JAKARTA, duniafintech.com – Cara beli saham online adalah cara mudah dan cepat untuk berinvestasi di pasar saham. Membeli saham online mengacu pada proses memperoleh kepemilikan saham perusahaan melalui platform perdagangan saham elektronik yang dapat diakses melalui internet.
Dalam definisi ini, “saham” merujuk pada bagian kepemilikan dalam suatu perusahaan, yang diwakili oleh dokumen saham.
Sebagai informasi dalam kategori saham online tedapat jenis saham penny (saham palsu). Jenis saham ini adalah saham dari perusahaan dengan harga saham yang sangat rendah, seringkali hanya beberapa sen atau beberapa rupiah. Investasi dalam saham penny sangat spekulatif dan dapat melibatkan risiko tinggi.
Berikut ulasan cara membeli saham online untuk jenis saham penny:
Definisi dan Ciri Khas Saham Penny
Definisi Saham Penny
Saham penny adalah saham-saham dari perusahaan yang diperdagangkan dengan harga yang sangat rendah, sering kali dalam kisaran beberapa sen hingga beberapa dolar per lembar saham. Istilah “penny” merujuk pada fakta bahwa harga saham-saham ini sering kali hanya bernilai beberapa sen, mirip dengan uang logam koin (penny) yang memiliki nilai rendah.
Saham-saham penny umumnya ditemukan di bursa saham over-the-counter (OTC) atau di bursa saham yang lebih kecil, seperti bursa saham regional atau bursa saham alternatif. Saham-saham ini mungkin berasal dari perusahaan kecil yang baru berdiri, memiliki likuiditas rendah, atau mengalami kesulitan finansial.
Baca juga:ย Cara Membeli Saham Online: Ini Platform Sekuritas Paling Aman!
Ciri Khas Saham Penny
1. Harga Rendah
Saham-saham penny diperdagangkan dengan harga yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan saham-saham dari perusahaan besar dan mapan di bursa utama.
Volatilitas Tinggi: Saham-saham penny cenderung sangat volatil, artinya harga mereka dapat berubah drastis dalam waktu singkat.
2. Likuiditas Rendah
Karena volatilitas dan ukuran perusahaan yang lebih kecil, saham-saham penny mungkin memiliki likuiditas yang rendah, membuat sulit untuk membeli atau menjual saham dengan mudah.
3. Risiko Tinggi
Investasi dalam saham-saham penny melibatkan risiko yang tinggi. Banyak perusahaan yang menerbitkan saham-saham penny belum terbukti secara finansial, dan ada potensi kehilangan seluruh investasi.
4. Potensi Keuntungan Tinggi
Meskipun risikonya tinggi, saham-saham penny juga memiliki potensi untuk memberikan keuntungan yang besar jika harga saham naik secara tajam.
5. Informasi Terbatas
Informasi tentang perusahaan yang menerbitkan saham-saham penny sering kali terbatas. Hal ini dapat membuat analisis dan pengambilan keputusan investasi lebih sulit.
Baca juga: Cara Membeli Saham Online: Kenali Kendala dan Solusinya!
Resiko dan Keuntungan Saham Penny
Potensi Keuntungan:
1. Kenaikan Nilai yang Cepat
Saham penny memiliki potensi untuk mengalami kenaikan harga yang sangat cepat dalam waktu singkat. Jika harga saham tiba-tiba naik secara signifikan, investor dapat menghasilkan keuntungan yang besar.
2. Diversifikasi Portofolio
Memasukkan beberapa saham penny dalam portofolio dapat memberikan diversifikasi tambahan, meskipun diversifikasi semacam ini juga memerlukan analisis dan manajemen risiko yang cermat.
Risiko:
1. Volatilitas Tinggi
Saham-saham penny cenderung sangat volatil dan dapat mengalami fluktuasi harga yang signifikan dalam waktu singkat. Ini dapat mengakibatkan keuntungan besar atau kerugian besar.
2. Risiko Kehilangan Modal
Investasi dalam saham penny melibatkan risiko tinggi. Banyak perusahaan yang menerbitkan saham-saham penny mungkin kurang mapan, dan ada potensi kehilangan seluruh investasi.
3. Likuiditas Rendah
Saham-saham penny mungkin memiliki likuiditas rendah, yang dapat membuat sulit untuk membeli atau menjual saham dengan mudah tanpa mempengaruhi harga.
Baca juga:ย Cara Membeli Saham Online Saat Punya Cicilan KPR, Simak Yuk!
4. Informasi Terbatas
Informasi tentang perusahaan yang menerbitkan saham-saham penny sering kali terbatas, membuat analisis dan pengambilan keputusan investasi lebih sulit.
5. Manipulasi Pasar
Pasar saham penny terkadang dapat rentan terhadap praktik manipulatif atau penipuan oleh pihak-pihak yang tidak jujur.
Langkah-Langkah Membeli Saham Penny
1. Pendidikan dan Riset
– Pelajari tentang pasar saham, istilah-istilah terkait, dan risiko yang terkait dengan saham penny.
– Pelajari tentang perusahaan yang menerbitkan saham penny yang Anda minati. Telusuri informasi tentang kinerja keuangan, produk atau layanan, manajemen, dan berita terkini yang berkaitan dengan perusahaan tersebut.
2. Pilih Platform Perdagangan
Buka rekening pada platform perdagangan saham yang andal yang memungkinkan Anda untuk membeli saham penny. Pastikan platform tersebut mendukung perdagangan saham penny dan memiliki fitur yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
3. Verifikasi dan Setor Dana
– Verifikasi identitas Anda sesuai dengan persyaratan platform perdagangan.
– Setor dana ke akun perdagangan Anda menggunakan metode pembayaran yang tersedia.
4. Cari dan Pilih Saham Penny
– Gunakan fitur pencarian di platform perdagangan untuk menemukan saham penny yang Anda minati.
– Gunakan filter atau parameter tertentu (misalnya sektor industri, kriteria fundamental) untuk menyaring saham-saham yang sesuai dengan preferensi Anda.
5. Analisis dan Penelitian Lanjutan
Teliti lebih lanjut tentang saham-saham penny yang telah Anda pilih. Evaluasi faktor-faktor seperti kinerja keuangan, prospek bisnis, berita terbaru, dan analisis industri.
6. Pesan Pembelian
Setelah Anda memilih saham penny yang ingin dibeli, masukkan pesanan pembelian di platform perdagangan Anda. Anda dapat memasukkan pesanan pasar (membeli dengan harga pasar saat ini) atau pesanan limit (membeli dengan harga yang ditentukan oleh Anda).
7. Konfirmasi dan Eksekusi
Pastikan untuk memeriksa dan mengonfirmasi pesanan Anda sebelum mengeksekusi pembelian saham penny.
Baca juga:ย Cara Beli Saham Online dan Sederet Keuntungannya, Cari Tahu di Sini
8. Pantau Investasi
Setelah Anda memiliki saham penny, pantau investasi Anda secara teratur. Perhatikan perkembangan pasar dan berita yang mempengaruhi saham dan industri yang Anda investasikan.
9. Kelola Portofolio
Pertimbangkan untuk mengelola portofolio Anda dengan bijaksana. Anda mungkin ingin merencanakan strategi keluar, menetapkan batasan kerugian, atau melakukan diversifikasi lebih lanjut.
10 Pertimbangkan Nasihat Profesional
Jika Anda merasa perlu, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan seorang profesional keuangan atau ahli investasi sebelum membuat keputusan investasi.