26.1 C
Jakarta
Senin, 18 November, 2024

Daftar Biaya Kolonoskopi Terlengkap di Rumah Sakit

JAKARTA, duniafintech.com – Biaya kolonoskopi di rumah sakit biasanya terbilang cukup terjangkau bagi banyak orang yang memerlukan pemeriksaaan ini.

Kolonoskopi sendiri merupakan pemeriksaan yang dianjurkan untuk mengetahui kondisi usus besar. Prosedur ini dapat dimanfaatkan untuk mengetahui adanya risiko kanker usus besar. Kisaran biayanya dimulai dari Rp2 jutaan—lebih dari Rp6 juta.

Untuk seseorang yang mengalami gangguan kesehatan usus besar, prosedur kolonoskopi bisa dilakukan untuk mendeteksi ketidaknormalan. Usus besar sendiri adalah organ dalam manusia berfungsi memproses pencernaan makanan pada tahap akhir. 

Menjaga fungsi usus besar agar tetap normal tentunya wajib dilakukan, dengan cara menerapkan pola makan seimbang, banyak mengonsumsi serat dari sayur dan buah, mencukupi kebutuhan cairan, dan rutin berolahraga.

Apa Itu Kolonoskopi?

Seperti dijelaskan di atas, kolonoskopi adalah tindakan medis yang dilakukan untuk memeriksa kondisi usus besar dan bagian akhir dari usus besar, yaitu rektum. 

Tujuan pemeriksaan dengan kolonoskopi adalah untuk mendeteksi adanya ketidaknormalan pada kedua organ tadi. Biasanya, ketidaknormalan ini seperti jaringan usus yang bengkak, iritasi, luka, polip, atau kanker.

Baca juga: Berapa Biaya Tambal Gigi di RS? Ini Rinciannya

Adapun seseorang dengan gejala-gejala tertentu, misalnya buang air besar berdarah, konstipasi kronis, diare kronis, dan nyeri perut, memang sangat dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan kolonoskopi. Lebih jauh, kolonoskopi ini juga bisa dilakukan untuk mendeteksi risiko kanker usus besar.

Kapan Harus Kolonoskopi?

Kolonoskopi dilakukan untuk mengetahui kondisi usus besar. Biasanya, dokter akan menyarankan kamu melakukan tindakan kolonoskopi jika mengalami kondisi-kondisi berikut ini:

  • Mengetahui penyebab buang air besar berdarah, diare kronis, nyeri perut, sembelit kronis, dan keluhan lain terkait masalah usus besar.
  • Mengecek kanker usus besar, umumnya pada seseorang dengan usia di atas 50 tahun atau orang-orang yang berisiko terkena kanker usus besar.
  • Mengetahui ada tidaknya polip usus.
  • Menghentikan pendarahan pada usus besar.

Apa yang Harus Dilakukan sebelum Menjalani Kolonoskopi?

Pemeriksaan kolonoskopi bisa berjalan dengan lebih baik jika dinding usus bisa terlihat dengan jernih dan jelas serta bersih dari feses (tinja) yang dapat mengganggu pandangan saat pelaksanaan kolonoskopi.

Berikut ini beberapa cara yang dilakukan untuk membersihkan usus:

  • Mengonsumsi obat pencahar berupa pil atau cairan saat malam sebelum pelaksanaan kolonoskopi atau ditambah lagi saat pagi di hari tindakan.
  • Menjalankan diet khusus, menghindari makanan padat dan hanya minum air putih sehari sebelum kolonoskopi, diikuti dengan berpuasa setelah tengah malam pada hari pelaksanaan kolonoskopi.
  • Pasien juga harus memastikan agar ada pihak yang mengantar atau menemani saat tindakan, karena setelah tindakan pasien masih dalam pengaruh anestesi atau obat penenang sehingga tidak aman untuk berkendara sendiri.

Prosedur Kolonoskopi

Adapun pelaksanaan kolonoskopi diawali dengan pemberian anestesi atau obat bius pada pasien lewat pembuluh darah agar pasien tenang dan terkadang mengantuk. Selanjutnya, pasien akan dibaringkan dengan posisi menghadap samping dan lutut diangkat ke dada.

