26.6 C
Jakarta
Kamis, 25 April, 2024

BRI Agro, Bank Nasional Dengan Produk Fintech

duniafintech.com – PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (BRI Agro), anak perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk merupakan perusahaan keuangan berjenis Jasa Perbankan di Indonesia pertama yang mengeluarkan produk pinjaman berbasis fintech.

Baca juga : Prudential Indonesia Dorong Pengusaha Muda Papua

Dengan memanfaatkan financial technology (fintech) BRI Agro akan semakin memperkuat berbagai macam hal mulai dari dukungan modal, likuiditas, inovasi bahkan fondasi keuangan yang kuat.

Research Analyst PT MNC Sekuritas Roro Nurulita Harwaningrum melihat potensi pertumbuhan yang positif dari Perseroan berdasarkan kinerja FY 2018. BRI Agro berhasil meraih laba bersih sebesar Rp204,21 miliar pada tahun 2018 atau tumbuh sebesar 45,35% YoY walaupun NIM mengalami penurunan ke level 3,50%, turun dibandingkan 3,76% pada FY2017, dimana penurunan tersebut seiring dengan industri.

Selain itu, BRI Agro mampu melakukan efisiensi biaya operasional, dengan penurunan rasio BOPO menjadi 82,99% di FY18 (vs 86,48% di FY17). Pendorong utama kinerja FY18 yaitu penyaluran kredit yang tumbuh sebesar 42,70% YoY menjadi Rp15,67 triliun, disertai dengan peningkatan dana pihak ketiga sebesar 45,46% YoY hingga mencapai Rp18,06 triliun.

Baca juga : Spesifikasi Mencengangkan Samsung Galaxy Fold

Menurut Roro, strategi BRI Agro meluncurkan produk baru bernama “Pinang” (Pinjam Tenang) pada 1Q19 akan mendukung pencapaian perusahaan. Pinang adalah produk pinjaman digital tanpa agunan yang berfokus pada segmen ultra-mikro.

Pihaknya menargetkan Pinang pada 2019 dengan target >75.000 pelanggan dan nilai pinjaman hingga Rp300 miliar melalui salary-based loan. Melalui proses yang cepat, murah, dan aman, serta plafon yang bersaing, pihaknya yakin PINANG akan memberikan kemudahan ekstra kepada nasabah BRI Agro untuk melakukan pinjaman

Terkait rencana aksi korporasi Perseroan, pihaknya masih memiliki ruang untuk melakukan rights issue, untuk mencapai target modal dalam upaya memasuki kategori BUKU 3 (modal minimum Rp5 triliun).

BRI Agro berencana untuk melakukan rights issue pada 2H19E, hingga 3 miliar saham. Roro berpendapat jika rights issue dilakukan pada FY19E, maka akan mendorong kinerja AGRO, yang terlihat dari dampak dari rights issue FY18 pada BVS FY18, yang mencapai Rp207/saham dengan PBV 1.47x dibandingkan dengan BVS FY17 yang sebesar Rp174/saham dengan 3.02x PBV.

Baca juga : Oracle Dukung Program Mudik Bareng Jasa Raharja di Hari Raya Mendatang

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE