnya token kripto itu? Apakah berbeda dengan koin kripto pada umumnya seperti Bitcoin, Ethereum, Binance, dan lainnya?

Dilansir dari Economic Times, pada tingkat dasar, baik koin kripto dan token adalah sama. Namun, keduanya memiliki hal yang berbeda, semua koin adalah token, tetapi tidak semua token bisa dianggap koin. 

Ada hal-hal tertentu yang memungkinkan pemegang token untuk melakukannya, sedangkan koin tidak memberikan kebebasan yang sama kepada pemegangnya tersebut. Sebaliknya, beberapa platform mungkin menerima koin tetapi mungkin menolak untuk menerima token.

1. Apa itu Koin Kripto?

Melansir Liputan6.com, koin kripto adalah aset digital yang beroperasi di blockchainnya sendiri, Ini berarti blockchain melacak semua transaksi yang melibatkan koin kripto aslinya.

Misalnya, semua transaksi Ether dilakukan di blockchain Ethereum. Ether adalah token asli dari blockchain Ethereum. Setiap transaksi dienkripsi dan hanya dapat diakses oleh anggota jaringan.

Baca juga: Berita Bitcoin Hari Ini: Harga BTC Naik, Prediksi Analis Bakal Melesat pada Semester II

Saat Anda melakukan transaksi dengan Ether, itu dilakukan di blockchain Ethereum, sedangkan transaksi Bitcoin dilakukan di blockchainnya sendiri Bitcoin adalah salah satu contoh koin kripto pertama karena memiliki fitur jelas yang mendefinisikan koin kripto.

2. Apa Itu Token Kripto?

Tidak seperti koin kripto, token tidak memiliki blockchain sendiri. Mereka beroperasi di blockchain koin kripto. Misalnya, banyak token berjalan di Ethereum. 

Transaksi koin kripto ditangani oleh blockchain, sedangkan token bergantung pada kontrak pintar. Mereka adalah serangkaian kode yang memfasilitasi perdagangan antara dua pengguna. Setiap blockchain menggunakan beberapa kontrak pintar nomornya.

Token lebih mudah dibuat dengan kontrak pintar di atas blockchain yang ada. Satu blockchain dapat menampung ribuan token. Ketika token dipertukarkan, secara fisik dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain.

Sebagai tambahan informasi, berikut ini juga akan diulas mengenai Bitcoin, yang merupakan aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia. 

Apa itu Bitcoin dan Cara Kerjanya

1. Pengertian bitcoin

Dikutip dari laman Investopedia, bitcoin adalah mata uang digital terdesentralisasi yang dibuat pada Januari 2009. Penemuan bitcoin adalah mengikuti gagasan yang ditetapkan dalam kertas putih oleh Satoshi Nakamoto (nama alias).

Bitcoin menawarkan janji biaya transaksi yang lebih rendah daripada mekanisme pembayaran online tradisional. Tidak seperti mata uang yang dikeluarkan bank sentral, bitcoin adalah dioperasikan oleh otoritas yang terdesentralisasi.

Baca juga: Berita Bitcoin Hari Ini: Terseret Gejolak Pasar Kripto, Negara Ini Terancam Bangkrut 

Bitcoin dikenal sebagai jenis cryptocurrency karena menggunakan kriptografi untuk menjaganya tetap aman. Tidak ada bitcoin fisik, hanya saldo yang disimpan di buku besar publik yang dapat diakses oleh setiap orang secara transparan (meskipun setiap catatan dienkripsi).

Dengan kata lain, bitcoin adalah mata uang digital yang dibuat dan disimpan secara digital. Karena bentuknya digital, bitcoin tidak memiliki wujud fisik layaknya mata uang resmi Negara. Tidak ada otoritas yang mengatur yang mengendalikannya.

Meskipun tidak menjadi alat pembayaran yang sah di sebagian besar dunia, Bitcoin sangat populer dan telah memicu peluncuran ratusan mata uang kripto lainnya, yang secara kolektif disebut sebagai altcoin. Bitcoin biasa disingkat BTC saat diperdagangkan.

Namun demikian, ada beberapa layanan yang menerima bitcoin sebagai alat pembayaran, salah satunya PayPal. Bitcoin bahkan bisa digunakan untuk membeli mobil buatan Tesla Inc.

Bitcoin adalah aset berharga karena orang-orang bersedia menukarnya dengan barang atau jasa nyata, dan bahkan rela menukarnya dengan uang tunai.

2. Cara kerja bitcoin

Pada dasarnya setiap ‘keping’ bitcoin adalah file komputer yang disimpan dalam aplikasi ‘dompet digital’ di smartphone atau komputer.

Para pemilik bitcoin adalah bertransaksi dengan cara mengirimkan (satu atau sebagian) uang digital tersebut melalui dompet digital. Lalu, setiap transaksi bitcoin dicatat dalam daftar publik yang disebut blockchain.

Hal ini memungkinkan pelacakan riwayat bitcoin, sehingga mencegah seseorang membelanjakan koin yang tidak mereka miliki, membuat salinan (copy) bitcoin, atau membatalkan transaksi.

Adapun tiga cara utama yang bisa dilakukan seseorang untuk mendapatkan bitcoin adalah sebagai berikut:

  • Membeli bitcoin menggunakan uang ‘nyata’
  • Menjual barang dan menerima pembayaran dengan Bitcoin
  • Menambang bitcoin dengan menggunakan komputer

Itulah ulasan mengenai berita kripto hari ini yang membahas seputar perbedaan koin dan token kripto. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda. 

Baca juga: Berita Bitcoin Hari Ini: BTC-ETH Pimpin Penguatan Harga, Investor Mesti Tetap Jeli

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com.

 

Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE