33.8 C
Jakarta
Sabtu, 18 Mei, 2024

Berita Startup Hari Ini: Mandiri Capital Buka Peluang Startup Kembangkan Bisnis Program Zenith

JAKARTA, duniafintech.com – Berita startup hari ini terkait PT Mandiri Capital Indonesia (MCI) gemakan program Zenith Accelerator dan ajak seluruh startup di Indonesia untuk mengikuti program ini. Sebab, startup bisa mengembangkan bisnisnya dan berkolaborasi bersama ekosistem Mandiri Group.

Setelah melakukan pendaftaran program Zenith para peserta akan melewati beberapa tahapan seleksi online dan offline. Kemudian, sebanyak enam startup akan terpilih menjelang akhir Oktober ini.

Berikut ini berita startup hari ini selengkapnya, seperti dinukil dari Republika.co.id, Rabu (27/9/2023).

Berita Startup Hari Ini: Pendaftaran hingga 4 Oktober 2023

Pendaftaran program Zenith masih berlangsung hingga 4 Oktober 2023, dan bisa diakses melalui www.mci-zenith.com. Kemudian, enam startup akan terpilih menjelang akhir Oktober ini, lalu akan masuk ke dalam program, mereka akan melewati program akselerasi bisnis dan penciptaan sinergi bersama ekosistem Mandiri Group. Program diperkirakan selesai pada awal Januari 2024.

Baca juga: Berita Startup Hari Ini: Ubah Skema Benefit Karyawan di Indonesia, Ini Langkah Startup Insurtech Rey

ISFF 2023 INDODAX

EVP Investment and Synergy MCI, Rabbi Givatama mengatakan ada beberapa kriteria utama yang perlu diperhatikan para founder startup agar bisa lolos seleksi program Zenith.

“Kami mencari startup yang sudah memiliki model bisnis yang cukup solid dan bisa dikembangkan (scalable), sudah mencapai Product-Market Fit (PMF), serta memiliki kesesuaian dengan fokus industri pada Zenith,” jelasnya melalui keterangan resmi, Selasa (26/9/2023).

Rabbi mengungkapkan, untuk memperkuat peluang lolos seleksi, peserta harus memiliki pitch deck yang jelas dari awal. Informasi esensial seperti bagaimana model bisnisnya, model partnership, serta keunggulannya dalam industri-sub-industri yang dicari oleh Zenith perlu tertera di dalamnya.

Direktur Investasi MCI, Dennis Pratistha menyebutkan program Zenith terdiri dari tiga sesi utama, pertama mentorship, akan membahas tentang pengalaman dan pengetahuan tentang bisnis dari para pakar industrinya.

Kedua, workshop FGD dengan berbagai unit bisnis dan anak perusahaan Mandiri Group, serta eksplorasi peluang sinergi yang tersedia untuk para startup terpilih. Ketiga, penciptaan sinergi atau synergy creation dalam diskusi tatap muka one on one akan menjadi percepatan integrasi dan kolaborasi bagi kedua pihak.

“Yang membedakan program Zenith Accelerator dengan program akselerator lainnya adalah fokus kami pada product value serta impact yang dihasilkan startup, serta potensinya untuk berintegrasi dengan Mandiri Group. Hal ini tidak lain untuk mendorong sinergi yang berkelanjutan dan saling menguntungkan,” kata Dennis

Berita Startup Hari Ini: Ubah Skema Benefit Karyawan di Indonesia, Ini Langkah Startup Insurtech Rey

Sebelumnya, Startup insurtech Rey memiliki ambisi tinggi dalam rangka mengubah skema benefit karyawan di Indonesia.

Dalam upayanya mencapai misi tersebut, perusahaan berkolaborasi dengan banyak bisnis, teranyar bersama Kimia Farma, tepatnya melalui jaringan Kimia Farma Diagnostika dan Kimia Farma Apotek.

Kolaborasi tersebut memungkinkan member Rey mengakses layanan kesehatan secara cashless di jaringan klinik, laboratorium, dan apotek Kimia Farma. Sebelumnya, pada Juni 2023, perusahaan berkolaborasi dengan SATURDAYS menghadirkan produk membership kesehatan berbasis proteksi bagi individu untuk manfaat kacamata.

“Kami bukan hanya ingin memberikan proteksi yang optimal bagi karyawan perusahaan, tapi juga memberikan layanan Kesehatan yang bersifat end-to-end, tidak hanya kuratif tapi juga promotif dan preventif,” ucap Co-founder dan CEO Rey Evan Wijaya Tanotogono.

Dia melanjutkan, proteksi yang optimal ini pada akhirnya dapat meningkatkan engagement karyawan dengan perusahaan dan meningkatkan level kesehatan, serta produktivitas karyawan secara keseluruhan. Tak hanya itu, Rey juga ingin memberikan fleksibilitas dan akses terhadap kebutuhan bisnis yang beragam, mulai dari ukuran perusahaan dari 5 hingga 10 ribu karyawan per perusahaan, hingga model layanan kesehatan yang dibutuhkan.

“Karena kami percaya, kebutuhan baik dari perusahaan (HR, karyawan, decision makers) akan semakin beragam dan akan membutuhkan partner yang dapat pivot beyond the status quo.”

Terkait kolaborasi teranyar dengan Kimia Farma, Evan menjelaskan layanan kesehatan pada masa kini sudah seharusnya terintegrasi antara pencegahan dan penyembuhan, antara online dan offline, dan terintegrasi dengan program proteksi. Walaupun demikian, kendati produk proteksi menyediakan produk perlindungan untuk menanggung biaya dan risiko kesehatan, layanan kesehatanlah yang menjadi garis depan berinteraksi dan melawan masyarakat.

“Rey menyediakan akses layanan kesehatan menyeluruh yang berfokus pada wellbeing dan kesehatan itu sendiri. Di Rey, para member dapat sepenuhnya mengakses layanan kesehatan dan berfokus pada wellbeing-nya karena kami berfokus pada kesehatan bukan pada kesakitan.”

Direktur Utama Kimia Farma Lab & Klinik Ardhy Nugrahanto Wokas menyampaikan, pihaknya mengapresiasi kolaborasi antara kedua perusahaan. Selaku penyedia layanan kesehatan kuratif, perusahaan akan berupaya meningkatkan kemudahan layanan dan sebaran klinik kesehatan, laboratorium diagnostik medik, dan apotek agar semakin mudah dijangkau member Rey di seluruh Indonesia.

Baca juga: Berita Startup Hari Ini: Kompetisi NEXSPACE 2023 Resmi Diluncurkan, Startup Merapat!

Berita Startup Hari Ini

Menurut Evan, inovasi perusahaan akan terus berlanjut, sebab misinya adalah memberikan akses terhadap pelayanan kesehatan holistik yang terjangkau untuk lebih banyak lapisan masyarakat Indonesia. “Tentunya yang tidak hanya hadir pada saat sakit, namun seutuhnya ingin meningkatkan keseluruhan level kesehatan member yang mendaftar.”

Tercatat sebagai IKD

Rey yang baru berdiri di 2021 ini telah resmi tercatat sebagai penyelenggara Inovasi Keuangan Digital (IKD) di OJK. Rey menjadi insurtech ketiga yang resmi tercatat setelah melewati proses audit oleh Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) dan tim IKD OJK.

Perusahaan pun harus tunduk menaati kaidah-kaidah yang telah ditetapkan. Hal ini bertujuan untuk memperoleh kepercayaan dari regulator maupun masyarakat terhadap platform Rey. “Kami tentu akan mengembangkan cakupan pelayanan kesehatan kami menjadi lebih luas, sehingga manfaat yang didapatkan member terhadap aspek kesehatannya dapat menjadi lebih holistik.”

Evan melanjutkan, klaster insurtech merupakan inovasi digital untuk mempermudah Masyarakat mengakses produk asuransi dan mendapatkan pengalaman yang lebih baik, mulai dari proses pendaftaran hingga pengajuan klaim.

Rey memiliki visi menghadirkan akses kesehatan secara menyeluruh yang semuanya disatukan dalam satu paket langganan yang terjangkau dalam platform-nya. Semua fitur dan akses kesehatan, yakni fitur preventif, layanan kesehatan kuratif (penyembuhan) dari konsultasi dokter, rawat inap hingga rehabilitatif kondisi kritis sudah ditanggung oleh produk proteksi kesehatan yang terintegrasi dalam aplikasi Rey. Masyarakat pun bisa mendapatkan solusi dan pengalaman kesehatan yang menyeluruh dan lebih baik.

Dipaparkan, pengguna Rey tidak tersentralisasi di kota-kota besar saja, tapi sudah menyebar ke Banda Aceh hingga Manokwari. Total penggunanya mencapai lebih dari 30 ribu pengguna sejak pertama diluncurkan. Di samping itu, perusahaan telah memfasilitasi pembayaran 3.800 klaim dengan total senilai lebih dari Rp1,4 miliar hingga Agustus 2023.

“Dengan sejumlah pencapaian yang telah kami peroleh, kami berkomitmen akan menjadi insurtech yang membuka akses kesehatan bagi masyarakat dan menjadi penggerak inovasi keuangan sesuai ketentuan OJK,” tutup Evan.

Baca juga: Berita Startup Indonesia: Startup Korsel Dukung Industri Kendaraan Listrik Indonesia

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU