31.1 C
Jakarta
Jumat, 17 Mei, 2024

Cryptocurrency Hari Ini: Harga Bitcoin Loyo, Ethereum Masih Perkasa

JAKARTA, duniafintech.com – Cryptocurrency hari ini terkait harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya pada perdagangan Kamis (6/4/2023).

Adapun mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali mengalami pergerakan yang beragam dan berada di zona merah.

Berikut ini berita terkait cryptocurrency hari ini selengkapnya, seperti dinukil dari Liputan6.com.

Baca juga: Cara Trading Crypto di Indodax untuk Pemula dan Beberapa Tipsnya

Cryptocurrency Hari Ini: BTC Melemah 0,06 Persen

Merujuk data Coinmarketcap, Kamis, 6 April 2023 pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) melemah 0,06 persen dalam 24 jam dan 0,60 persen sepekan.

Kini, harga Bitcoin berada di level USD 28.207 per koin atau setara Rp 421,9 juta juta (asumsi kurs Rp 14.959 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) masih menguat. ETH naik 1,81 persen dan 5,92 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 28,54 juta per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) masih menghijau. Dalam 24 jam terakhir BNB naik 0,97 persen, tetapi masih melemah 0,24 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 4,70 juta per koin. 

Kemudian Cardano (ADA) kembali berada di zona merah. ADA melemah 0,11 persen 24 jam terakhir, tetapi masih menguat tipis 1,81 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 5.867 per koin.

Solana (SOL) kembali lesu. SOL ambles 0,62 persen dalam sehari dan 1,81 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 312.362 per koin.

Harga Kripto Lainnya

Sementara itu, XRP kembali melemah setelah sempat menguat. XRP turun 0,07 persen dalam 24 jam dan 8,00 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 7.566 per koin. 

Koin Meme Dogecoin (DOGE) kembali melemah setelah Elon Musk ganti logo Twitter menjadi anjing Shiba Inu. Dalam satu hari terakhir DOGE turun 5,14 persen, tetapi masih menguat 22,22 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 1.392 per token.

Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00

Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.

Untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 1,19 triliun atau setara Rp 17.802 triliun. 

Baca juga: Cryptocurrency Hari Ini: Harga Bitcoin Cs Melejit Lagi, Simak Daftarnya di Sini!

Cryptocurrency Hari Ini: Jelang Adanya Upgrade Akses ke Pemilik, Harga Ether Reli

Adapun harga Eter pekan ini melonjak ke level tertinggi dalam sembilan bulan, menjelang peningkatan jaringan besar yang menurut beberapa penggemar crypto akan menjadikan mata uang digital sebagai investasi jangka panjang yang lebih menguntungkan.

Cryptocurrency terbesar kedua di dunia naik sekitar 6 persen selama tiga hari terakhir, melebihi posisi USD 1.900, sementara bitcoin justru mendatar selama rentang itu.

cryptocurrency hari ini

Menukil CNBC, Kamis (6/4/2023), mulai Rabu depan, pemutakhiran ke blockchain, yang dijuluki “Shapella,” akan memungkinkan pemilik eter untuk menarik aset mereka.

Sejauh ini, investor harus memakai bursa terpusat seperti Coinbase atau protokol keuangan terdesentralisasi (DeFi) seperti Lido, untuk menukar ether yang terkunci dengan token dengan nilai setara.

Reli baru-baru ini mengikuti pola yang mirip dengan serangan antusiasme seputar peningkatan jaringan di masa lalu.

Pada September, ethereum menjalankan transisi bersejarah ke cara yang lebih hemat energi untuk mengamankan jaringan, yang disebut proof-of-stake.

Sebelumnya, Ethereum memiliki jaringan penambang yang luas di seluruh planet yang menjalankan komputer yang sangat terspesialisasi yang mengolah persamaan matematika untuk memvalidasi transaksi.

Setelah apa yang disebut peningkatan “Gabung” pada bulan September, ethereum bermigrasi ke sistem bukti kepemilikan, menukar penambang dengan validator.

Alih-alih menjalankan banyak komputer, validator memanfaatkan cache ether yang ada sebagai sarana untuk memverifikasi transaksi dan membuat token baru.

“Ether sendiri menjadi aset yang produktif,” kata Danny Ryan, seorang peneliti di Ethereum Foundation, mengenai peningkatan di bulan September.

“Itu bukan sesuatu yang Anda mungkin hanya berspekulasi, tapi itu adalah sesuatu yang bisa menghasilkan keuntungan.”

Di era pasca-penggabungan, eter telah mengambil beberapa karakteristik aset keuangan tradisional, membayar bunga kepada pemegangnya.

“Ini mungkin pengembalian dengan risiko terendah di dalam ekosistem ethereum,” kata Ryan, menambahkan bahwa hasil di sudut lain DeFi melibatkan kontrak pintar dan jenis risiko pihak lawan lainnya.

Baca juga: Apa Itu Crypto Winter? Simak Fenomenanya pada Tahun 2022 Lalu

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU