26.7 C
Jakarta
Minggu, 17 November, 2024

China Fortune Tawarkan Rencana Tak Biasa untuk Pangkas Utang 2,8 Miliar Dolar AS

Beijing, 17 Oktober 2024 – China Fortune Land Development Co. kembali mengajukan rencana pengurangan utang yang tidak konvensional, setelah sebelumnya sukses menghapus sekitar 10 miliar yuan (1,4 miliar dolar AS) utang dengan diskon awal tahun ini.

Dilansir dari Bloomberg News, pengembang properti asal China tersebut secara pribadi mengajukan rencana kepada beberapa kreditur, memberi mereka opsi untuk mengalihkan utang mereka ke perusahaan milik negara yang tidak disebutkan namanya di kota Langfang, tempat pengembang tersebut berbasis. Rencana ini tertuang dalam proposal tertanggal 12 Oktober yang dilihat oleh Bloomberg News.

China Fortune Tawarkan Rencana Tak Biasa untuk Pangkas Utang 2,8 Miliar Dolar AS

Proposal ini muncul di tengah krisis likuiditas yang sedang berlangsung di sektor properti China, yang dipicu oleh tindakan keras pemerintah terhadap pinjaman berlebihan dan spekulasi di pasar perumahan. China Fortune adalah salah satu pengembang pertama yang gagal bayar atas kewajiban utangnya pada tahun 2021, dan telah berjuang untuk merestrukturisasi utangnya sejak saat itu.

Rencana yang diusulkan akan memungkinkan China Fortune untuk mengurangi utangnya sebesar 20 miliar yuan (2,8 miliar dolar AS). Namun, tidak jelas apakah kreditur akan menyetujui rencana tersebut, yang akan membuat mereka menerima kerugian atas investasi mereka.

Beberapa analis melihat rencana ini sebagai tanda meningkatnya keputusasaan dari China Fortune. “Mereka pada dasarnya memohon kepada siapa pun untuk mengambil utang dari pembukuan mereka,” kata seorang analis properti di Beijing yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.

Jika kreditur menolak rencana tersebut, China Fortune dapat dipaksa untuk menyatakan bangkrut. Ini akan menjadi pukulan besar bagi sektor properti China, dan dapat memicu gelombang gagal bayar lainnya.

Dampak terhadap Pasar Properti

Situasi China Fortune menjadi cerminan tantangan yang dihadapi banyak pengembang properti di China. Rencana pengurangan utang yang tidak konvensional ini menunjukkan betapa sulitnya bagi perusahaan-perusahaan ini untuk mengatasi beban utang mereka di tengah kondisi pasar yang sulit.

Keberhasilan atau kegagalan rencana ini akan memiliki implikasi yang luas bagi pasar properti China dan dapat memengaruhi kepercayaan investor terhadap sektor ini. Jika rencana tersebut berhasil, hal itu dapat membuka jalan bagi pengembang lain untuk merestrukturisasi utang mereka dengan cara yang sama. Namun, jika gagal, hal itu dapat semakin memperburuk krisis likuiditas di sektor properti.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU