JAKARTA, duniafintech.com โ Bagaimana cara menghitung compound interest? Sebelumnya, Anda mesti tahu dulu apa itu compound interest. Istilah yang ada di dunia investasi saham ini memang perlu Anda pahami dengan benar sebab pengaruhnya akan dirasakan suatu saat.
Apa Itu Compound Interest?
Sebelum membahas cara menghitung compound interest, Anda perlu tahu apa itu compound interest atau bunga berbunga (bunga majemuk). Istilah compound interest ini berarti bunga yang dihitung dari jumlah pokok ditambah bunga yang diperoleh sebelumnya.
Baca juga: Tentang Proyeksi Arus Kas: Cara Membuat Laporan dan Contohnya
Bisa disimpulkan bahwa di samping bunga yang dibayarkan atas sejumlah dana pokok, juga pembayaran bunga yang terakumulasi dari waktu ke waktu. Hal itulah yang kemudian menjadi bunga berbunga.
Sejalan dengan namanya, keuntungan yang diperoleh pun bakal menjadi berkali lipat.Oleh sebab itu, kalau Anda menemukan istilah โbunga berbungaโ maka kebalikannya adalah simple interest alias bunga tunggal. Lain dari bunga majemuk, bunga tunggal ini hanya dihitung menurut jumlah simpanan.
Contoh simple interest, Anda menabung Rp10 juta dengan bunga bank 5% per tahun maka di tahun I jumlah tabungan Anda menjadi Rp10,5 juta. Begini perhitungannya:
- Rp10 juta (simpanan) x 5% (bunga per tahun) = Rp500 ribu (jumlah bunga yang diperoleh)
Karena tabungan And menggunakan skema simple interest maka di tahun ke II penghitungan bunga Anda tetap didasarkan hanya pada jumlah pokok simpanan, yakni:
- Rp10 juta x 5% = Rp500 ribu
Dengan demikian, jumlah tabunganmu di tahun II adalah:
- Rp10.500.000 (tahun I) + Rp500.000 (bunga tahun II) = Rp11.000.000 (jumlah total simpanan di tahun II).
Compound interest ini berbanding terbalik dengan single interest. Jika mendapatkan keuntungan dari simpanan yang bunga berbunga yang bisa melipatgandakan uang, sudah terbayang bukan, bagaimana keuntungannya? Gambaran sederhananya, kamu menyimpan uang di bank sebesar Rp100 juta dengan bunga yang diberikan bank 8% per tahun. Pada tahun pertama, kamu akan mendapatkan bunga Rp8. juta. Sehingga total uang yang disimpan di bank menjadi Rp108 juta.
Oleh karena itu, dengan compound interest maka pembayaran bunganya terus ditambahkan dari total simpanan yang telah ditambahkan bunga sebelumnya. Inilah yang disebut โbunga berbungaโ. Jika menyimpan uang di bank itu untuk jangka waktu 5 tahun dengan perhitungan bunganya compound interest, maka hitungan hasilnya adalah sebagai berikut:
Tahun I
- Rp100.000.000 (jumlah simpanan awal) x 8% (bunga per tahun) = Rp8.000.000 (pendapatan dari bunga). Total simpanan menjadi Rp100.000.000 + Rp8.000.000 = Rp108.000.000
Tahun II
- Rp108.000.000 (jumlah simpanan di tahun kedua) x 8% (bunga per tahun) = Rp8.640.000 (pendapatan dari bunga). Total simpanan menjadi Rp108.000.000 + Rp8.640.000 = Rp116.640.000
Tahun III
- Rp116.640.000 (jumlah simpanan di tahun ketiga) x 8% (bunga per tahun) = Rp9.331.200 (pendapatan dari bunga). Total simpanan menjadi Rp116.640.000 + Rp9.331.200 = Rp125.971.200
Tahun IV
- Rp125.971.200 (jumlah simpanan di tahun keempat) x 8% (bunga per tahun) = Rp10.077.696 (pendapatan dari bunga). Total simpanan menjadi Rp125.971.200 + Rp10.077.696 = Rp136.048.896
Tahun V
- Rp136.048.896 (jumlah simpanan di tahun kelima) x 8% (bunga per tahun) = Rp10.883.911,68 (pendapatan dari bunga). Total simpanan menjadi Rp136.048.896 + Rp10.883.911,68 = Rp146.932.807,68
Oleh sebab itu, mengingat simpanan Anda dengan sistem pembayaran bunganya compound interest maka dalam 5 tahun Anda bakal memperoleh keuntungan bunganya sebesar Rp46,9 juta dari jumlah dana simpanan Rp100 juta. Maka dari itu, jumlah simpanan Anda dalam kurun waktu 5 tahun itu menjadi Rp146,9 juta.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Resesi, dari Pengertian sampai Cara Menanggulanginya
Lalu, apakah saham bisa menghasilkan compound interest? Sementara beberapa saham membayar dividen, saham tidak menghasilkan bunga, baik bunga sederhana ataupun majemuk. Saham adalah investasi tanpa jaminan pengembalian dan bahkan bisa mengurangi nilainya dalam beberapa kondisi. Adapun satu-satunya cara untuk memperoleh โpendapatanโ pada saham, yakni dengan berinvestasi pada saham yang membayar dividen, yang bisa diinvestasikan kembali dengan cara membeli lebih banyak saham.
Cara Menghitung Compound Interest: Cara Kerjanya
Apabila diterapkan dalam jangka panjang, Simple Interest dan Compound Interest akan punya perbedaan yang sangat jauh. Albert Einstein pernah berkata, compound interest adalah sebuah keajaiban dunia yang bisa membuat seseorang menjadi kaya dengan melipatgandakan uangnya lewat Compound Interest. Compound Interest sendiri bisa diartikan sebagai bunga (interest) dari investasi Anda yang akan berbunga dan hasilnya akan berbunga lagi sehingga pertumbuhannya bukan lagi linear, melainkan eksponensial.
Misalnya, kalau seseorang menyimpan uangnya di bank sebesar Rp1.000.000 pada tingkat bunga 10% pertahun, pada akhir tahun pertama, orang itu bakal menerima bunga sebesar Rp100.000, sehingga uangnya menjadi Rp1.100.000. Pada kasus Simple Interest, bunga Rp100.000 tersebut tidak digabungkan dengan pokok pinjaman untuk dihitung dalam perhitungan bunga di tahun berikutnya.
Lain dari Compound Interest, bunga Rp100.000 yang diperoleh digabungkan dengan pinjaman pokoknya dalam menghitung bunga tahun berikutnya. Dengan Compound Interest, pembayaran bunga terus ditambahkan ke pokok simpanan dan pokok yang sudah ditambahkan ini akan terus mendapatkan bunga.
Berikut ini perbedaan yang cukup jelas antara simple interest dan compound interest:
a. Konsep Laba. Konsep laba pada simple interest berpijak pada jumlah simpanan/kredit diberikan, sementara pada compound interest menggunakan jumlah simpanan sekaligus bunganya dari periode sebelumnya.
b. Cara Perhitungan. Perhitungan simple interest lebih mudah, sedangkan compound interest sebaliknya.
Hitung-hitungan Compound Interest
Cara menghitung Compound Interest bisa dilakukan dengan rumus perhitungan seperti berikut ini:
- Rumus Compound Interest
Rumus : [P (1 + i)n] โ P
: P [(1 + i)n โ 1]
Keterangan:
P : pokok
i : nominal bunga tahunan dalam persentase
n : jumlah periode gabungan
- Contoh Soal
Misalkan Anda menginvestasikan modal senilai Rp10 juta dengan suku bunga 10% per tahun, bagaimana cara menghitung untuk mendapatkan besaran bunga Compound Interest dan dana keseluruhan saat 5 tahun kemudian?
Diketahui:
P = Rp10 juta
i = 10%
n = 1 tahun (berdasarkan suku bunga per tahun)
Besaran bunga dan uang di tahun 1
[P(1+i) x n ]-P = [ Rp10 Juta (1+ 10%) x 1 ]- Rp10 Juta
[P(1+i) x n ]-P = Rp1 Juta
Jumlah uang di tahun 1 = Rp10 juta + 1 juta
Jumlah uang di tahun 1 = Rp11 juta
Besaran bunga Besaran bunga dan uang di tahun 2
[P(1+i) x n ]-P = [Rp11 juta (1+ 10%) x 1 ]- Rp11 juta
[P(1+i) x n ]-P = Rp1.100.000
Jumlah uang di tahun 2 = Rp11 juta + Rp1.100.000
Jumlah uang di tahun 1 = Rp12.100.000
Besaran bunga Besaran bunga dan uang di tahun 3
[P(1+i) x n ]-P = [Rp12.100.000 (1+ 10%) x 1 ]- Rp12.100.000
[P(1+i) x n ]-P = Rp1.210.000
Jumlah uang di tahun 2 = Rp12.100.000 + Rp1.210.000
Jumlah uang di tahun 1 = Rp13.310.000
Jadi total uang Anda setelah 3 tahun dengan Compound Interest adalah Rp13.310.000.
Compound Interest dalam P2P Lending
Sebagai informasi, rumus compound interest dapat juga dipraktikkan untuk pendanaan di P2P lending. Contohnya, kamu menjadi pendana dan keuntungannya ditetapkan padamu sebesar 18% per tahun. Kamu akan bisa memperkirakan hasil dari pendanaan itu ke depannya.
Misalnya, kamu memiliki modal Rp10 juta, dengan keuntungan 18%, dan jangka waktu pendanaan dalam 4 tahun. Maka, ini besaran bunga majemuknya.
Rumus Compound Interest = [P (1 + i)^n] โ P
Rumus Compound Interest = [10 juta (1 + 0,18)^4] โ 10 juta
Rumus Compound Interest = [10 juta (1,18)^4] โ 10 juta
Rumus Compound Interest = [10 juta x 1,938] โ 10 juta
Total imbal hasil pendanaan P2P lending = Rp19.387.000
Compound Interest = Rp19.387.000 โ Rp10.000.000 = Rp9.387.000
Dengan demikian, di sini dapat disimpulkan bahwa dalam waktu 4 tahun, modal yang ditanamkan bertambah sebanyak Rp19.387.000. Compound interest adalah sebanyak Rp9.387.000.
Nah, demikianlah cara menghitung compound interest yang perlu Anda pahami, khususnya sebagai investor pasar saham.
Penulis: Kontributor/Boy Riza Utama
Admin: Panji A Syuhada