duniafintech.com – Bagi para pemilik usaha, hal-hal tentang kepegawaian menjadi pekerjaan rumah yang hampir menimbulkan masalah. Berbagai masalah tersebut di antaranya adalah sistem penggajian karyawan yang memerlukan worksheet yang rumit. Oleh karena itu hadirlah Deftwork yang melayani remote working.
Sistem kerja di Indonesia umumnya adalah menggunakan 8–9 jam sehari. Itulah mengapa setiap weekdays, kemacetan hampir pasti terjadi, khususnya di kota-kota besar saat rush hour. Lantas, bagaimana jika sistem kerja dapat diubah? Bagaimana jika perusahaan dapat meminimalisir penggunaan pegawai?
Dengan semakin canggihnya teknologi dan informasi, menyelesaikan pekerjaan bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja atau yang biasa disebut remote working. Menurut artikel dari Forbes, berdasarkan survei dari “What Leaders Need To Know About Remote Workers” dari TINYpulse, remote working membuat pekerja merasa lebih bahagia, lebih dihargai, dan merasa lebih produktif.
Tambah lagi, berbagai situs atau platform penyedia pekerjaan lepas juga sudah bermunculan. Salah satunya adalah Deftwork. Secara garis besar, Deftwork adalah platform marketplace yang mempertemukan Project Owner (User) dengan para penyedia jasa profesional (Deftworker) untuk dapat dipekerjakan, memberikan bantuan dalam time management pekerjaan, dan menengahi perselisihan antara User dan Deftworker yang berkenaan dengan kerjasama antara User dan Deftworker.
Deftwork digawangi oleh lima anak muda yang berbasis di Yogyakarta. Mereka adalah Dian Bilhokista (CEO), Arif Nur Khoirudin (CTO), Sultan Edwa (COO), Kanovi Yudha (CFO), dan Surya Dharma (VCTO). Deftwork mulai dikembangkan sejak setahun lalu. Menurut mereka, dengan kemajuan teknologi yang ada di zaman ini, banyak hal yang bisa ditata ulang. Kecenderungan kaum millenial, misalnya, untuk dapat bekerja lebih fleksibel atau tanpa penghalang ‘kotak kubikel’. Hal tersebut coba direalisasikan oleh Deftwork dengan membawa budaya remote working.
Bagi pengguna (User) baru Deftwork, maka ia hanya perlu meng-klik “Get Started”. Kemudian, pilih jenis kategori yang dibutuhkan. Lalu, User tersebut dapat mendeskripsikan project miliknya. Deftwork akan memberikan pilihan Deftworker sesuai dengan deskripsi dan budget User. Selain itu, User juga bisa menggunakan fitur Private assistant.
Private assistant adalah fitur premium Deftwork bagi User yang super sibuk. Cukup tinggalkan nomor handphone, tim Deftwork akan segera mengurus project User. Fitur ini akan berfungsi seolah-olah menjadi Project Manager si User dengan mendeskripsikan detil pekerjaan, membuat timeline, dan memilih Deftworker yang memenuhi persyaratan dengan project yang User miliki.
Di lain sisi, Deftworker membuat profil, memilih spesialisasi, menjabarkan kemampuan, dan memasang tarif harian atas imbal jasa yang dilakukan. Jika User telah menentukan Deftworker yang sesuai, maka User dan Deftworker dapat berkomunikasi untuk menyelesaikan pekerjaan dan Deftworker dapat mulai mengerjakan pekerjaan tersebut, yang harus tunduk pada ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Pengguna.
Dengan memiliki Deftworker yang berkualitas yang dihasilkan dari seleksi tim Deftwork, maka kualitas pekerjaan yang akan User dapatkan tidak perlu dipertanyakan lagi. Bagian admin Deftwork, sebagai Project Manager, juga selalu siap memonitor proses pengerjaan yang User butuhkan.
Saat ini, Deftwork memiliki tiga kategori yang dapat digunakan, yaitu Design, IT, dan Writers. Basis pembayaran jasa dalam Deftwork adalah harian. Para Deftworker menentukan sendiri tarif harian atas kemampuan (skill) yang dimilikinya. Sementara itu, tarif penggunaan fitur Private Assistant adalah sebesar Rp50.000 per harinya selama masa pengerjaan project.
Source: deftwork.com
Written by: Sebastian Atmodjo