28.2 C
Jakarta
Minggu, 22 Desember, 2024

Cari Tahu Apa Itu NFT dan Bagaimana Potensinya

Saat ini, non-fungible token atau NFT sedang ramai. Ini bisa berupa karya seni visual, makanan, atau bahkan tweet seseorang. Apa itu NFT?

Dari laman Coindesk, sejak November 2017 hingga kini, hasil pendapatan sistem pelelangan tersebut sudah mencapai angka US$ 174 juta. Dengan pendapatan yang setinggi itu, pasti kamu juga ingin mendapatkan penghasilan dari itu ini, kan?

Tapi, sebenarnya, apa sih NFT itu? Jika memang kamu tertarik, sepertinya kamu wajib banget untuk membaca artikel ini sampai habis.

Baca Juga : Kenali Apa Itu ICO dan Cara Menghindari Kerugian

Baca Juga : Apa Itu ? Cara Baru Seniman dan Developer Dapat Uang Kripto

Apa Itu NFT?

Non-Fungible Token atau NFT merupakan sebuah aset digital yang mewakili objek dunia nyata seperti lukisan, seni musik, item dalam game, hingga video pendek.  Proses jual-beli berlangsung secara terbuka dan secara daring (dalam jaringan) atau online.

Saat ini, untuk proses pembayarannya, sistem ini lebih sering menggunakan cryptocurrency terutama Ethereum. Pada umumnya akan terkode menggunakan software dasar yang serupa dengan aset crypto lainnya. Meski sistem ini sudah ada sejak 2014 lalu, tapi popularitas sistem ini melejit jauh berkat infrastruktur untuk melakukan transaksinya semakin membludakj.

Pada umumnya, sistem ini juga memiliki nilai yang sangat terbatas serta kode pengenal yang unik. Fakta tersebut, tentunya sangat bertolak belakang dengan kebanyakan kreasi digital yang memiliki pasokan melimpah. Meski begitu, siapa pun tetap dapat melihat karya yang sedang terlelang.

Hanya saja, yang menjadikannyaistimewa adalah, sistem inimemungkinkan pembeli untuk mendapatkan item atau produk aslinya.  Selain itu, sistem iniberisi otentikasi bawaan, yang berfungsi sebagai bukti kepemilikan apabila suatu waktu terjadi masalah.

Perbedaannya dengan Cryptocurrency

Pengertian NFT di atas tidak bisa sama dengan aset cryptocurrency. Perlu kita tahu bahwa NFT dan crypto adalah hal yang berbeda.

Dikutip dari laman Asia One, perbedaan utama dari sistem tersebut dan cryptocurrence terdapat pada kata “fungible”, yang artinya objek “fungible” tersebut dapat terjual dengan objek bernilai sama. Misalkan aset seharga US$10 dolar bisa seharga 2 aset US$5 dolar. Atau 1 bitcoin dapat ditukar dengan objek seharga 1 bitcoin.

NFT dan cryptocurrency juga berbeda secara tujuan. Jika di dalam cryptocurrency  kamu membeli 1 Ethereum seharga US$5000 dolar dan akan menjualnya ketika harga ethereum melonjak. Di NFT, tiap non fungible token mempunyai semacam fitur tertentu yang membuatnya unik. Aspek-aspek tersebut tidak dapat diukur nilainya, sehingga membuat NFT menjadi unik.

Alasan NFT Hype di Tahun 2021

Meski NFT sedang hype, investasi atau jual beli proyek NFT ini memiliki risiko yang tinggi pula. Terutama, dengan pesar yang terhitung baru, NFT masih sangat spekulatif dan bisa saja akan terjadi perubahan harga besar-besaran. Tetapi,  meski begitu, ada beberapa alasan mengapa kamu harus membeli NFT.

1.       Tidak memiliki nilai tukar

Salah satu hal yang membuat aset NFT menjadi mahal dan unik adalah sifatnya yang tidak memiliki nilai tukar. Nilai aset NFT yang kamu beli dengan harga Rp5 miliar tidak bisa ditukar begitu saja dengan harga serupa. Sebab, kepemilikan NFT ini lebih kepada ekslusivitasnya, sehingga akan cukup sulit untuk menentukan harganya.

2.       Sedang populer

Karena tren jual belinya sedang populer, maka harganya juga bisa sangat tinggi dari saat kamu membeli hak ekslusif tersebut. Contohnya, seorang seniman bernama Beeple berhasil menjual kolase karyanya di pelelangan seharga Rp82,9 miliar.

Dapat dikatakan, meski baru kembali muncul sebagai tren di media transaksi digital, jual beli asetnya ini bisa kamu coba, terutama jika kamu bisa melihat keunikan sesuatu. Sebagai contoh, harga tweet pertama dari CEO Twitter, yaitu Jack Dorsey, berhasil terjual sebagai non fungible token dengan angka yang luar biasa, yaitu $2.9 Miliar.

Jack Dorsey menulis tweet pertamanya itu pada 2006 silam. Tweet Jack Dorsey ini bahkan menjadi postingan media sosial pertama yang terjual hingga angka miliaran.

Tweet tersebut dimenangkan dalam lelang oleh seorang pebisnis kripto asal Malaysia, Sina Estavi. Melalui pembelian cuitan ini, kini Sina memiliki sertifikasi dari cuitan Dorsey yang berbunyi “just setting up my twtter”.

Wow, fantastis ya, ternyata…

Penulis : Kontributor

Editor : Gemal A.N. Panggabean

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU