duniafintech.com – Menurut kepala riset global Citigroup, semakin banyak bank-bank global mulai bergerak dan mencari tempat untuk mendominasi dunia fintech lewat berbagai kolaborasi demi mengimbangi gangguan dari startup perbankan yang bermunculan.
Citi termasuk di antara bank-bank papan atas bersama dengan investasi Santander dan Goldman Sachs di perusahaan fintech” ungkap Ronit Ghose, kepala riset global bank tersebut dalam KTT media tahunan Citi di London pada hari Senin.
“Ruang business-to-business tidak dilakukan oleh modal ventura (perusahaan), itu dilakukan di rumah oleh bank. Bisa melalui kemitraan, bisa juga melalui inkubator in-house. Citigroup, dengan sekitar 200 juta akun pelanggan di seluruh dunia, merupakan salah satu bank global teratas yang berinvestasi di perusahaan fintech. Lembaga keuangan fokus pada solusi business-to-business sementara perusahaan modal ventura (VC) terus berinvestasi dalam pembayaran dan memulai bisnis e-commerce,” tambah Ghose.
Investasi oleh lembaga keuangan di fintech terus meningkat untuk menghadapi startup dengan misi mereka untuk “membunuh bank”, namun itu menurut Ghose akan gagal. Pemberi pinjaman secara global telah menyadari ada banyak hal menarik yang terjadi di dunia fintech, jadi kami akan memilih untuk berkolaborasi.
Revolusi startup fintech di pasar negara berkembang telah menjadi titik awal bagi pasar negara maju, katanya. Pasar yang sedang berkembang mempertimbangkan kembali pembiayaan sementara pasar negara maju telah berfokus pada rekayasa ulang spektrum keuangan yang ada. Perusahaan yang didukung oleh dana VC sebagian besar berfokus pada pengembangan solusi di ruang business-to-customer, terutama di segmen solusi pembayaran di pasar.
Sekitar 93 persen investasi VC masuk ke ritel dan e-commerce, katanya.
VC mengerti konsumen. Dari perspektif VC, fintech adalah tentang business-to-customer karena perangkat seluler dan smartphone dalam 10 tahun terakhir telah mengubah pandangan tentang bagaimana kita berinteraksi dengan produk keuangan.”
Sementara China telah memimpin evolusi fintech, pertumbuhan industri ini agak diliputi di Timur Tengah. Sebagian besar perhatian teknologi keuangan telah muncul di Timur Tengah berasal dari pusat keuangan darat di UAE dengan Dubai International Financial Centre dan Abu Dhabi Global Market yang menjalankan program akselerator.
Keberhasilan di pasar negara berkembang memang telah menyebabkan beberapa masalah bagi bank di negara maju yang menghadapi tekanan pada margin dan jika mereka tidak bergerak mengikuti langkah Citigroup, bukan tidak mungkin bank-bank besar ini akan kehilangan kliennya.
Source: thenational.ae
Written by : Dita Safitri