duniafintech.com – Bitcoin dan cryptocurrency secara umum memang sedang menjadi pusat perhatian dunia saat ini. Penggunaan yang semakin menyebar di berbagai sektor dan adopsi di banyak negara membuat banyak negara ingin segera mengatur regulasinya secara benar.
Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire mengumumkan pada hari Minggu tanggal 17 Desember akhir tahun lalu bahwa pertemuan Kelompok 20 (G20) berikutnya akan mencakup diskusi tentang bagaimana mengatur cryptocurrency paling populer di dunia, Bitcoin.
Baca juga: duniafintech.com/hemat-rp-230-miliar-tiap-tahun-gpn-mendorong-efisiensi/
Aset digital belum berhenti menjadi berita sepanjang tahun, dan politisi Eropa tampak lebih peduli dengan kenaikan harga, seperti yang ditunjukkan oleh badan legislatif Uni Eropa. G20 yang membentuk kerangka peraturan, bagaimanapun, akan menyebar ke seluruh dunia dan membuat aturan yang tepat.
Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire menyatakan:
Saya akan mengusulkan kepada presiden G20 berikutnya, Argentina pada bulan April nanti.”
G20 mencakup bankir dan pemimpin bank sentral dari 19 negara dari seluruh dunia mencakup Argentina, Australia, Brasil, Kanada, China, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Afrika Selatan, Italia, Jepang, Meksiko, Rusia, Korea Selatan, Turki, Inggris dan Amerika Serikat.
Jelas ada risiko spekulasi,” Le Maire melanjutkan. “Kita perlu bicara semua anggota G20 lainnya agar kita bisa mengatur Bitcoin.”
Baca juga: duniafintech.com/fintech-bakal-jadi-idaman-investor/
Kecemasan Bitcoin akan Menjadi Seperti Swiss Bank Account
Perbankan Swiss selama ini memang terkenal dengan kerahasiaannya. Di negara itu, membocorkan detail akun bank klien kepada orang lain adalah sebuah tindakan melanggar hukum. Karena kerahasiaannya inilah Swiss Bank Account menjadi populer di kalangan pelaku kriminal. Saking terkenalnya, Swiss Bank Account kerap muncul di dalam film-film Hollywood dengan keajaibannya merahasiakan data pemilik rekening.
Orang-orang yang ingin menghindari pajak hingga menyimpan uang ‘haram’ ramai-ramai membuka akun bank di Swiss.
Baca juga: duniafintech.com/disebut-akan-integrasikan-cryptocurrency-saham-line-meroket/
Kerahasiaan yang dimiliki Bitcoin dianggap akan memberikan dampak serupa dengan Swiss Bank Account. Kekhawatiran Bitcoin akan dijadikan penyimpanan uang ‘haram’, transaksi ilegal dan berbagai tindak kejahatan lain membuat G20 perlu secepatnya menetapkan regulasi untuk Bitcoin dan mata uang digital lainnya.
Swiss Bank Account sendiri sekarang mulai membuka mata tentang peluang kejahatan yang memanfaatkan aturan perbankan di negara mereka. Karena sering disidak, belakangan beberapa bank di Swiss sudah tak melayani nasabah dari luar negeri, terutama Amerika Serikat. Pembahasan regulasi dalam konferensi G20 berikutnya diharapkan akan membawa angin segar bagi para Bitcoiners dunia.
Source: inverse.com
Written by: Dita Safitri