27.1 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Blockchain Mengurangi Pengangguran Tahun 2018

duniafintech.com – Semakin menyebarnya perusahaan-perusahaan yang bergerak pada bidang pemanfaatan dan pengembangan Blockchain, hal itu juga berimbas terhadap meningkatnya permintaan lowongan kerja terkait keterampilan dalam teknologi Blockchain, sehingga mengurangi pengangguran. 

Pada kuartal pertama 2018 terlihat peningkatan yang signifikan yakni 6.000% pada website Upwork yang berkaitan dengan pencarian lowongan pekerjaan terkait Blockchain, hal ini diprediksi mengurangi tingkat pengangguran karena teknologi tersebut.

Dikutip dari website Upwork:

“Selama tiga kuartal terakhir, terjadi peningkatan pencarian pekerjaan berkaitan dengan Blockchain pada Upwork telah melampaui 2.000%, sedangkan selama tiga bulan pertama 2018, Blockchain mengalami pertumbuhan lebih dari 6.000% selama periode yang sama pada tahun lalu”

Pada kuartal pertama, keterampilan pada Blockchain memiliki pertumbuhan yang paling tinggi dibandingkan 5.000 indeks skill lainnya pada Upwork sebagai berikut.

  1. Blockchain
  2. Tensorflow
  3. Amazon DynamoDB
  4. Voice over
  5. Subtitling
  6. Art Direction
  7. Content Strategy
  8. Computer Vision
  9. Microsoft Power BI
  10. Augmented reality

Bahkan meningkatnya kebutuhan akan pekerja yang memiliki pengetahuan dan berlatar belakang Blockchain juga terlihat pada job listing AngelList, baik dari Singapura hingga California terdapat setidaknya perusahaan yang melakukan posting lowongan pekerjaan Blockchain seperti Ripple, Gem, Kraken, Korbit, Purse yang mana perusahaan tersebut hanyalah sebagian kecil saja.

Dengan daftar perusahaan sebanyak 2.488 perusahaan dengan 1.864 lowongan kerja untuk Blockchain di seluruh dunia. Keadaan ini diharapkan diimbangi dengan tingkat sumber daya manusia sehingga jumlah pengangguran dapat ditekan.

Penetrasi Peningkatan Blockchain Terjadi di Seluruh Dunia

Dengan semakin menjamurnya penggunaan Blockchain baik di negara berkembang ataupun negara maju. Dan, bisa dikatakan sebagai industri yang berkembang sangat pesat, hal ini menyebabkan semakin meningkatknya kebutuhan sebuah perusahaan atau lembaga yang ingin mencari atau meng-hire pekerja yang memiliki keterampilan atau pengetahuan pada teknologi Blockchain.

Seperti negara-negara maju seperti Jepang, Korea, Tiongkok, Amerika Serikat, Rusia yang sudah memulai melakukan adopsi teknologi Blockchain.

Menurut Survei ING, menyatakan pertukaran mata uang virtual mengalami kelebihan permintaan pada akhir tahun 2017 dan awal 2018.

Polemik Wacana Blockchain yang Ingin Dijadikan Kurikulum Universitas

Jika berkaca dari laporan yang dikeluarkan oleh Upwork dan AngelList, kebutuhan akan Blockchain kian hari kian meningkat saja.

Hal ini juga yang menjadi bahan pertimbangan, mengapa ada sebuah wacana Blockchain akan dijadikan kurikulum universitas.

Namu, hal tersebut rasanya sulit terjadi, bahkan mendapatkan banyak kritik dari para dosen universitas, hal ini dikarenakan masih sulitnya dan jarangnya tenaga pengajar yang memiliki pengetahuan yang mendalam terkait ilmu teknologi Blockchain itu sendiri.

Source : Cryptodisrupt.com

Written by : Febrian Surya

 

 

 

1 KOMENTAR

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU