26.8 C
Jakarta
Kamis, 19 Desember, 2024

Berita Startup Hari Ini: Startup Dapat Dana Segar, Ini Syaratnya

JAKARTA, duniafintech.com – Berita startup hari ini terkait Indonesia, sebagai negara yang memimpin dalam upaya melawan perubahan iklim, kini semakin memfokuskan perhatian pada perlindungan keanekaragaman hayati dan kesejahteraan masyarakatnya.

CEO UBS Optimus Foundation, Maya Ziswiler, mengumumkan kolaborasi strategis dengan Terratai untuk menginkubasi usaha berdampak. Tujuan dari kemitraan ini adalah untuk memastikan bahwa bisnis-bisnis yang dihasilkan dapat menerima investasi secara lebih siap dan terukur, sambil tetap memberikan dampak positif dalam melawan perubahan iklim.

Baca juga: Berita Startup Hari Ini: MenKopUKM Sebut Kerja Sama RI-Korsel Penting demi Kembangkan Startup di Indonesia

Terratai, sebagai venture builder terkemuka di Asia yang memusatkan perhatiannya pada investasi ke perusahaan rintisan berbasis alam, secara bangga mengumumkan kerjasama baru ini dengan UBS Optimus Foundation dan Swiss Re Foundation.

“Kemitraan ini didukung oleh pendanaan awal senilai lebih dari US$ 2 juta, dengan fokus pada peluncuran program di Indonesia yang memiliki potensi untuk diperluas ke seluruh Asia Tenggara di masa mendatang,” kata Maya.

CEO dan Pendiri Terratai, Matt Leggett. mengungkapkan pendanaan dari UBS Optimus Foundation dan Swiss Re Foundation akan difokuskan pada pengembangan dan peningkatan skala dari kohor bisnis rintisan yang didampingi oleh Terratai.

Kohor ini diharapkan dapat menunjukkan dampak terukur pada perlindungan alam dan keanekaragaman hayati melalui berbagai pengukuran yang ketat. Beberapa di antaranya mencakup mitigasi karbon, perlindungan keanekaragaman hayati, pengelolaan spesies, pemulihan habitat, dan peningkatan layanan ekosistem.

Baca juga: Berita Startup Hari Ini: Modal Startup Lemah, Ini Strategi Telkom

“Kemitraan antara Terratai, UBS Optimus Foundation, dan Swiss Re Foundation adalah bukti dari komitmen kolektif kami untuk mengubah cara modal dialokasikan untuk Solusi Berbasis Alam (Nature-based Solutions). Ini merupakan langkah penting dalam mengatasi kekurangan pembiayaan global senilai 800 Milyar Dollar per tahun untuk melindungi dan memperbaiki alam kita,” ungkap Matt Leggett.

Direktur Swiss Re Foundation, Stefan Huber Fux, menegaskan bahwa misi Terratai sejalan dengan komitmen mereka untuk membangun dunia yang lebih tangguh.

“Kami bersemangat untuk mendorong solusi berbasis alam, yang merupakan fokus utama dalam komitmen strategis kami untuk membangun ekosistem yang dinamis dengan peluang investasi untuk solusi berdampak positif pada lingkungan dan membuka peluang ekonomi bagi masyarakat lokal,” jelasnya.

Dengan proyeksi pertumbuhan populasi hingga 770 juta pada tahun 2040, ASEAN memahami pentingnya mengambil tindakan tegas untuk melindungi ekosistem air dan daratan. Solusi berbasis alam (Nature-based Solutions/NBS) dianggap sebagai pendekatan berkelanjutan dan efektif untuk mengatasi tantangan lingkungan yang saling terkait ini.

Baca juga: Berita Startup Hari Ini: Ini Penyebab Halodoc Lakukan PHK

“Kemitraan ini menjadi langkah kunci dalam mendukung investasi pada NBS di Indonesia dan seluruh Asia Tenggara. Investasi ini diharapkan akan memajukan pengembangan bisnis berbasis alam yang inovatif, meningkatkan ketahanan iklim, dan menciptakan lapangan kerja dan peluang ekonomi bagi masyarakat lokal,” kata Stefan.

Telkomsel Ventures: Investor Startup Terkemuka Berganti Nama dan Galang Dana Kelolaan Kedua

Investor startup yang sebelumnya dikenal sebagai startup milik Telkomsel telah resmi berganti nama menjadi Telkomsel Ventures. Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk tetap relevan dan adaptif dalam mendukung pertumbuhan ekosistem startup di Indonesia.

CEO Telkomsel Ventures, Mia Melinda, menjelaskan bahwa pembaharuan identitas ini menjadi bagian dari upaya perusahaan untuk memperkuat strategi pertumbuhan Telkomsel. “Kami berkomitmen untuk terus mendukung dan berperan aktif dalam ekosistem startup di Indonesia,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta.

Baca juga: Berita Startup Hari Ini: Tech Winter Jadi Peluang Startup Indonesia

Rebranding ini juga disertai dengan penggalangan dana kelolaan utama (flagship fund) yang kedua. Telkomsel Ventures sebelumnya telah berhasil mengumpulkan sekitar Rp 623 miliar dari fund pertamanya.

Mia Melinda menegaskan bahwa Telkomsel Ventures sedang mencari startup yang relevan dan sejalan dengan ekosistem Telkomsel.

“Fokus investasi akan diberikan kepada berbagai bidang startup yang mendukung prioritas strategis Telkomsel, seperti digital lifestyle, digital enablement, dan emerging technologies,” jelasnya.

Sebagai mitra esensial, Telkomsel Ventures tidak hanya memberikan dukungan finansial melalui investasi strategis, tetapi juga menjadi mitra bagi perusahaan-perusahaan digital rintisan. Dengan menyediakan berbagai sumber daya, dukungan teknis, dan mentorship, Telkomsel Ventures bertujuan membantu startup dalam mencapai tujuan mereka.

Baca juga: Berita Startup Indonesia: Resmi! Startup eFishery Beroperasi di India

“Telkomsel Ventures akan menjadi penghubung bagi startup untuk menemukan mitra yang tepat, mendapatkan dukungan yang dibutuhkan, dan mengembangkan solusi inovatif,” kata dia.

Telkomsel Ventures telah melibatkan diri dalam investasi strategis pada sejumlah startup terkemuka di Asia Tenggara dan Amerika Utara, termasuk Evermos, Halodoc, PrivyID, Sekolahmu, Edenfarm, dan FinAccel perusahaan induk startup fintech Indonesia Kredivo

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU