31.2 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Dolar AS Bikin Mata Uang Asia Ketar-ketir

JAKARTA, 23 Desember 2024 – Sepanjang tahun ini, dolar Amerika Serikat (AS) menunjukkan kekuatannya dengan mengungguli hampir seluruh mata uang Asia. Posisi dominan dolar AS bahkan membuat beberapa mata uang Asia mengalami tekanan signifikan sepanjang tahun.

Berdasarkan data Refinitiv pada akhir pekan kemarin indeks dolar AS (DXY) ditutup di level 107,62, melemah 0,73% dibandingkan hari sebelumnya. Namun, secara keseluruhan, indeks DXY telah menguat sebesar 6,21% sejak awal tahun.

Salah satu faktor yang memperkuat posisi dolar AS adalah kemenangan Donald Trump dalam Pemilu AS 2024. Trump, dalam berbagai kesempatan, menyatakan komitmennya untuk mewujudkan “strong dollar” atau dolar AS yang kuat.

Dampak pada Mata Uang Asia

Kuatnya dolar AS memberikan tekanan pada mayoritas mata uang Asia. Meski demikian, terdapat dua pengecualian: ringgit Malaysia dan baht Thailand, yang berhasil mencatat penguatan terhadap dolar sepanjang tahun ini.

Menurut Chan, seorang analis yang dikutip oleh Free Malaysia Today (FMT) , penguatan ringgit dipicu oleh ekspektasi pasar terhadap pemotongan suku bunga AS yang mendorong reli tajam pada paruh kedua tahun ini.

“Ringgit yang undervalued pada akhir semester pertama memberikan peluang apresiasi lebih besar,” ungkapnya.

Mata Uang Asia yang Tertekan

Sebaliknya, beberapa mata uang Asia mengalami tekanan berat, seperti won Korea Selatan dan yen Jepang, yang mencatat kinerja terburuk tahun ini.

  • Won Korea Selatan
    Tekanan terhadap won terjadi akibat gejolak politik di Korea Selatan. Pada awal Desember, situasi memanas setelah Presiden Yoon Suk Yeol mengumumkan keadaan darurat militer. Kondisi ini memuncak pada 15 Desember, ketika Presiden Yoon resmi dimakzulkan atas tuduhan pemberontakan terkait pemberlakuan darurat militer selama enam jam.
  • Yen Jepang
    Yen Jepang mengalami tekanan akibat kebijakan mengejutkan dari Bank of Japan (BoJ), yang menaikkan suku bunga acuannya pada pertemuan Juli lalu. Keputusan tersebut menjadi salah satu faktor utama melemahnya yen.
  • Rupiah Indonesia
    Rupiah juga mengalami pelemahan signifikan sepanjang tahun ini, mencatat depresiasi lebih dari 5%. Hingga akhir tahun, nilai tukar rupiah kembali melewati Rp16.000 per dolar AS.

Dominasi dolar AS ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh ekonomi dan politik AS terhadap pergerakan nilai tukar mata uang global, terutama di kawasan Asia.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU