29.7 C
Jakarta
Kamis, 25 April, 2024

Cepat Atau Lambat, Menteri Perindustrian Rusia Bilang Negaranya akan Legalkan Kripto

JAKARTA, duniafintech.com – Rusia akan melegalkan pembayaran kripto “cepat atau lambat,” menurut Menteri Perindustrian dan Perdagangan Federasi Rusia, Denis Manturov.

Denis mengatakan negaranya akan melegalkan pembayaran kripto jika waktunya tiba.

Melansir dari Cointelegraph, Sabtu (21/5/2022) pemerintah negara itu telah mengeksplorasi berbagai permainan adopsi kripto sepanjang tahun 2022, tetapi belum menyelesaikan kebijakan konkret apapun mengenai pembayaran aset digital. 

Namun, legalisasinya telah direkomendasikan oleh Kementerian Keuangan Rusia melalui tagihan “On Digital Currency” mulai April.

Baca juga: Utang Luar Negeri RI dari Singapura Turun, Nambah Rp17 Triliun di China

Menurut terjemahan laporan dari outlet media lokal TASS, Manturov ditanyai di forum pendidikan New Horizon minggu ini tentang apakah pembayaran kripto yang dilegalkan sedang dikerjakan:

“Saya pikir begitu. Pertanyaannya adalah kapan ini akan terjadi, bagaimana hal itu akan terjadi dan bagaimana hal itu akan diatur. Sekarang baik Bank Sentral dan pemerintah secara aktif terlibat dalam hal ini. Tetapi semua orang cenderung memahami bahwa ini adalah tren saat ini, dan cepat atau lambat dalam satu format atau lainnya, itu akan dilakukan,” kata dia. 

“Tapi, sekali lagi, itu harus legal, benar, sesuai dengan aturan yang akan dirumuskan,” tambahnya.

Baca juga: China, Vietnam hingga Jepang Incar Tanaman Penghasil Emas RI, Ternyata Banyak di Sekitar Rumah

Bank Sentral Rusia (CBR) dan Kementerian Keuangan sampai saat ini memiliki pandangan yang sepenuhnya berlawanan tentang peraturan kripto, dengan bank sentral mencari larangan langsung sementara kementerian mencari peraturan untuk perpajakan.

Baru-baru ini pada bulan Januari, CBR telah mengusulkan larangan menyeluruh terhadap perdagangan dan penambangan kripto lokal karena potensi “risiko stabilitas keuangan” yang terkait dengan sektor ini.

Namun, setelah invasi yang sedang berlangsung ke Ukraina, CBR mengakui bulan lalu untuk mengambil terlalu banyak sikap agresif terhadap kripto yang mungkin telah menghambat pertumbuhan sektor ini.

Baca juga: Pasar Modal China, Peluang Cuan bagi Investor Baru

Gubernur bank, Elvira Nabiullina, mencatat bahwa banyak sanksi ekonomi yang ditempatkan pada negara itu adalah pendorong utama dalam mengubah sentimen anti-kripto-nya, karena sekarang terlihat untuk mendapatkan pasar aset digital lokal menjadi “negara kerja.”

Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE