25.6 C
Jakarta
Sabtu, 23 November, 2024

Alokasi Gaji Ideal dan Tips untuk Atur Gaji Rp5 Juta Per Bulan

Untuk mereka yang berpenghasilan Rp5 juta rupiah sebagai karyawan dan belum berkeluarga alias berumah tangga, cara atur gaji 5 juta dalam satu bulan adalah hal yang relatif mudah.

Namun, akan lain kisahnya bagi mereka yang sudah memiliki tanggungan, yakni sudah berkeluarga dan punya anak. Pasalnya, cara atur gaji 5 juta bagi mereka yang sudah memiliki keluarga dengan gaji yang terbilang cukup itu menjadi hal yang susah-susah gampang, apalagi jika memang tidak punya tabungan dan/atau dalam jumlah yang kurang memadai.

Terkait hal itu, tentu diperlukan komunikasi yang jelas dan disiplin dalam keluarga. Namun, bukan berarti seorang dengan gaji 5 juta rupiah sama sekali tidak bisa memenuhi tujuan di masa depan dan tidak berarti harus hidup dengan utang.

Hal itu karena pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan tujuan keuangan pada masa mendatang pun dapat tercapai apabila gaji tadi dikelola dengan tepat.

Cara Atur Gaji 5 Juta (Alokasi Gaji Ideal)

Di bawah ini akan disajikan tips untuk mengelola keuangan atau cara atur gaji 5 juta dalam satu bulan. Simak uraiannya berikut ini.

  1. Tagihan atau utang maksimal 30 persen

Utang memang sebaiknya dihindari jika Anda memang tidak sangat memerlukan pinjaman cepat dan mendesak. Namun, dalam kenyataannya, kadang kala Anda memerlukan hal-hal yang nilai belinya tinggi, misalnya rumah, kendaraan, hingga peralatan elektronik untuk membantu aktivitas sehari-hari, sehingga mau tidak mau harus berutang untuk mendapatkan itu.

Adapun opsi untuk memenuhinya adalah fasilitas dana pinjaman, seperti KTA, kredit multiguna, KPR, dan kartu kredit, baik yang disediakan oleh platform fintech pinjaman oline atau P2P Lending maupun oleh bank dan lembaga pembiayaan lainnya.

Namun, bukan berarti Anda dapat melakukannya dengan gegabah dan tanpa perhitungan. Untuk dipahami, saat terdesak harus berutang, total utang yang Anda punya idealnya jangan sampai lebih dari 30 persen gaji. Hal itu agar gaji sebulan Anda tidak lenyap begitu saja hanya untuk membayar utang.

Misalkan gaji per bulan Anda sekitar Rp5 juta. Maka dari itu, dalam hal ini Anda harus mengalokasikan sebanyak 30 persen untuk pos utang yang memang dibutuhkan.

Perhitungannya: 30% x Rp 5 juta = Rp1,5 juta

Catat, itulah jumlah total utang ideal Anda selama sebulan. Jika kamu perlu, Anda harus tegas dan disiplin untuk me-manage utang agar jangan sampai melebihi batas tersebut.

  1. Biaya hidup alias pengeluaran rutin: 40 persen

Mengantongi gaji di kisaran Rp5 juta maka cukup alokasikan 40 persen dari gaji untuk biaya hidup alias pengeluaran rutin.

Perhitungannya: 40% x Rp 5 juta = Rp2 juta

Apa pun situasi dan kondisinya, jumlah di atas harus cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup, mulai dari makan, transportasi, pulsa, hingga budget hangout bersama kolega.

Anda pun harus pintar-pintar dalam mengakali pos keuangan yang satu ini agar tiap bulan tidak terjadi overbudget. Cara paling efektif yang perlu dicoba adalah sering membawa bekal makan dari rumah atau pilih naik kendaraan umum tiap ke kantor.

  1. Tabungan: 10 persen

Meski tips yang berikut ini terkesan klise dan membosankan, tetapi realitanya masih banyak di antara orang-orang yang sulit mempraktikkannya, yakni menabung alias punya tabungan. Padahal, dengan penghasilan Rp5 juta per bulan, tentu sudah cukup untuk mengalokasikan 10 persen saja untuk pos tabungan.

Perhitungannya: 10% x Rp 5 juta = Rp500.000

Di sisi lain, kendati nominalnya tampak kecil, jangan pernah meremehkan kebiasaan menabung. Pasalnya, kebiasaan menabung juga baik sebab “memaksa” seseorang untuk disiplin, menahan nafsu belanja, dan berhemat.

Pada pos yang satu ini, langsung saja sisihkan di awal saat Anda baru terima gaji dan jangan tunggu sampai kebutuhan hidup dan utang terpenuhi.

Jika metodenya dibalik, tentu saja upaya nabung tiap bulan tidak akan pernah terwujud sebab gaji habis tidak tersisa untuk memenuhi kebutuhan lain.

  1. Dana darurat: 10 persen

Sudah menyisihkan gaji untuk tagihan utang, biaya hidup, dan tabungan? Berikutnya adalah dana cadangan. Kedengarannya sama dengan tabungan, padahal berbeda. Hal itu karena Dana darurat atau dana cadangan adalah dana yang sengaja disiapkan sebagai antisipasi berbagai masalah keuangan yang terjadi tiba-tiba atau tidak terduga. Contohnya, biaya pengobatan di rumah sakit, biaya bengkel lantaran mobil rusak, dan seterusnya.

Sementara itu, tabungan adalah dana yang memang sudah disiapkan sebagai kebutuhan dana tertentu di masa depan, misalnya untuk investasi properti (beli rumah atau apartemen), kendaraan pribadi, dan seterusnya. 

Alokasi gaji yang ideal untuk pos yang satu ini pun cukup hanya 10 persen.

Perhitungannya: 10% x Rp 5 juta = Rp500.000

  1. Investasi: 10 persen

Investasi adalah hal penting yang sejatinya harus dilakukan oleh semua orang, terutama yang memang sudah berpenghasilan.

Setelah semua hal-hal yang menjadi prioritas di atas sudah mendapat alokasi dana, sisa 10 persen dari gaji setiap bulan dapat dialokasikan ke dalam investasi.

Perhitungannya: 10% x Rp 5 juta = Rp500.000

Meski hasilnya tidak langsung bisa diperoleh, tetapi tetap harus konsisten dan sabar dalam menjalankannya. Pasalnya, investasi memang tujuan keuangan untuk masa depan. 

Terlebih pada zaman sekarang, di mana orang-orang sudah tidak perlu khawatir lagi dengan investasi. Banyak jenis investasi yang bisa dipilih, yang paling sesuai dengan kemampuan finansial dan kebutuhan masing-masing, misalnya saham, deposito, reksa dana, dan lain sebagainya.

Selama memilih institusi yang tepat dan produk investasi yang pas makan tidak perlu khawatir uang akan hilang sia-sia dalam investasi. Pasalnya, kian cepat memulai investasi, manfaat yang akan dirasakan pada masa mendatang juga akan semakin besar.

 

Penulis: Kontributor

Editor: Anju Mahendra

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU