26.8 C
Jakarta
Rabu, 25 Desember, 2024

Bitcoin Cs Lesu, Dipicu Sentimen Perang Rusia-Ukraina

JAKARTA, duniafintech.com – Nilai aset kripto Bitcoin dan beberapa aset kripto lainnya yang masuk daftar big cap telah jatuh menjelang akhir pekan ini. 

Harga Bitcoin telah kehilangan hampir 10% selama 24 jam terakhir pada Kamis (17/2), jatuh menuju US$ 40.000, dengan Ethereum, BNB, Solana, Cardano dan XRP yang juga mengalami penurunan serupa.

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, melihat jatuhnya harga Bitcoin dan crypto lain datang bersamaan dengan anjloknya pasar saham yang dipicu oleh komentar yang dibuat oleh Presiden AS, Joe Biden pada Kamis (17/2), bahwa Rusia dapat menyerang Ukraina dalam hitungan hari.

“Konflik Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung dapat menyebabkan ketidakpastian lebih lanjut ke pasar aset kripto yang sudah dipengaruhi oleh kekhawatiran makro ekonomi dari kenaikan suku bunga dan pengetatan kebijakan moneter dalam beberapa bulan mendatang,” kata Afid, Jumat (18/2).

Afid menjelaskan harga aset kripto terkait langsung dengan penawaran dan permintaan. Peristiwa yang berdampak pada ekonomi secara global menentukan kebutuhan orang untuk membeli atau memiliki aset digital tersebut. 

Dia berpandangan, selama periode ketegangan geopolitik, investor cenderung menghindari aset yang bergejolak dan menyimpan uang mereka di aset safe-haven seperti uang tunai dan emas.

Selanjutnya, kenaikan suku bunga juga cenderung mempengaruhi kinerja seluruh pasar aset kripto. Ketika suku bunga rendah dan murah untuk meminjam uang, investor cenderung menuangkan dana mereka ke dalam investasi berisiko tinggi, termasuk Bitcoin. 

“Sebaliknya, investor memindahkan uang mereka dari investasi berisiko menyusul kenaikan suku bunga,” ujarnya.

Kendati demikian, menurutnya pasar Bitcoin dan kripto lain telah menunjukkan tanda-tanda pemulihan setelah melemah bulan lalu. 

Harga Bitcoin sempat naik di atas US$ 45.000 per BTC minggu lalu, dengan Ethereum dan sepuluh koin teratas lainnya BNB, Solana, Cardano, dan XRP menunjukkan kekuatan yang sama.

“Meskipun perdagangan Bitcoin telah cukup aktif dalam beberapa minggu terakhir, banyak pelaku pasar masih duduk manis dan wait and see dengan volatilitas kelas aset saat ini,” ucapnya.

Dengan tingkat inflasi dan adanya kemungkinan ketidakpastian makro juga akan mempengaruhi sentimen risiko dalam beberapa minggu mendatang. Dia bilang, kurangnya kepercayaan investor, mungkin perlu beberapa waktu bagi pasar kripto untuk menjadi bullish lagi.

 

 

 

Penulis: Nanda Aria

Editor: Anju Mahendra

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU