26.3 C
Jakarta
Selasa, 15 April, 2025

Di Tengah Krisis Global, Bitcoin Justru Jadi Peluang Investasi Jangka Panjang

Di tengah gejolak ekonomi global dan kebijakan tarif baru Amerika Serikat yang mengguncang pasar keuangan, Bitcoin justru mencuri perhatian sebagai peluang investasi baru.

Ketika banyak investor dilanda ketidakpastian, Bitcoin hadir sebagai alternatif yang mulai dilirik, terutama oleh generasi muda yang melek teknologi dan cermat membaca momentum.

William Sutanto, Chief Technology Officer INDODAX, menyampaikan bahwa volatilitas bukan sekadar risiko, melainkan celah strategis bagi investor yang memahami arah pergerakan pasar.

Ia menambahkan, kebijakan tarif baru Amerika Serikat yang menyasar mitra dagang utama telah menciptakan efek domino di berbagai sektor, termasuk pasar saham dan aset kripto. William menilai meskipun volatilitas tinggi, Bitcoin sudah membuktikan diri menjadi aset kripto yang sudah teruji sebagai aset lindung nilai yang diadopsi oleh negara-negara maju.

โ€œBitcoin memiliki fundamental yang berbeda dengan aset keuangan konvensional. Justru di tengah ketidakpastian global, aset kripto seperti Bitcoin bisa menjadi alternatif diversifikasi investasi,โ€ ujar William dalam wawancara eksklusif bersama CNBC Indonesia.

Ia menjelaskan bahwa volatilitas yang terjadi saat ini seringkali dimanfaatkan oleh investor berpengalaman untuk masuk di harga rendah dan mengambil posisi strategis jangka panjang.

Di lain sisi, William juga mencatat adanya peningkatan volume transaksi kripto hingga 30โ€“50% di market kripto dalam seminggu terakhir, terutama saat pasar mengalami koreksi. Ini menunjukkan tingginya antusiasme investor dalam memanfaatkan momentum pasar.

Selain itu, menanggapi fenomena minat generasi muda terhadap kripto, William mengingatkan pentingnya edukasi dan strategi investasi yang bijak. Ia menekankan bahwa investasi di kripto memiliki potensi tinggi, namun tetap mengandung risiko yang tidak bisa diabaikan.

โ€œGunakan dana dingin, yakni dana yang tidak mengganggu kebutuhan utama sehari-hari. Jangan gunakan dana penting seperti dana pendidikan atau kesehatan untuk berinvestasi di aset kripto,โ€ tegasnya.

Komitmen INDODAX Sebagai Exchange Bitcoin Kripto di Indonesia

Menyoroti transisi pengawasan industri kripto dari BAPPEBTI ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), William menyambut baik langkah ini sebagai bentuk penguatan ekosistem. Ia meyakini bahwa dengan regulasi yang tepat, industri kripto di Indonesia dapat tumbuh secara sehat dan berkelanjutan.

โ€œKami percaya OJK akan membawa industri ini ke arah yang lebih baik. Namun, transisi ini membutuhkan waktu dan penyesuaian dari semua pelaku industri,โ€ jelasnya.

William juga menyinggung tantangan kompetisi dengan exchange luar negeri yang sering kali tidak tunduk pada regulasi lokal. Namun demikian, INDODAX tetap berkomitmen untuk taat regulasi dan memberikan perlindungan terbaik bagi penggunanya.

Soal Pajak Kripto: Legalitas Memberi Kepastian

INDODAX, sebagai exchange yang teregulasi, secara transparan menerapkan pemotongan pajak final sebesar 0,10% (PPh) dan 0,11% (PPN) dari transaksi kripto. Menurut William, kebijakan ini memberi kepastian hukum bagi investor lokal.

โ€œDengan adanya pajak final, investor tak perlu lagi khawatir tentang perhitungan pajak capital gain. Hal ini justru memberikan kepastian dan kemudahan dalam berinvestasi di dalam negeri,โ€ jelas William.

Meski demikian, William juga menyampaikan bahwa besaran tarif pajak atas transaksi kripto sebaiknya dapat ditinjau ulang secara berkala untuk menemukan titik keseimbangan yang ideal.

โ€œMenurut saya, struktur tarif pajak yang ada saat ini sebaiknya ditinjau ulang untuk menemukan titik keseimbangan yang tepatโ€”yakni nilai yang cukup atraktif bagi investor namun tetap optimal bagi penerimaan negara,โ€ ujarnya.

Ia menambahkan bahwa insentif fiskal yang proporsional dapat mendorong investor untuk lebih memilih platform exchange lokal yang teregulasi dibandingkan menggunakan layanan dari exchange luar negeri yang belum tentu mematuhi aturan dalam negeri.

Di akhir sesi, William mengutip laporan dari salah satu perusahaan riset kripto global yang menempatkan Indonesia sebagai negara dengan tingkat adopsi kripto tertinggi ketiga di dunia. Dengan 22,9 juta investor kripto per 2024, ia optimistis bahwa masa depan industri ini akan semakin cerah.

โ€œMinat masyarakat Indonesia terhadap kripto sangat tinggi. Kami percaya, dengan kolaborasi antara regulator, pelaku industri, dan edukasi yang masif, Indonesia bisa menjadi pusat pertumbuhan kripto di Asia Tenggara,โ€ tutupnya.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU