27.5 C
Jakarta
Rabu, 24 April, 2024

Cuan di 2021, Haus! Target Pendapatan Naik Jadi Rp719 Miliar Tahun Ini

JAKARTA, duniafintech.com – Startup yang bergerak di bidang makanan dan minuman (F&B) kekinian, Haus!, mencatat performa bisnis yang positif sepanjang tahun 2021 dengan raupan pendapatan yang mencapai US$17,53 juta atau setara Rp250 miliar.

Untuk menjaga kinerja tersebut tetap tumbuh, perusahaan pada 2022 akan terus meningkatkan target pendapatannya. CEO & Co-Founder ‘Haus!’ Gufron Syarif mengatakan, pada tahun ini perusahaan menargetkan pendapatan sebesar US$50 juta atau setara dengan US$719 miliar.

“Untuk mencapai hal tersebut, ‘Haus!’ akan fokus dengan rencana ekspansi yang agresif dengan menambah sekitar 338 gerai baru di 2022 guna mempertahankan kepemimpinan brand ‘Haus!’ di pasar minuman kekinian,” katanya dalam keterangannya, Minggu (23/1).

Selain itu, ‘Haus!’ juga memiliki sejumlah rencana strategis perusahaan seperti rencana penggalangan dana dari investor pada kuartal kedua tahun 2022 dan sejumlah kolaborasi dengan beberapa brand terkemuka di Indonesia. 

‘Haus!’ terakhir kali tercatat mendapatkan suntikan dana dari BRI Ventures senilai Rp30 miliar pada Desember 2020 lalu.

“Saat ini kami sedang menjajaki rencana pendanaan dengan beberapa rekan investor yang kami targetkan dapat rampung di kuartal kedua tahun 2022. Hal ini sejalan dengan sasaran kami untuk memperkuat ekspansi di beberapa fokus wilayah seperti Jawa dan Bali,” ujarnya.

Sebagai bagian dari target jangka panjang perusahaan untuk menjadi pemimpin di industri F&B, ‘Haus!’ menargetkan untuk memiliki 1.000 gerai pada tahun 2025 dengan memperhatikan beberapa aspek bisnis seperti mempertahankan profit, meningkatkan loyalitas pelanggan

terhadap brand, sekaligus membangun dasar untuk pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan.

“’Haus!’ merupakan brand yang menurut kami paling sesuai dengan karakteristik masyarakat, baik dari segi harga, pola komunikasi, serta kualitas produk yang ditawarkan karena mewakili aspirasi dari gaya hidup 70% populasi Indonesia,” tutupnya.

Adapun, kinerja positif Haus! di sepanjang 2021 ditopang oleh catatan penjualan produk dari 162 gerai yang mencapai rerata penjualan senilai Rp6,5 juta per harinya.

Berbeda dengan startup F&B sejenis, ‘Haus!’ tidak menerapkan sistem franchise (waralaba) dalam ekspansi bisnisnya, tetapi seluruh gerai dimiliki atau dikelola penuh oleh manajemen ‘Haus!’. 

“Dengan menerapkan sistem seperti ini, kami dapat menghadirkan pengalaman yang terbaik bagi pelanggan lewat produk dan layanannya karena manajemen memiliki kendali penuh terhadap setiap gerai yang beroperasi,” tegas Gufron.

Dalam tiga tahun perjalanannya, ‘Haus!’ telah menjangkau sejumlah kota di Indonesia, bahkan hingga kota di luar Jabodetabek seperti Surabaya, Bandung, Jogja, Solo, Karawang, Serang, dan Cilegon yang cukup antusias terhadap produk ‘Haus!’. 

Dengan torehan ini, Gufron pun optimis untuk terus bersaing di segmen produk minuman kekinian, sembari meningkatkan target pasar yang merupakan masyarakat dari kalangan menengah.

Karena, saat ini lebih dari 60% komposisi penjualan produk ‘Haus!’ ditopang oleh aplikasi agregator layanan pesanan antar online seperti GoFood, GrabFood, dan ShopeeFood.

Hal tersebut sejalan dengan data Laporan eConomy 2021 yang dirilis Google, Temasek, dan Bain & Company yang menyebutkan peningkatan sektor layanan pesan antar sebesar 36% di Indonesia pada tahun 2021 dan diprediksi akan terus meningkat hingga tahun 2025 dengan GMV (gross merchandise value) yang mencapai US$16,8 miliar. 

Tren ini, sambungnya, juga berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan penjualan ‘Haus!’ sebesar 54,5% dari US$11 juta dolar atau Rp156 miliar pada tahun 2020 menjadi Rp252 miliar pada tahun 2021.

Laporan eConomy 2021 juga menyoroti tentang beralihnya kebiasaan masyarakat Indonesia yang mulai menggunakan layanan digital dengan tambahan 21 juta pengguna baru layanan tersebut sejak semester pertama 2021, yang 72% berasal dari kota non-metropolitan.

Menurutnya, Haus! sendiri memiliki basis pelanggan yang cukup kuat di wilayah non perkotaan. Gerai yang berada di kota seperti Sukabumi, Gresik, dan Sidoarjo misalnya, volume transaksi penjualannya tidak kalah dengan gerai kami yang ada di Jabodetabek. 

“Oleh sebab itu ‘Haus!’ juga akan terus berekspansi ke kota tier 2, tier 3 dan tier 4 untuk menjadi brand minuman favorit bagi seluruh masyarakat Indonesia,” terang Gufron. 

Penulis: Nanda Aria

Editor: Anju Mahendra

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE