JAKARTA, duniafintech.com – Biaya investasi adalah hal penting yang harus diketahui oleh investor pemula sebelum berinvestasi. Karena ada baiknya bagi investor pemula untuk mencari tahu lebih dulu mengenai hal tersebut, sebab nantinya calon investor mengetahui tentang biaya yang dikeluarkan untuk tiap instrumen investasi bersangkutan.
Pengertian dan Contoh Biaya Investasi
Setiap investasi pasti membutuhkan sejumlah biaya tergantung pada instrumen investasi apa yang dipilih oleh investor. Maka itu, pengertian dari hal tersebut adalah biaya yang akan dikeluarkan ketika kamu memperoleh sebagian maupun seluruh investasi, termasuk di antaranya adalah biaya perantara, kewajiban pajak, dan yang lainnya.
Contohnya adalah sebagai berikut:
1. Investasi Saham
Dalam investasi saham, ada beberapa yang termasuk dalam biaya invest adalah broker, biaya transaksi atau levy, pajak pertambahan nilai atau PPN, dan juga pajak penghasilan atau PPh.
Jual-beli saham biasanya dilakukan menggunakan perantara yang disebut dengan broker. Setiap sekuritas akan menetapkan biaya broker yang berbeda-beda, namun pada umumnya biaya broker akan dikenakan sebanyak 0,15% hingga 0,35% dari nilai transaksi saham. Khususnya untuk penjualan saham yang juga akan dikenakan biaya PPh sebesar 0,1%.
Terdapat beberapa biaya dalam investasi saham lainnya, yaitu levy (biaya transaksi) yang besarnya adalah 0,04% dari nilai transaksi (per tahun 2019). Sementara itu, investor juga akan dikenakan tarif PPN sebesar 10% dengan dasar pengenaan hanya 0,03% jumlah transaksi, serta PPh final senilai 0,1% dari nilai bruto transaksi.
2. Reksa Dana
Terdapat 3 biaya dalam instrumen investasi ini, yaitu biaya yang dibayarkan reksadana, biaya yang dibayarkan oleh perusahaan aset, dan biaya yang dibayarkan oleh investor. Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa investment fee adalah biaya yang harus terpenuhi, sehingga kamu wajib membayarkan ketiga biaya tersebut jika ingin berinvestasi di aset reksadana.
Biaya yang akan dibayarkan oleh reksadana terdiri dari biaya manajer investasi, transaksi efek, registrasi efek, notaris, auditor, percetakan, pengeluaran, dan pajak-pajak yang berkaitan.
Sedangkan biaya yang akan dibayarkan oleh perusahaan aset yaitu biaya pembentukan reksadana, administrasi pengelolaan portofolio, pemasaran, pembubaran, dan likuidasi.
Dalam investasi reksadana, maka hal yang perlu dibayarkan oleh investor adalah subscription fee, redemption fee, switching fee, dan juga biaya transfer bank terkait transaksi yang dilakukan. Kesimpulannya adalah seorang investor hanya perlu membayar biaya yang berkaitan dengan transaksi reksadana.
3. Investasi Emas
Bagi seorang investor emas, maka dalam hal ini adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk penggunaan storage cost, cetak sertifikat, biaya transaksi penjualan atau pembelian, dan juga untuk pembayaran pajak penghasilan.
Adanya biaya yang dikenakan untuk storage cost, karena jika investor sudah memiliki emas batangan yang melimpah, maka investor pasti ingin menyimpannya di tempat yang aman berupa safety box atau tempat penyimpanan lain untuk melindunginya dari bencana, pencurian atau hal-hal tidak diinginkan lainnya.
Khusus untuk biaya cetak sertifikat hanya perlu ditanggung oleh investor yang ingin mengubah tabungan emas digital mereka menjadi wujud fisik. Harganya pun terjangkau, yakni sekitar Rp70 ribu hingga Rp100 ribu untuk 1 gram emas pertama.
Biaya transaksi ini biasanya dikeluarkan jika investor melakukan transaksi berupa trading emas. Besaran pajak penghasilan yang wajib dibayarkan investor adalah sebesar 0,45% bagi pemilik NPWP atau 0,9% bagi investor yang tidak memiliki NPWP.
4. Cryptocurrency
Bagi investor cryptocurrency, maka Invest fee adalah biaya yang harus mereka siapkan untuk membayar biaya layanan yang meliputi biaya penjualan atau pembelian aset, penarikan dana maupun biaya deposit, tergantung pada broker atau exchange yang kamu gunakan. Biaya yang dikenakan dalam investasi kripto ini bisa dibayarkan dengan modal yang kecil, apalagi investasi kripto belum dikenai pajak.
Cara Menghitung
Cara menghitungnya pun sangatlah mudah, yakni sebelum mulai berinvestasi, investor hanya perlu menjumlahkan biaya-biaya di atas tergantung pada instrumen investasi dan perantara yang telah dipilih. Untuk mengetahui biaya transaksi dari broker atau exchange yang bersangkutan, maka investor bisa menuju halaman FAQ pada website resmi mereka masing-masing maupun bertanya kepada customer service.
Penulis: Kontributor
Editor: Anju Mahendra