33.6 C
Jakarta
Jumat, 22 November, 2024

Mengenal Daftar Aset Kripto di Indodax (Bagian 3)

duniafintech.com – Di tengah volatilitas dan fluktuasi harga yang terjadi, kripto aset masih menjadi salah satu pilihan investasi yang menjanjikan. Di Indonesia sendiri, Anda bisa melakukannya melalui Indodax. Platform pertukaran yang saat ini telah memiliki jutaan pengguna ini terus menambah daftar aset kripto yang mereka sediakan di dalam bursa.

Baca juga: Bagaimana Analisis Harga Aset Kripto Akhir Maret?

Setelah membahas 14 daftar aset kripto Indodax di dua artikel sebelumnya, kali ini Dunia Fintech akan membahas 7 daftar aset kripto selanjutnya yang tersedia di bursa terbesar Asia Tenggara ini. Apa saja?

  1. Dogecoin

Dogecoin (DOGE) adalah kripto aset yang menggunakan anjing mirip Shiba Inu sebagai temanya. Diperkenalkan pertama kali sebagai “kripto iseng” pada tanggal 6 Desember 2013, Dogecoin segera meraih popularitas di kalangan komunitas online dan berhasil mencapai kapitalisasi pasar sebesar U$60 juta pada Januari 2014.

Di Coinmarketcap, per 30 Maret 2019 Dogecoin berada di peringkat ke 27 dengan market cap sebesar $248.556.813. Di Indodax sendiri, Dogecoin termasuk salah satu aset yang paling banyak ditradingkan sejak masuk bursa Juli, 2018 lalu.

2. Vexanium

Vexanium atau lebih dikenal dengan singkatan VEX merupakan kripto aset asli Indonesia. VEX adalah ekosistem pemasaran terdesentralisasi dan Blockchain Publik. Memanfaatkan teknologi Blockchain, Vexanium membangun pasar online yang memungkinkan pedagang untuk menokenkan hadiah/reward mereka dan mempromosikan produk mereka secara efisien.

Vexanium masuk ke bursa Indodax pertama kali pada bulan Agustus 2018 dan masih terus ditradingkan hingga saat ini. Vexanium menempati peringkat ke 618 di Coinmarketcap.com.

3. Tokenomy

Tokenomy atau TEN merupakan token yang dikeluarkan oleh perusahaan inkubasi Blockchain asal Indonesia, Tokenomy yang juga ditangani langsung oleh Oscar Darmawan, CEO Indodax.

Baca juga: Tips Bisnis Teknologi Finansial Ciptakan Brand Value

Penawaran utama Tokenomy adalah pertukaran crypto-to-crypto, dengan fokus pada pasar yang kurang terlayani dan pertumbuhan tinggi di Asia Tenggara. Selain itu, Tokenomy adalah platform tokenization satu atap yang memungkinkan siapa saja untuk membuat, menjual, dan memperdagangkan token mereka di bursa, memungkinkan para pengusaha untuk mengakses cara baru untuk penggalangan dana untuk proyek-proyek mereka. Baru-baru ini Tokenomy meluncurkan Tokenomy Launchpad tempat di mana Anda bisa mengikuti ICO dengan lebih aman dan terjamin.

4. Aurora

Aurora sendiri sebenarnya merupakan platform cryptobanking dan keuangan terdesentralisasi. Sama seperti kebanyakan perusahaan Blockchain lain, Aurora mengeluarkan token sendiri, Aurora atau yang lebih dikenal dengang singkatan AOA. Aurora mulai masuk ke dalam bursa Indodax pada bulan Oktober 2018 lalu. Saat artikel ini ditulis, Aurora berada di peringkat ke-64 di Coinmarketcap.com dan peringkat ke-15 di Indodax.

5. Bitcoin Cash

Bitcoin Cash merupakan saudara kandung Bitcoin. Pada pertengahan 2017, sekelompok pengembang yang ingin meningkatkan batas ukuran blok Bitcoin menyiapkan perubahan kode. Perubahan tersebut, yang disebut hard fork, mulai berlaku pada 1 Agustus 2017. Akibatnya, buku besar bitcoin disebut Blockchain dan cryptocurrency terbelah dua dan lahirlah Bitcoin Cash.

Bitcoin Cash sempat digadang-gadang akan mampu mengalahkan Bitcoin. Saat ini Bitcoin Cash berada di peringkat 16 berdasarkan volume transaksi di Indodax per tanggal 30 Maret 2019. Sementara Coinmarketcap.com mencatat Bitcoin Cash berada di ranking 6.

6. Litecoin

Litecoin adalah cryptocurrency peer-to-peer dan proyek perangkat lunak sumber terbuka yang dirilis di bawah lisensi MIT / X11. Pembuatan dan transfer koin didasarkan pada protokol kriptografi open source dan tidak dikelola oleh otoritas pusat. Litecoin adalah spin-off Bitcoin atau altcoin awal. Litecoin atau LTC masuk ke bursa Indodax pada bulan September 2017 lalu dan saat ini berada di peringkat 18 dari segi volume transaksi.

7. The Abyss

The Abyss masuk pertama kali ke bursa Indodax bersama Vexanium pada bulan Agustus 2018 lalu. The Abyss sendiri merupakan platform distribusi digital generasi berikutnya, yang menghadirkan semua jenis permainan video (MMO dan kriptografi Free2play menjadi prioritas utama). Dengan The Abyss , gamer dan pengembang dapat mengambil untung dari program rujukan bertingkat dan aktivitas lainnya yang dibayar dengan menggunakan token mereka.

picture: pixabay.com

-Dita Safitri-

 

1 KOMENTAR

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU