31.2 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Dollar ke Rupiah Hari Ini, Cek sebelum Tukar Valas

JAKARTA, duniafintech.com – Dollar ke rupiah hari ini, mengacu kurs yang ada, tercatat menguat ke level Rp 15.235 pada Rabu, 1 Maret 2023.

Rupiah ditutup menguat 0,17% dari perdagangan pasar spot Selasa (Rp 15.261), sedangkan kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah melemah 0,06% pada level Rp 15.250 dibanding Selasa (Rp 15.240).

Bagi Anda yang ingin melakukan penukaran valuta asing (valas) dollar Amerika Serikat, referensi kurs dari perbankan berikut ini patut diikuti, seperti dinukil dari Kontan.co.id.

Baca juga: Dollar ke Rupiah Hari Ini di BCA hingga BRI, Intip Kurs-nya

Dollar ke Rupiah Hari Ini

1. Kurs Dollar ke Rupiah Hari Ini di BCA

Lewat situs resmi BCA, beberapa kurs yang berlaku adalah TT counter, e-rate, dan bank notes. Inilah kurs yang dicatat dari laman BCA (Diperbarui pada pukul 08.35 WIB per 2 Maret 2023)

Kurs e-rate:

Kurs beli Rp 15.234 per dollar AS

Kurs jual Rp 15.254 per dollar AS

Kurs TT counter:

Kurs beli Rp 15.094 per dollar AS

Kurs jual Rp 15.394 per dollar AS

Kurs bank notes:

Kurs beli Rp 15.094 per dollar AS

Kurs jual Rp 15.394 per dollar AS

2. Kurs di Bank Mandiri

Adapun referensi kurs hari ini di Bank Mandiri bisa diikuti oleh nasabah yang ingin menukarkan valas. Melalui situs resmi Bank Mandiri, jenis kurs seperti TT counter, special rate, dan bank notes bisa didapatkan oleh nasabah.

Berikut ini kurs di Bank Mandiri, Kamis, 2 Maret 2023 (Diperbarui 09.55 WIB).

Kurs special rate:

Kurs beli Rp 15.235 per dollar AS

Kurs jual Rp 15.255 per dollar AS

Kurs TT counter:

Kurs beli Rp 15.025 per dollar AS

Kurs jual Rp 15.375 per dollar AS

Kurs bank notes:

Kurs beli Rp 15.025 per dollar AS

Kurs jual Rp 15.375 per dollar AS

3. Kurs di BRI

Pada hari ini, Kamis, 2 Maret 2023, situs resmi Bank Rakyat Indonesia (BRI) menampilkan beberapa kurs, baik di TT counter maupun e-rate. Berikut ini detail kurs yang dikutip dari situs resmi BRI (Diperbarui pada pukul 10.45 WIB):

Kurs e-rate:

Kurs beli Rp 15.268 per dollar AS

Kurs jual Rp 15.288 per dollar AS

Kurs TT counter:

Kurs beli Rp 15.185 per dollar AS

Kurs jual Rp 15.385 per dollar AS

Dollar ke Rupiah Hari Ini – Perbedaan Tingkat Dollar Rupiah

Perlu diketahui, ada perbedaan tingkat pertukaran dua mata uang ini yang pada kurs TT counter, e-rate, dan bank notes. Penggunaan kurs dua mata uang ini, TT counter hanya berlaku di kala nasabah melakukan setoran atau transfer via counter bank.

Baca juga: Dollar ke Rupiah Hari Ini, Cek Kurs Lengkap di BCA, Mandiri, BRI

Adapun kurs e-rate adalah kurs yang berlaku ketika nasabah melakukan transaksi dengan nilai nominal ekuivalen di atas 25.000 dollar AS. Baik BCA, Mandiri, maupun BRI mengimbau nasabahnya untuk menghubungi cabang terdekat terlebih dahulu.

Kurs bank notes berlaku ketika nasabah menukarkan uangnya via kantor bank secara langsung. Kurs dua mata uang ini hanya berlaku pada sudut pandang bank. Kurs beli digunakan saat bank membeli dollar dari nasabah dan kurs jual dipakai saat bank menjual dollar ke nasabah.

dollar ke rupiah hari ini

Berita Terkait Dollar ke Rupiah Hari Ini

Melangsir Bisnis.com, pada perdagangan Kamis (2/3/2023), Rupiah dibuka di zona merah ke Rp15.262,5 per dolar AS seiring dengan indeks dolar yang terpantau mengalami penguatan.

Mengutip data Bloomberg, rupiah dibuka melemah 0,18 persen atau 27,5 poin keRp15.262,5 per dolar AS. Sementara indeks dolar AS menguat 0,05 persen ke 104,53.  

Bersama dengan rupiah, mata uang yen Jepang melemeh 0,07 persen, dolar Singapura melemah 0,15 persen, yuan China melemah 0,23 persen, ringgit Malaysia melemah 0,04 persen, dan baht Thailand melemah 0,26 persen.

Sementara itu, mata uang won Korea Selatan meguat 0,34 persen, peso Filipina menguat 0,09 persen, dan rupee India menguat 0,20 persen.

Sebelumnya, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memproyeksikan rupiah dibuka berfluktuatif pada perdagangan hari ini. Namun, ditutup menguat pada rentang Rp15.210-Rp15.260.

Ibrahim menyebut sebelumnya dolar AS sempat melemah akibat cepatnya perkembangan manufaktur China sejak April 2012. Hal ini membuat pasar memborong aset berisiko karena optimisme baru dan menjauh dari dolar safe-haven.

Kemudian, indeks manajer pembelian (PMI) melonjak hingga 52,6 persen per Februari 2023 telah menopang perekonomian China. Selain itu, aktivitas non-manufaktur China juga tumbuh lebih cepat pada Februari 2023.

“Sementara pembacaan PMI manufaktur Caixin/S&P Global untuk bulan lalu juga melampaui ekspektasi pasar,” kata Ibrahim dalam riset, Rabu (1/3/2023).

Adapun secara keseluruhan, melemahnya dolar AS hari ini disebabkan pasar yang menyambut bangkitnya perekonomian China pasca melonggarkan pengetatan aktivitas akibat pandemi Covid-19.

Pelonggaran tersebut telah menghidupkan optimisme untuk dibukanya perdagangan China. Selain itu, ekspektasi pelemahan perekonomian global juga menurun pasca adanya kenaikan suku bunga oleh bank sentral.  Kemudian inflasi dua perekonomian terbesar zona Eropa naik secara tak terduga pada Februari 2023.

Hal itu mendorong ekspektasi kenaikan suku bunga oleh bank sentral Eropa (ECB). Sementara itu, Inggris telah mencapai kesepakatan perdagangan dengan Irlandia Utara pasca keluar dari Uni Eropa atau British Exit (Brexit).

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak bertemu dengan anggota parlemennya sendiri untuk menjual kesepakatan baru tersebut di Irlandia Utara pada Selasa kemarin.  

Dari dalam negeri, berbagai sektor industri tengah mempersiapkan diri menghadapi ancaman resesi global. Meski demikian, Indonesia masih cukup resilien terhadap resesi.

“Hal ini tercermin dari angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 sebesar 5,31 persen, lebih tinggi dibandingkan 2021 sebesar 3,7 persen,” ujar Ibrahim.

 Di samping itu, dunia usaha dan konsumen lokal mulai percaya diri untuk meningkatkan konsumsi dan konsumsi. Hal ini terlihat dari Indeks Kepercayaan Konsumen, indeks manufaktur, dan kinerja emiten sepanjang tahun lalu yang terus membaik.

Para investor masih menunggu kondisi perekonomian sambil mencermati peluang dan tantangan di tengah ketidakpastian global. Kondisi tersebut juga akan mempengaruhi para investor ritel yang tengah menyusun strategi kedepannya.

Baca juga: Dollar ke Rupiah Hari Ini, Cek Kurs di BCA hingga BRI

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU