JAKARTA, duniafintech.com – Berita kripto hari ini masih mengulas tentang exchange kripto Indodax yang diserang lewat sebuah utas di twitter.
Exchange kripto tertua di Indonesia itu sempat diterpa isu yang tidak sedap mengenai kebocoran data para penggunanya.
Sempat diisukan kabar bahwa 50 ribu password pengguna Indodax bocor dan diunggah di situs gelap. Ternyata banyak kejanggalan dari kabar miring tersebut.
Isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan itu diungkap oleh salah satu platform investigasi peretasan Dark Tracer lewat akun Twitter bernama @darktracer_int. Mengenai kabar itu, ada beberapa kejanggalan yang terjadi dan malah cenderung dark campaign.
Simak penjelasannya dalam ulasan berita kripto hari ini:
Banyak Terdapat Kejanggalan, CTO Indodax Buka Suara
Chief Technology Officer (CTO) Indodax, William Sutanto dalam unggahan instagram-nya mengungkapkan bahwa terdapat kejanggalan dalam isu yang ‘digoreng’ tersebut.
“Seenaknya sendiri tweet sembarangan tanpa detail dan konteks yang jelas, demi popularitas di sosial media. Masalahnya ini bisa berakibat fatal bagi subject yang namanya dicatut. Tweet yang tidak lebih dari 160 karakter tersebut telah menyebabkan brand damage secara permanen,” ungkap William Sutanto, sebagaimana dikutip pada Kamis (15/9/2022).
Menurutnya, padahal substansi dari unggahan di twitter tersebut tidak jelas dan malah merugikan pihaknya.
“Padahal substansinya tidak jelas, yang kemudian direvisi sendiri dalam tweet 5 jam kemudian. Apakah ini etis dilakukan oleh sebuah vendor IT security? Apakah mereka tidak ingat mata kuliah Ethical Hacking?,” cetusnya.
Unggahan Itu Terkesan Mencari Sensasi– Berita Kripto Hari Ini
Menurutnya, jika hal demikian pun benar, maka dilaporkan dulu ke company yang bersangkutan. Namun sayangnya, hal tersebut justru merupakan kabar bohong alias hoax.
“Namanya temuan security itu di mana-mana laporkan dulu ke company yang bersangkutan, bukan ke social media. Apalagi ini temuan minor ga ada sangkut pautnya dengan internal security Indodax. Mereka ga kasih statement seberapa minor hal yang mereka laporkan, atau bagaimana temuan ini tidak ada artinya bagi member karena di Indodax ada yang namanya Multi Factor Authentication untuk setiap transaksi,” jelasnya.
Baca juga: Berita Kripto Hari Ini: Indodax Buka Suara Terkait Isu Kebocoran Data
Pihaknya juga sangat menyayangkan hal seperti itu sempat terjadi dan dilakukan oleh sebuah layanan vendor security.
“Masalahnya juga ini dilakukan oleh sebuah vendor security..!? Apakah ini cara dagang mereka kalau ga bayar maka bisa tweet sembarangan melakukan dark campaign?,” ujarnya.
Bukti Tidak Jelas, Dipastikan Kabar Hoax– Berita Kripto Hari Ini
Di sisi lain, CEO Indodax Oscar Darmawan sebelumnya juga sempat bersuara. Bahwa apa yang disampaikan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab itu adalah kabar bohong.
Indodax memastikan kabar itu keliru. Sebab, terdapat beberapa kejanggalan dalam unggahan yang dibuat oleh akun twitter tersebut.
“Tentang berita beredar di twitter itu adalah hoax, dilihat sekilas data itu sudah jelas bahwa data itu salah, karena kita tidak memiliki database member yang ada di Pakistan, Afghanistan dan lain sebagainya. Karena member di Indodax 99% adalah warga negara Indonesia,” kata Oscar Dermawan, pada Rabu (14/9/2022) kemarin.
Oscar juga menyayangkan kabar miring yang beredar tersebut, sebab ia menilai unggahan tersebut cukup tendensius.
Baca juga: Ikut Membangun Indonesia, Indodax Sumbang Pajak Ratusan Miliar
“Saya kira ini adalah salah satu bentuk kompetisi yang tidak sehat, saya sangat menyarankan pemain kripto kita saling menjaga ekosistem ini lebih bersih, dan kita dukung perkembangan kripto di Indonesia,” ungkap Oscar.
Data Pengguna Indodax Dilindungi Proteksi Berlapis
Selain itu, Indodax juga memastikan data dan server perusahaan aman di tengah kabar 50 ribu kredensial atau password pengguna platform bocor hingga diunggah di situs gelap.
Indodax telah menerapkan keamanan atau proteksi yang berlapis. Dengan demikian, tentunya tidak ada pihak yang bisa membobol data pengguna platform exchange kripto asli Indonesia tersebut.
“Tanpa memiliki akses ke handphone yang dimiliki member bahkan siapapun tidak dapat mengakses akun tersebut sekalipun,” jelas Oscar, sebagaimana dilansir dari CNN Indonesia.
Jika ada pihak yang mengaku mendapatkan data Indodax, Oscar meyakini data itu diperoleh dari sisi member atau malware.
“Ada kemungkinan kalau sampai ada hacker yang mengaku menjebol Indodax adalah hoax atau data tersebut didapat dengan menyerang dari sisi member misalnya melalui malware atau virus dari sisi browser user,” ujar Oscar.
Oleh karena itu, ia mengingatkan kepada seluruh pengguna platform Indodax jangan asal mengunduh plugin yang berhubungan dengan kripto di browser. Sebab, hal itu rentan terkena virus atau malware.
“Selalu pastikan HP dan browser yang dipakai trading aman dan bersih dari virus,” tuturnya.
Sebelumnya, kabar miring memuat 50 ribu password pengguna Indodax yang dikabarkan bocor dan diunggah di situs gelap. Hal itu diungkapkan oleh salah satu platform investigasi peretasan Dark Tracer lewat akun Twitter bernama @darktracer_int.
“Sekitar 50.000 kredensial pengguna pertukaran cryptocurrency terbesar di Indonesia “INDODAX” bocor ke web gelap oleh malware pencuri. Dari jumlah tersebut, 82,7 persen adalah kredensial pengguna Indonesia,” tulis Dark Tracer, dalam tweetnya.
Itulah ulasan seputar berita kripto hari ini yang mengulas seputar isu miring menyerang Indodax. Semoga informasi ini bermanfaat dan meyakinkan Anda bahwa sebuah layanan exchange kripto tidak main-main dalam hal keamanan pengguna.
Baca juga: Cara Deposit Indodax Melalui Bank Mandiri, Ternyata Mudah!
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com.
Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada