28.3 C
Jakarta
Senin, 29 April, 2024

Panduan Cara Membaca Chart Forex agar Bisa Cuan

JAKARTA, duniafintech.com  – Kemampuan dalam membaca chart forex adalah modal awal yang wajib dimiliki oleh trader di instrumen investasi ini. Dengan skill membaca grafik forex yang baik, trader tentu akan lebih gampang mudah melakukan analisis. Di samping itu, ia pun bakal lebih mudah mempraktikkan sistem trading yang sesuai dengan gayanya.

Pada umumnya, saat baru memulai trading atau belajar forex, ada banyak istilah dan langkah yang perlu diketahui, selain aplikasi trading forex terbaik yang harus dipilih. Dalam hal ini, trader pun perlu punya kemampuan untuk membaca grafik forex sebab trading sendiri mengambil keuntungan dari selisih harga jual beli forex.

Dalam hal ini, kalau trader belum tahu cara membaca grafik forex, teknik trading forex—termasuk untuk pemula—yang memerlukan keahlian untuk membaca grafik, akan sulit untuk diterapkan. Padahal, grafik forex pada dasarnya adalah tampilan yang menunjukkan pergerakan dari harga pasar.

Grafik ini tersusun dari bar atau candlestick, yang umumnya dibentuk dari harga-harga OHLC (Open, High, Low, Close).

Macam-macam Grafik Forex

Grafik atau chart forex akan memudahkan para trader forex untuk membaca pergerakan harga dari waktu ke waktu. Dalam hal ini, Anda dapat menentukan tren yang terjadi dan menemukan pola pergerakan harga yang nantinya muncul—demi menciptakan keuntungan dalam trading.

Sebelum memahami lebih lanjut cara membaca grafik forex yang benar, Anda perlu mengetahui tiga jenis chart yang digunakan dalam trading untuk membantu analisis menjadi efektif, yaitu:

  1. Line Chart

Line chart adalah salah satu chart forex yang sangat sederhana di platform trading. Grafik yang satu ini sering digunakan oleh trader dan para analis teknikal sebab dapat memperlihatkan data secara lengkap.

Line Chart biasanya ditunjukkan sebagai garis yang bakal menghubungkan harga-harga di sesi penutupan. Misalkan, perdagangan ditutup pada harga-harga tertentu di beberapa hari ke belakang. Adapun setiap level harga penutupan itu bakal dihubungkan dengan garis lurus yang ada dan di sinilah Anda dapat dengan mudah memantau pergerakan harga secara umum dalam periode tertentu.

  1. Bar Chart

Ini merupakan salah satu chart forex yang digemari dan lumayan populer di kalangan trader Amerika Serikat. Hal itu karena bar chart forex akan lebih mudah untuk digunakan ketimbang grafik lainnya sebab satuan barnya lebih sederhana.

Kendati agak lebih rumit ketimbang line chart, chart forex yang satu ini memberikan informasi terkait harga pembukaan, penutupan, harga tertinggi, dan terendah dalam satu periode waktu tertentu. Karena punya informasi itu, chart ini sering disebut sebagai OHLC chart atau Open-High-Low-Close.

  • Low mewakili harga terendah yang pernah diperdagangkan dalam periode waktu tertentu.
  • High mewakili harga tertinggi pada periode waktu tertentu.
  • Close pada garis horizontal kecil yang terdapat pada sisi kanan mewakili harga penutupan.
  1. Candlestick Chart

Candlestick adalah jenis chart forex atau grafik harga yang membaca pergerakan harga di pasar finansial secara teknikal. Dinamai dengan candlestick lantaran bentuknya mirip lilin. Chart ini berasal dari Jepang dan dikenal pula dengan sebutan “Japanese Candlestick Chart”.

Dalam membuat grafik ini, Anda mesti punya data harga pembuka (open), harga tertinggi (high), harga terendah (low), dan harga penutupan (close) atau OHLC dalam periode tertentu. Chart forex yang satu ini menyediakan informasi yang tidak jauh berbeda dengan bar chart.

Adapun perbedaan antara kedua chart ini hanya terletak pada  “postur tubuh”. Body sendiri menggambarkan jarak antara harga open dan close dalam satu periode waktu tertentu. Pada umumnya, body dari candlestick chart forex ini berwarna putih dan hitam. Apabila body pada chart ini berwarna putih, harga open berada di bawah. Namun, jika body berwarna hitam, harga open akan berada di atas.

Lebih jauh, apabila harga open di bawah harga close, posisi ini biasa disebut dengan bull candle. Pada analisis teknikal, istilah bull atau bullish digunakan jika harga pasar cenderung naik. Untuk menggambarkan pergerakan harga yang turun, dipakai istilah bear atau bearish sehingga candlestick yang punya harga open di atas harga close disebut sebagai bear candle.

Sebagai informasi, banyak trader lebih senang memakai chart jenis ini sebab dianggap lebih membantu secara visual untuk mengenali harga open, close, high, dan low ketimbang bar chart.

Candlestick pun termasuk dalam salah satu chart forex yang paling banyak digunakan oleh para analis teknikal sebab kemampuannya yang mudah dikenali dalam menyajikan data.

Panduan Membaca Chart Forex dengan Benar

1. Amati pola pergerakan harga

Terkait panduan pertama ini, Anda perlu menyesuaikan pola pergerakan harga dengan jenis transaksi yang dilakukan. Jika ingin melakukan buy, fokuskanlah pada pair mata uang yang grafiknya tengah mengalami kenaikan. Demikian sebaliknya, jika Anda ingin melakukan sell, carilah mata uang yang grafiknya tengah mengalami penurunan.

2. Cek time-frame yang digunakan

Anda pun tidak perlu panik ketika melihat pergerakan harga yang fantastis. Dalam hal ini, Anda harus melakukan pengecekan secara teliti untuk chart yang Anda gunakan sebab setiap time frame punya karakteristik masing-masing, yang perlu disesuaikan dengan sistem trading Anda.

Di samping itu, pastikan pula tampilan chart berada pada time frame yang sama dengan analisis Anda. Kemudian, Anda pun dapat fokus pada satu time frame untuk entry sehingga proses trading bisa lebih terarah.

Penting untuk diingat, Anda pun perlu memperhatikan selisih antara harga jual dan nilai beli agar bisa membaca chart dengan baik dan benar.

3. Perhatikan spread yang berlaku 

Selanjutnya, dengan memperhatikan spread, yakni selisih antara harga jual (bid) dan nilai beli (ask), atau quotes Sell dan quotes Buy. Hal itu adalah faktor penentu take profit bisa tereksekusi dengan benar atau tidak. Oleh sebab itu, ketika open buy, pastikan bahwa harga berada di daerah bid. Sebaliknya, ketika open sell, harga berada di sekitar daerah Ask.

4. Periksa zona waktu yang ditampilkan 

Hal berikutnya yang penting Anda lakukan adalah perhatikan zona waktu yang ditampilkan pada bagian bawah grafik atau chart forex. Adapun chart forex umumnya diatur menurut zona waktu tertentu, contoh waktu GMT, waktu New York, atau zona waktu lainnya.

Di sisi lain, masalah yang sering terjadi dalam membaca grafik forex, yakni cara membedakan waktu lokal Anda dengan waktu server saat mengikuti pengumuman berita. Karena itu, agar tidak ketinggalan berita dan kebingungan tentang zona waktu, Anda bisa mengakalinya dengan mengkonversi waktu pengumuman ke waktu lokal sehingga waktu pengumuman bakal terjadi, bisa lebih mudah disesuaikan dengan persiapan trading Anda.

5. Pastikan internet Anda tersambung 

Panduan terakhir adalah memeriksa chart forex Anda, apakah candle yang ditampilkan telah sesuai dengan kondisi terkini pasar atau belum. Chart yang tidak terkoneksi internet biasanya akan stagnan dan trader yang tidak menyadari hal itu kerap kali keliru menganalisis harga.

Jika trader baru tersadar setelah harga sesungguhnya sudah bergerak jauh, hal itu tentu dapat merugikan dari segala sisi. Karena itu, jangan lupa agar Anda selalu memeriksa jaringan internet terlebih dahulu.

Kendati hal ini tampak sepele, tetapi permasalahan tersebut dapat menyebabkan kerugian, utamanya kalau Anda tengah memasang trading dalam jumlah lot yang lumayan besar.

Demikianlah panduan tentang cara membaca chart forex yang benar, yang penting utuk Anda ketahui dan bisa diaplikasikan sekarang juga. Dengan mengetahui cara membaca grafik forex ini, Anda akan terbantu dalam memaksimalkan keuntungan yang bisa Anda peroleh sekaligus meminimalisasi sejumlah risiko nantinya.

 

Penulis: Kontributor

Editor: Anju Mahendra

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE