JAKARTA, duniafintech.com – Cara beli rumah KPR atau Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tentunya penting diketahui jika kamu ingin mencoba skema ini.
KPR sendiri telah menjadi semacam solusi dalam memenuhi kebutuhan akan hunian, khususnya di tengah tren harga rumah yang terus melambung.
Seperti diketahui, kamu tidak perlu menyiapkan uang senilai ratusan hingga miliaran rupiah untuk mengambil kepemilikan rumah.
Cukup menyediakan sejumlah dana untuk uang muka, kemudian mengatur pengeluaran pada setiap bulannya guna membayar cicilan.
Hal itu pun membuat KPR masih memiliki banyak peminat. Nah, jika kamu ingin tahu caranya maka simak yuk ulasannya berikut ini, seperti dinukil dari Rumah123.
Baca juga: Cara Menghitung Cicilan KPR secara Manual, Intip Yuk!
Sekilas tentang KPR
Sederhananya, KPR adalah fasilitas kredit yang diberikan lembaga perbankan kepada nasabah atau perorangan, dengan tujuan pembelian properti (rumah tapak, apartemen, dan rumah toko).
Sejak dikembangkan pada medio 1976, fasilitas kredit ini selalu menjadi pilihan utama banyak orang dalam memenuhi kebutuhan akan tempat tinggal.
Seiring waktu, program KPR terus berkembang hingga memiliki berbagai jenis dan prinsip pokok. Fasilitas tersebut juga mulai ditawarkan oleh lembaga non-perbankan.
Sehingga memberi lebih banyak pilihan kepada masyarakat dalam mewujudkan mimpi membeli rumah dengan cara nyicil.
Mengajukan pembelian rumah dengan KPR terbilang mudah dan tidak memberatkan secara finansial.
Syarat Pengajuan KPR – Cara Beli Rumah KPR
Secara umum, pengajuan KPR meliputi hal-hal sebagai berikut:
- Berstatus Warga Negara Indonesia (WNI)
- Usia minimal 21 tahun dan maksimal 55 tahun (untuk karyawan) atau 65 tahun (untuk pengusaha/ profesional) pada saat jatuh tempo kredit
- Memiliki pendapatan rutin setiap bulan
- Lama kerja minimal 2 tahun atau lama usaha minimal 3 tahun
Syarat pengajuan KPR dibagi dalam dua golongan; perorangan dan pengusaha atau wiraswasta. Berikut adalah dokumen persyaratan yang harus dipenuhi:
- Syarat KPR Perorangan
- Fotokopi KTP Pemohon
- Fotokopi KTP Suami atau Istri
- Fotokopi Kartu Keluarga (KK)
- Fotokopi Surat Nikah atau Cerai
- Fotokopi NPWP Pribadi
- Slip Gaji minimal 1 bulan terakhir (asli)
- Fotokopi Rekening Koran
- Surat Rekomendasi Perusahaan
- Akta pisah harta Notariil
- Syarat KPR Pengusaha/Wiraswasta
- Fotokopi KTP Pemohon
- Fotokopi KTP Suami atau Istri
- Fotokopi Kartu Keluarga (KK)
- Fotokopi Surat Nikah atau Cerai
- Fotokopi NPWP Pribadi
- Fotokopi SIUP
- Fotokopi Akta Pendirian Perusahaan
- Fotokopi Rekening koran atau Tabungan dalam 3 bulan terakhir
- Surat pernyataan kredit kepemilikan properti (asli)
Setelah seluruh dokumen lengkap, kamu harus mempersiapkan sejumlah dana untuk keperluan administrasi.
Biasanya, saat mengajukan KPR kamu akan dikenakan biaya untuk sejumlah keperluan seperti appraisal rumah, notaris, provisi bank, asuransi kebakaran, dan premi asuransi jiwa selama masa KPR.
Cara Beli Rumah KPR
- Mencari Informasi Ketersediaan KPR Rumah
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mencari informasi mengenai sistem penjualan rumah tersebut, apakah bisa dibeli dengan skema KPR atau tidak.
Hal itu karena tidak semua residen bisa didapatkan secara kredit, apalagi jika kamu mencari hunian di pasar sekunder.
Kebanyakan rumah yang dijual di sana berstatus seken atau bekas. Rata-rata penjual pun menginginkan agar rumahnya dibeli secara cash keras.
Tetapi bila pilihanmu adalah membeli rumah baru, opsi yang dimiliki cenderung banyak. Sebagian besar hunian baru bisa didapatkan secara kredit.
Meski demikian, tidak ada salahnya untuk mencari informasi akurat terkait ketersediaan program KPR pada hunian yang diinginkan. Terutama hal-hal terkait besaran uang muka dan sistem cicilan yang diterapkan.
- Melakukan Survei
Setelah rampung merangkum seluruh informasi terkait hunian idaman, survei adalah langkah yang sebaiknya kamu lakukan.
Tujuannya agar kamu bisa melihat detail seluk-beluk desain dan konsep rumah secara langsung.
Survei terhadap lokasi, lingkungan, keamanan, aksesibilitas, dan fasilitas yang tersedia amat penting dilakukan.
Mengingat membeli rumah juga bagian dari investasi, sehingga perlu pertimbangan matang dan cermat dalam memilih tempat tinggal.
- Membayar Uang Tanda Jadi
Kalau sudah merasa yakin dengan hunian yang dipilih maka proses selanjutnya adalah membayar uang booking kepada penjual atau developer sebagai tanda jadi.
Sebagai upaya menjalin kesepakatan awal dengan penjual atau pengembang, agar hunian incaran tidak diambil orang lain.
Uang booking bisa diartikan sebagai bukti pemesanan rumah. Setiap developer perumahan memiliki aturan berbeda mengenai uang tanda jadi.
Baca juga: Tips Pengajuan KPR agar Disetujui Bank dengan Cepat
Karena itu, pastikan agar kamu memastikan terlebih dahulu mengenai persyaratannya.
- Mengajukan KPR ke Bank
Hal pertama yang harus kamu lakukan dalam memulai proses ini adalah melengkapi seluruh persyaratan dokumen yang dibutuhkan.
Pada prosesnya, kamu akan dibantu oleh pihak pengembang dalam mengajukan KPR ke bank.
Namun dengan syarat, pengajuan kredit kepemilikan rumah dilakukan pada bank yang menjalin kerja sama dengan developer.
Jika memilih bank yang bukan partner pengembang, proses tersebut harus dilakukan secara mandiri.
Pengajuan KPR ke bank umumnya memakan waktu selama satu bulan. Dalam rentang waktu tersebut, pihak bank akan melakukan verifikasi melalui survei.
Biasanya meliputi pemeriksaan ke tempat kerja. Kemudian BI (Bank Indonesia) checking, untuk memastikan kamu tidak dalam status blacklist dalam catatan sistem kredit.
Selanjutnya pihak bank akan mencari tahu soal kemampuan finansial kamu. Proses awalnya dengan melakukan wawancara, kemudian verifikasi jumlah pemasukan dan pengeluaran pada setiap bulan.
Hal yang harus kamu ketahui, pihak bank lazimnya mengajukan syarat agar cicilan maksimal adalah 30 persen dari gaji sebagai sumber pemasukan.
Harga rumah, uang muka, besaran cicilan, tenor angsuran, dan besaran gaji menjadi hal krusial yang akan mempengaruhi status pengajuan KPR.
Tips Beli Rumah lewat KPR
Setelah mengetahui persyaratan dan tahapan cara beli rumah KPR, kami juga akan memberikan tips bagi kamu sebelum memutuskan mengambil hunian secara kredit atau mencicil.
- Perhatikan Kondisi Finansial
Memperhatikan kondisi finansial jelas menjadi hal utama yang harus dilakukan. Perhitungkan pengeluaran cicilan bulanan dengan pendapatan bulanan.
Seperti telah disebutkan di atas, bahwa harga rumah, uang muka, besaran cicilan, tenor angsuran, dan besaran gaji menjadi hal krusial yang mempengaruhi status pengajuan KPR.
Karena itu, penting bagi kamu untuk memprioritaskan pengeluaran untuk membeli rumah. Selain tentunya mengalokasikan pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Jangan sampai kamu mengajukan KPR rumah dalam kondisi masih terlilit cicilan utang lainnya.
Berkonsultasi dengan pihak bank sebelum mengajukan kredit juga perlu dilakukan. Kamu bisa berdiskusi mengenai besaran Down Payment atau DP rumah, serta cicilan per bulan yang harus dibayarkan.
Sebisa mungkin persentase rasio utang berada di bawah 50 persen. Bila lebih, tandanya nilai utang telah melebihi nilai aset.
- Hindari Jebakan Suku Bunga Rendah
Mempelajari dan memahami soal suku bunga KPR juga adalah hal penting lainnya.
Seperti diketahui, terdapat dua jenis suku bunga; tetap atau fix dan mengambang atau floating.
Tetap atau fix adalah suku bunga yang patokan nilainya bersifat tetap pada tingkat tertentu, selama berjalannya masa kredit.
Adapun floating adalah suku bunga yang nilainya fluktuatif dan berpotensi meningkat, sesuai aturan suku bunga Bank Indonesia.
Karena itu, kamu harus cermat dalam memilih penawaran program KPR untuk meringankan beban cicilan.
Pilihlah bank yang memberi produk kredit rumah dengan plafon tertinggi, bunga terendah dan masa kredit terlama.
- Ajukan KPR Subsidi
Jika pendapatan perbulan di bawah Rp4 juta, mengajukan KPR subsidi bisa menjadi langkah strategis.
KPR subsidi adalah fasilitas yang diberikan pemerintah. Tujuannya membantu masyarakat Berpenghasilan Rendah atau (MBR) untuk memenuhi kebutuhan akan hunian.
Melalui fasilitas tersebut pengajuan KPR kamu berpeluang besar disetujui, meski modal yang kamu miliki terbatas.
Baca juga: Asuransi Jiwa KPR Ternyata Penting, Pahami Yuk Manfaatnya!
Sebagai tambahan informasi, buat kamu yang ingin belajar lebih jauh tentang seluk-beluk aset kripto, kamu bisa menemukan beragam informasi di Indodax Academy.
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com