JAKARTA, duniafintech.com – Cara kerja staking crypto merupakan proses di mana seseorang mempertaruhkan atau mengunci sejumlah cryptocurrency mereka dalam jaringan blockchain untuk mendukung operasi jaringan tersebut.
Proses staking memungkinkan pemegang crypto untuk memvalidasi transaksi, menjaga keamanan jaringan, dan menerima imbalan atas kontribusi mereka. Perlu diketahui untuk tips-tips cara kerja staking crypto. Berikut ulasannya:
Definisi Staking Crypto
Staking crypto adalah proses mengunci atau mempertaruhkan sejumlah cryptocurrency yang dimiliki oleh individu dalam suatu jaringan blockchain untuk mendukung operasi dan keamanan jaringan tersebut. Dalam staking, individu menyimpan dan mengunci koin mereka dalam sebuah wallet atau kontrak pintar yang ditentukan oleh jaringan blockchain.
Baca juga:Â Apa Itu Staking Crypto, Cek Keunggulan dan Cara Kerjanya
Dengan melakukan staking, individu berkontribusi pada keamanan dan konsensus jaringan. Mereka membantu memvalidasi transaksi, menjaga keutuhan jaringan, dan berpartisipasi dalam mekanisme konsensus, seperti Proof of Stake (PoS) atau Delegated Proof of Stake (DPoS). Sebagai imbalan atas partisipasi mereka, staker berhak mendapatkan hadiah tambahan dalam bentuk cryptocurrency.
Hadiah yang diterima oleh staker bervariasi tergantung pada aturan dan kebijakan jaringan blockchain tertentu. Hadiah tersebut bisa berupa tambahan koin baru yang dibuat dalam jaringan, biaya transaksi yang dikumpulkan, atau insentif lain yang ditentukan oleh protokol jaringan.
Staking crypto memiliki beberapa tujuan dalam ekosistem kripto. Selain mendukung keamanan jaringan, staking juga membantu memvalidasi transaksi, menjalankan mekanisme konsensus, dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan jaringan.
Staking juga memberikan kesempatan kepada individu untuk mendapatkan penghasilan pasif dari kepemilikan kripto mereka. Staking merupakan alternatif bagi penambangan (mining) tradisional yang membutuhkan perangkat keras khusus dan konsumsi energi yang tinggi.
Cara Kerja Staking Crypto
1. Pilih Platform Staking
Pertama, Anda perlu memilih platform atau protokol yang mendukung staking crypto. Ada berbagai platform yang menawarkan layanan staking, seperti Ethereum 2.0, Cardano, Polkadot, dan banyak lagi. Pastikan untuk memilih platform yang andal dan sesuai dengan kripto yang Anda miliki.
2. Periksa Persyaratan
Setiap platform staking memiliki persyaratan yang berbeda. Periksa persyaratan minimum untuk memulai staking, seperti jumlah minimum yang harus Anda pertaruhkan atau periode minimum yang harus Anda kunci. Pastikan Anda memenuhi persyaratan tersebut sebelum melanjutkan.
Baca juga:Â Tips Melakukan Staking Kripto, Cara Ampuh Dapat Pasif Income!
3. Pilih Node atau Validator
Setelah memilih platform, Anda perlu memilih apakah Anda ingin menjadi node atau validator. Sebagai node, Anda akan menjalankan perangkat lunak jaringan blockchain dan menyimpan salinan blockchain di komputer Anda. Sebagai validator, Anda akan memverifikasi transaksi dan menjalankan proses konsensus jaringan.
4. Blokir Pertaruhan
Pada platform staking tertentu, Anda mungkin perlu memblokir sejumlah kripto yang ingin Anda pertaruhkan. Blokir ini berfungsi sebagai jaminan bahwa Anda akan mematuhi aturan dan tidak melakukan tindakan yang merugikan jaringan. Blokir Anda akan dilepaskan setelah Anda selesai staking.
5. Verifikasi Transaksi
Jika Anda menjadi validator, tugas Anda adalah memverifikasi transaksi di jaringan blockchain. Anda akan memvalidasi transaksi dan menjalankan proses konsensus untuk memastikan integritas jaringan. Setiap platform memiliki mekanisme verifikasi yang berbeda, seperti Proof of Stake (PoS) atau Delegated Proof of Stake (DPoS).
Baca juga:Â Keuntungan Staking Crypto, Minim Resiko dan Tak Menyita Waktu
6. Terima Imbalan
Sebagai imbalan atas kontribusi Anda dalam staking, Anda akan menerima hadiah atau imbalan dalam bentuk kripto yang Anda staking. Imbalan ini dapat berupa kripto tambahan atau bagian dari biaya transaksi yang dikumpulkan oleh jaringan. Imbalan biasanya didistribusikan secara reguler sesuai dengan aturan protokol.
7. Akhiri Staking
Jika Anda ingin menghentikan staking, Anda dapat menghentikan partisipasi Anda dan melepaskan blokir yang telah Anda pertaruhkan. Setiap platform memiliki prosedur yang berbeda untuk mengakhiri staking, jadi pastikan untuk mengikuti petunjuk yang diberikan.
Rekomendasi Platform Staking Crypto
1. Indodax
Indodax merupakan salah satu bursa kripto terkemuka di Indonesia yang juga menyediakan layanan staking crypto. Mereka menawarkan staking untuk beberapa kripto populer seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), dan lainnya.
2. Pintu
Pintu adalah platform jual beli kripto asal Indonesia yang juga menyediakan fitur staking. Mereka menawarkan staking untuk beberapa kripto seperti Tezos (XTZ), Cardano (ADA), dan Cosmos (ATOM).
Baca juga:Â Pengertian Staking Crypto, Cara Kerja Hingga Manfaatnya
3. Binance:
Binance, salah satu bursa kripto terbesar di dunia, juga memiliki layanan staking yang mencakup sejumlah kripto. Binance menyediakan staking untuk kripto seperti Binance Coin (BNB), VeChain (VET), dan banyak lainnya.
4. Tokocrypto
Tokocrypto adalah platform jual beli kripto yang berbasis di Indonesia. Mereka juga menawarkan staking crypto untuk beberapa kripto populer seperti Cosmos (ATOM), Algorand (ALGO), dan lainnya.
5.KuCoin
KuCoin adalah bursa kripto global yang menawarkan layanan staking untuk beberapa kripto. Mereka menyediakan staking untuk kripto seperti Polkadot (DOT), Kusama (KSM), dan banyak lainnya.