Pemeriksaan dilakukan dengan bantuan alat kolonoskopi, selang lentur berdiameter sekitar 1,5 cm yang dilengkapi dengan kamera khusus untuk melihat kondisi usus besar. Alat itu selanjutnya dimasukkan lewat dubur hingga menuju usus besar.

Nantinya, akan ada udara yang digunakan agar usus mengembang sehingga dinding usus bisa terlihat jelas. Kram di perut akan dirasakan oleh pasien, tetapi hal itu bisa diredakan dengan menarik napas panjang.

Di samping itu, dokter juga bisa mengambil sampel jaringan atau biopsi dari usus untuk dianalisis lebih lanjut. Pelaksanaan kolonoskopi berlangsung selama 30 menit hingga satu jam.

Baca juga: Biaya Operasi Lambung di RS, Ini Daftarnya

Kalau hasil kolonoskopi kamu negatif maka bisa dipastikan usus kamu tidak berisiko terkena kanker usus. Akan tetapi, kalau dokter menganjurkan melakukan kolonoskopi dalam waktu 5—10 tahun maka kamu memang ada risiko terkena penyakit kanker usus.

Hal yang Harus Dilakukan setelah Kolonoskopi

Setelah menjalani pemeriksaan kolonoskopi, pasien disarankan beristirahat selama sehari penuh dan menghindari aktivitas berkendara selama 24 jam. 

Pasien juga diperbolehkan makan dan minum seperti biasa secepatnya setelah tindakan dan sudah bisa melakukan kegiatan seperti biasa pada hari berikutnya jika kondisi sudah benar-benar pulih.

Biaya Kolonoskopi

Estimasi Biaya Kolonoskopi di Rumah Sakit

Biaya kolonoskopi bervariasi, bergantung dari rumah sakit yang menyelenggarakannya. Di rumah sakit swasta di Indonesia, biaya prosedur ini dimulai dari Rp3 juta—lebih dari Rp11 juta. Di Singapura, biayanya dimulai dari Rp13,7 juta.

Kamu dianjurkan buat mempersiapkan dana lebih barangkali ada kebutuhan yang tidak terduga, yaitu sekitar 20%—30% dari biaya yang diperkirakan. Berikut ini daftar biayanya:

  • Siloam Hospitals Bogor: Rp3,3 juta
  • Rumah Sakit Immanuel Bojongloa Kidul, Bandung: Rp4 juta
  • Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk: Rp3,8 juta
  • Siloam Hospitals Yogyakarta: Rp2,5 juta
  • Siloam Hospitals TB Simatupang Cilandak: Rp3,8 juta
  • Mayapada Hospital Jakarta Selatan: Rp4,1 juta
  • RS Bhayangkara Makassar: Rp4,5 juta
  • Rumah Sakit Husada Mangga Dua Selatan: Rp5,1 juta
  • RS Permata Bunda Medan: Rp2 juta
  • Siloam Hospitals Balikpapan: Rp3,5 juta
  • RS Awal Bros Batam: Rp2,8 juta
  • Primaya Hospital Tangerang: Rp3,1, juta
  • Rumah Sakit Premier Jatinegara: Rp6 juta
  • Siloam Hospitals Surabaya: Rp4,5 juta
  • Siloam Sriwijaya Palembang: Rp3,3 juta
  • Mayapada Hospital Tangerang: Rp3,7 juta
  • RS EMC Tangerang: Rp4 juta
  • Rumah Sakit Sumber Waras Jakarta Barat: Rp3,6 juta
  • Rumah Sakit EMC Sentul Bogor: Rp6,1 juta

Apakah Biaya Kolonoskopi Ditanggung oleh BPJS Kesehatan?

Apakah biaya pemeriksaan kesehatan ini ditanggung oleh BPJS Kesehatan?  Jawabannya adalah bisa.

Memang, tidak semua tindakan medis bisa ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Semua daftar penyakit dan operasi yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan juga sudah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 28 Tahun 2014.

Oleh sebab itu, sangat disarankan bagi pengguna jaminan kesehatan BPJS Kesehatan untuk memahami daftar penyakit dan operasi yang dapat ditanggung supaya terhindar dari keberatan biaya perawatan.

Baca juga: Biaya Operasi Kanker Payudara, Ditanggung BPJS?

 

Penulis: Kontributor/Boy Riza Utama

Admin: Panji A Syuhada

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU