Perkembangan Bitcoin dan Blockchain di Republik Gambia

0
1430
Republik Gambia Picture

duniafintech.com – Republik Gambia merupakan negara yang berada di wilayah Afrika Barat. Keseluruhan bagian negara ini berbatasan dengan Senegal. Sungai Gambia membentang di bagian tengah Gambia dan mengalir ke Samudra Atlantik di sebelah barat dan menurut garisnya itu pula batas Gambia terbentuk dari tengahnya ke Samudra Atlantik.

Gambia tidak memiliki mineral penting atau sumber daya alam lainnya, dan memiliki basis pertanian yang terbatas. Sekitar 75% populasi bergantung pada tanaman dan ternak untuk mata pencahariannya. Aktivitas manufaktur skala kecil menampilkan pengolahan kulit kacang, ikan, dan hewan. Kondisi ekonomi negara ini mencapai puncaknya dengan pertumbuhan 23,3% pada tahun 1970-an. Setelahnya pertumbuhan perekonomian mengalami penurunan. Sampai saat ini, Gambia masih termasuk salah satu negara termiskin dengan tingkat kelaparan dan fertilitas yang tinggi.

Baca juga: Bank akan Sediakan Kustodian Kripto Aset Tahun Depan?

Bitcoin dan Blockchain di Republik Gambia

Sama seperti negara Afrika yang lain, Bitcoin secara legal diperjualbelikan di Gambia. Tidak ada regulasi khusus yang mengatur mengenai peredarannya kecuali hanya undang-undang yang berlaku umum.

Masyarakat Gambia bisa melakukan trading Bitcoin dan beberapa kripto aset populer lain di dunia melalui berbagai platform global. Beberapa penyedia jasa pertukaran dari Dalasi (mata uang fiat setempat) ke berbagai kripto aset antara lain Cryptsy, Coins-E, LocalBitcoins, Cex.io, Coin Café, Expresscoin, HitBTC.com, Brawker, Bitcoin Nordic, HolyTransaction dan lain sebagainya.

Warga Gambia yang ingin mendalami mengenai Blockchain bisa mengambil kursus teknologi ini melalui situs unichrone.com.

Perkembangan Blockchain di Afrika di Masa Depan

Meskipun termasuk ketinggalan dibandingkan dengan benua lain, Afrika sebenarnya dianggap sebagai lahan subur bagi perkembangan Bitcoin dan Blockchain. Masih belum banyaknya perusahaan yang berdiri di sini membuka kesempatan bagi siapapun untuk melebarkan sayap. Ibarat kertas putih, Afrika adalah tempat di mana ekosistem dua teknologi baru ini bisa dibangun dengan teratur dari dasar.

Baca juga: Diva Rilis Intelligent Instan Messaging Tour Mifi

The Blockchain Hub yang berada di bawah Smart Afrika contohnya, adalah sebuah hub Blockchain yang baru-baru ini dibentuk. Perusahaan ini akan menjelajahi aplikasi teknologi yang lebih luas dan membentuk dasar untuk peta jalan bagaimana adopsi Blockchain di Afrika bisa mulai dijalankan.

Pemain global seperti DLT Labs mengatakan bahwa mereka sedang berusaha membangun sistem di berbagai benua untuk mengubah cara orang berbisnis dengan memanfaatkan Blockchain.

“Kami menyediakan solusi berbasis blockchain di Afrika seperti pendaftaran tanah, pendaftaran kekayaan intelektual, registrasi kepemilikan mobil, kami memiliki sistem pelacakan aset, dan kami membuat dompet digital. Semua ini datang untuk memungkinkan organisasi menggunakan teknologi blockchain untuk mengubah bisnis mereka,” ungkap perwakilan DLT Labs.

Perusahaan-perusahaan yang semakin banyak muncul ini diharapkan akan menjadi anak tangga baru baru Afrika untuk memperluas adopsi Blockchain dan kripto, terkhusus untuk Gambia.

Source: tralac.org, coinstaker.com

Written by: Dita Safitri