25.6 C
Jakarta
Jumat, 20 September, 2024

Bisnis Kartu Kredit Kian Moncer, Transaksi Melonjak 16%

JAKARTA – Utang paylater atau layanan buy now pay later/BNPL membengkak, hal itu berbanding terbalik dengan layanan bisnis kartu kredit yang malah kian digandrungi.

Kartu Kredit Tumbuh Signifikan

Dalam kurun waktu enam bulan pertama 2024 nilai transaksi kartu kredit mengalami pertumbuhan signifikan dari 4,18% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp35,08 triliun dari periode yang sama tahun lalu yaitu Rp33,67 triliun.

Ditinjau dari segi volume transaksi kartu kredit, kenaikan juga tampak di angka 16,33% (YoY) menjadi 37,07 juta transaksi dari sebelumnya 31,87 juta transaksi.

Adanya fenomena tersebut menunjukkan pengguna kartu kredit mengalami peningkatan.

Jumlah pengguna kartu kredit telah mencapai 18 juta unit per Juni 2024.

Jumlah tersebut mengalami kenaikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu sebanyak 17,59 juta unit pada Juni 2023.

Kenaikan jumlah tersebut menjadi bukti tersendiri bahwa bisnis kartu kredit masih terus bertumbuh di tengah gempuran ragam produk keuangan inovatif paylater.

Bisnis Kartu Kredit Punya Masa Depan Cerah

Menanggapi hal itu, Wakil Direktur Utama PT Bank Mega Tbk. (MEGA) Diza Larentie turut memberikan tanggapan.

Menurutnya, penggunaan kartu kredit memiliki masa depan cerah dan akan terus tumbuh hingga akhir tahun.

Menurutnya, kartu kredit tumbuh dan berkembang disebabkan adanya tren perjalanan pasca pandemi.

“Yaitu aktivitas travelling,” paparnya.

Disebabkan Travelling Related

Segmen yang paling tinggi kata Diza sangat erat kaitannya dengan travelling related.

Hal itu terjadi, karena saat pandemi dianggap menjadi kendala aktivitas sehingga setelah pandemi berlalu, masyarakat mulai memanfaatkan situasi.

Setelah pandemi terjadi sambung Diza, sektor travelling justru menjadi pendorong transaksi kartu kredit.

“Terutama dari sisi volume, karena ticket size-nya jauh lebih besar,”  ujarnya.

Kartu Kredit Tidak Akan Tersaingi Paylater

Diza menilai, bisnis kartu kredit tidak akan tersaingi oleh paylater.

Penyebabnya kata Diza, keduanya memiliki segmen yang berbeda.

Dia menilai suku bunga yang dipatok kartu kredit per tahunnya cukup murah dibanding paylater.

Jika ditinjau dari sejumlah bank, diantaranya Bank Mega, besaran suku bunga kartu kredit adalah 21% per tahun.

Sehingga penggunaan kartu kredit lebih menguntungkan dibandingkan paylater.

Menurutnya, risiko NPL terjaga 2%.

“Perseroan pun menargetkan pengguna kartu kredit dapat tumbuh 10% hingga akhir 2024,” jelasnya.

Kartu Kredit Bank Mega Meningkat

Saat ini kata Diza, jumlah pengguna kartu kredit Bank Mega telah menembus 1,2 juta.

Bank Mega terus berinovasi untuk menjawab tantangan pasar.

Upaya tersebut akan diwujudkan melalui beragam cara pembayaran yang praktis.

Terbaru, Bank Mega mengambil kebijakan dengan cara menggandeng Visa Worldwide Indonesia dalam merilis teknologi Tap to Pay yang dapat dilakukan melalui aplikasi mobile banking Bank Mega.

“Ini metode yang berbeda,” pungkasnya.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU