27.4 C
Jakarta
Senin, 29 April, 2024

Berita Startup Hari Ini: Little Joy, Startup D2C untuk Anak, Raih Pendanaan Seri A

JAKARTA, duniafintech.com – Berita startup hari ini terkait startup D2C untuk anak Little Joy mengumumkan telah meraih pendanaan Seri A dengan nominal dan investor yang dirahasiakan. 

Dana akan dimanfaatkan untuk memperluas dampak ke lebih banyak ibu dan anak dalam rangka memerangi malnutrisi anak di Indonesia.

Berikut ini berita startup hari ini selengkapnya, seperti dinukil dari dailysocial.id, Selasa (31/10/2023).

Berita Startup Hari Ini: Penggalangan Dana Ketiga yang Diperoleh

Ini adalah penggalangan dana ketiga yang diperoleh sejak berdiri di 2021. Sebelumnya, Little Joy memperoleh suntikan dana dari beberapa investor strategis, family fund, dan VC. Serta, didukung dengan pengalaman pernah menjadi peserta di dua program akselerator, yakni Sequoia (berganti nama menjadi Peak) Spark Batch 2 dan Grab Velocity Batch 5.

CEO Little Joy Carina Lukito menyampaikan sejak berdiri fokus perusahaan berpegang teguh pada memerangi malnutrisi anak di Indonesia selama 1000 hari pertama pertumbuhan yang kritis dan pengembangan.

Baca juga: Berita Startup Indonesia: Gibran Janjikan Program Kredit untuk Startup, Begini Tanggapan Asosiasi Tech Startup

ISFF 2023 INDODAX

“Pendanaan putaran ke-3 ini mewakili dedikasi kami terhadap ekspansi yang lebih luas, bukan didorong oleh kebutuhan, namun oleh akar kami yang mengakar komitmen dalam menciptakan dampak jangka panjang pada kehidupan anak-anak dan ibu mereka,” ujarnya dalam keterangan resmi.

Indonesia adalah rumah bagi lebih dari 31 juta ibu dan 15 juta bayi setiap tahunnya. Namun masih terjadi kesenjangan prevalensi kekurangan gizi, 1 dari 3 anak mengalami stunting dan telah menyebabkan 50% kematian anak dibawah 1 tahun. Adapun, rata-rata keluarga di Indonesia memiliki dua hingga tiga anak, sehingga potensi memberikan dampak yang berarti dalam kehidupan keluarga Indonesia sangatlah besar.

Little Joy tidak hanya ingin menurunkan angka kematian bayi akibat kekurangan gizi, namun juga ingin meningkatkan kualitas hidup dengan membangun ekosistem berbasis teknologi yang berkelanjutan dan saling terhubung.

Perusahaan didukung dengan tim berdedikasi, terdiri dari ahli gizi anak, dokter anak, dan pakar industri, untuk menawarkan ekosistem produk yang holistik dan dukungan komunitas secara holistik untuk menciptakan dampak jangka panjang kehidupan anak-anak dan para ibu.

Produk yang dikembangkan adalah bubuk tabur yang kaya akan nutrisi dan dapat dicampur dengan makanan atau air agar mudah dikonsumsi anak. Diklaim produk Little Joy telah terjual telah terjual lebih dari 1 juta dan memberikan manfaat bagi 500 ribu ibu dan anak. Seluruh produknya dijual melalui platform marketplace dan dan bermitra dengan lebih dari 1.000 pengecer offline.

Di samping itu, Little Joy membuat program komunitas, seperti Little Joy Edu, Dapur Little Joy, dan MomsJoy agar para ibu bisa saling bertukar wawasan, tip, mengakses ulasan produk terperinci, pakar rekomendasi, dan panduan yang dipersonalisasi. Komunitas ini tidak hanya memberi para ibu pengetahuan penting, namun merupakan wadah untuk meringankan tanggung jawab berat sebagai ibu.

Berita Startup Hari Ini: Ini Penjelasan Investor soal Gibran Usul Kredit Startup Milenial

Calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka punya gagasan memberikan program kredit startup milenial. Ide ini lumayan membuat heboh karena kebanyakan startup justru meraih modal usaha dari investor, bukan dari utang bank.

Ekosistem digital RI telah melahirkan banyak startup bervaluasi tinggi, beberapa bahkan mampu mencapai status unicorn dengan menarik investasi ratusan triliun rupiah dari investor global.

Investasi memang menjadi andalan startup untuk mencari modal untuk mengembangkan bisnisnya, berbeda dengan kebanyakan bisnis baru yang mencari modal dari pinjaman bank. Apa alasannya?

Bendahara Asosiasi Modal Ventura Indonesia untuk Startup Indonesia (Amvesindo) Edward Ismawan Chamdani mengatakan, startup di mata perbankan masih belum “bankable”. Ini karena rata-rata startup masih baru dan transaksi di awal masih kecil atau belum stabil.

Edward menyebut kredit bagi para startup juga belum tentu tepat dengan kebutuhan modal mereka yang kebanyakan bukan dikucurkan untuk langsung meraih pendapatan.

Baca juga: Berita Startup Indonesia: KemenKopUKM Gelar Pitching Day Pahlawan Digital UMKM 2023

Berita Startup Hari Ini

“Sebagian besar dipergunakan untuk biaya pengembangan produk, pemasaran dan karyawan maupun management,” kata Edward, mengutip CNBC Indonesia.

Ia menyarankan pemberian kredit pada startup sebaiknya disesuaikan dengan kepastian pendapatan. Caranya bisa dalam bentuk invoice dari calon pelanggan atau neraca yang cukup baik untuk justifikasi pembayaran kembali dalam periode pinjaman.

Kredit Jenis Baru

Gibran menyebut pemerintah telah banyak menyediakan Kredit Usaha Rakyat untuk usaha mikro dan ultra mikro. Ia ingin menghadirkan fasilitas kredit jenis baru, yakni kredit startup milenial.

Ia menjabarkan program tersebut saat deklarasi pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di area Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (25/10/2023) lalu.

Anak sulung Presiden Joko Widodo itu mengatakan kredit perusahaan rintisan ditujukan kepada para milenial. Bidang usahanya difokuskan pada perusahaan rintisan yang berbasis inovasi dan teknologi. Dia belum menjelaskan lebih detail mengenai program tersebut.

Baca juga: Tips Menjalankan Bisnis Startup, Yuk Ketahui Juga Jenis-jenisnya!

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE