JAKARTA, duniafintech.com – Cara investasi crypto jangka panjang tentu akan sangat penting diketahui, khususnya bagi para investor pemula.
Dalam beberapa tahun belakangan, banyak orang mulai membahas tentang investasi dan mempelajari cara investasi aset kripto.
Sejatinya, ini menjadi salah satu cara mengelola keuangan agar tidak habis begitu saja. Di samping itu, instrumen investasi ini juga sedang naik daun.
Nah, bagi kamu yang tertarik ingin berinvestasi aset kripto, simak ulasan berikut ini.
Baca juga: Cara Investasi Bitcoin untuk Pemula dan Panduan Membelinya
Cara Investasi Crypto: Sekilas tentang Kripto
Cryptocurrency atau crypto adalah mata uang virtual yang dirancang untuk bekerja sebagai media pertukaran yang menggunakan cryptography untuk mengamankan transaksi keuangan.
Mata uang ini mulai beredar dan populer bukan hanya di Indonesia, melainkan juga di luar negeri.
Aset ini pun berbeda dengan mata uang konvensional. Pasalnya, mata uang crypto bersifat lebih desentralisasi sehingga tidak ada perantara dalam transaksi.
Sederhananya, transaksi aset kripto akan dilakukan secara langsung oleh dua pihak bersangkutan, yaitu antara si pengirim dan penerima.
Jenis Koin dan Minimal Investasi Crypto
Pada dasarnya, kripto bisa dikategorisasikan ke dalam 2 jenis berikut ini:
- Koin: aset kripto yang berjalan di blockchainnya sendiri, misalnya Bitcoin;
- Token: aset kripto yang tidak memiliki blockchain sendiri sehingga berjalan di blockchain lain, misalnya Shiba Inu yang berjalan di jaringan Ethereum.
Baik berbentuk token maupun koin, kripto saat ini sudah berjumlah ribuan. Akan tetapi, menurut website peringkat kripto terkenal, Coin Gecko, jenis kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar adalah Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), USDT, BNB Coin, USDC, Ripple (XRP), Finance USD (BUSD), Cardano (ADA), Solana, dan Doge Coin.
Untuk harga minimal beli Bitcoin dan kripto lainnya, misalnya di platform Indodax, mulai dari 10 ribu rupiah saja.
Cara Investasi Crypto
1. Hanya Gunakan “Uang Dingin”
“Uang dingin” adalah dana yang tidak dijadikan pegangan atau aset utama. Uang ini bukanlah uang yang akan dipakai dalam waktu dekat.
Adapun investasi crypto cukup riskan dan tidak jarang juga banyak yang mengalami kerugian. Bagi kamu yang yakin ingin mencoba trading crypto, kamu mesti siap merugi sehingga sebaiknya kamu menyiapkan budget khusus untuk investasi ini.
2. Pelajari Aset Crypto yang Dipilih
Kemudian, kamu harus tahun dan memahami aset crypto yang beredar di pasaran. Nama-nama aset crypto yang sangat dikenal di market crypto adalah Solana, Ethereum, Bitcoin, Shiba Inu, dan Dogecoin.
3. Pilih Exchange yang Tepat – Cara Investasi Crypto
Kamu pun harus tahu exchange yang tepat untuk trading crypto. Hal itu dapat membantu kamu untuk bertransaksi lebih aman.
Bukan itu saja, memilih exchange yang tepat pun sangat menentukan kamu akan untung atau buntung di kemudian hari.
Baca juga: Tips Hindari Investasi Bodong Kripto, Coba 7 Cara Ini!
Sebaiknya, pilihlah exchange dengan mempertimbangkan keamanan, layanan pelanggan, dan biaya transaksi. Contoh exchange yang bisa kamu pilih adalah Indodax.
4. Daftar dan Buka Akun
Selanjutnya, kamu perlu registrasi dan buka akun. Untuk memulainya, kamu bisa mengunduh aplikasi crypto di App store atau Play store.
5. Verifikasi Data
Saat sudah berhasil mendaftar di aplikasi, kamu akan diarahkan untuk memverifikasi data.
Tidak perlu ribet sebab saat ini semuanya sudah dilakukan melalui online. Kamu akan diminta untuk mengambil foto KTP dan foto selfie sambil memegang KTP.
6. Setor Deposit – Cara Investasi Crypto
Ketika akun kamu telah terverifikasi dengan baik, kamu bisa lanjut ke tahap berikutnya, yakni menyetorkan sejumlah dana ke rekening yang dibuka.
Untuk besarannya sendiri akan berbeda-beda di masing-masing marketplace digunakan.
7. Beli Aset Crypto
Selanjutnya, kamu perlu melakukan riset terlebih dahulu saat ingin membeli salah satu aset crypto di marketplace.
Poin pentingnya, makin bagus dan prospektif proyeknya, nilai aset crypto akan semakin tinggi.
8. Simpan di Wallet Crypto – Cara Investasi Crypto
Kalau sudah berhasil membeli aset crypto maka selanjutnya simpanlah hasil pembelian itu di wallet atau dompet digital.
Wallet ini dapat dikelola sendiri atau melalui exchange. Kedua pilihan ini punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.
9. Jangan Buru-buru Menjual
Bagi kamu yang kurang beruntung, misalnya saat membeli aset crypto, tetapi harganya malah turun, tenang saja dan jangan panik, apalagi sampai terburu-buru menjualnya.
Pasalnya, saat nilai crypto itu turun, kamu bisa membelinya lagi dengan harga lebih rendah untuk mendapatkan harga rata-rata yang lebih rendah.
Perhatikan juga performanya di kemudian hari. Jika harganya mulai naik maka kamu tentunya akan untung saat menjualnya.
10. Perhatikan Situasi dan Kondisi
Jika kamu merasa beberapa cara trading crypto yang kamu lakukan tidak menguntungkan, bahkan selalu bikin rugi, perhatikan situasi dan kondisi.
Misalnya iklim pasar investasi crypto, apakah memang sedang lesu dan terjadi sementara atau terus-menerus? Di sini, kamu harus rajin membaca berita dan pendapat pakar untuk tahu perkembangan dan prediksi terbaru ya!
Baca juga: Game Penghasil Bitcoin Gratis yang Patut Dicoba, Ini Rekomendasinya
Sekian ulasan terkait cara investasi crypto yang perlu diketahui. Semoga bermanfaat.
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com