33.5 C
Jakarta
Selasa, 16 April, 2024

Ekuitas Pemegang Saham: Klasifikasi hingga Komponennya

JAKARTA, duniafintech.com – Secara umum, pengertian ekuitas pemegang saham adalah nilai aset atau sejumlah uang yang akan diberikan oleh perusahaan kepada pemilik saham ketika seluruh aset perusahaan sudah dicairkan dan semua bentuk utang dan liabilitas perusahaan telah dilunaskan.

Adapun nilai ekuitas adalah nilai yang paling sering digunakan dalam menentukan tingkat kesehatan suatu entitas bisnis. Hal itu sangat berkaitan dengan cara perusahaan dalam menerapkan skala prioritas untuk pengelolaan keuangannya.

Penting juga diingat bahwa nilai ekuitas tidak selalu positif sebab dalam beberapa kondisi, nilai ekuitas pun dapat menjadi negatif lantaran beban yang mesti ditanggung oleh perusahaan lebih besar ketimbang nilai asetnya. Kondisi ekuitas negatif ini disebut defisit.

Klasifikasi Ekuitas Pemegang Saham

Tentunya diperlukan modal terlebih dahulu untuk membangun sebuah bisnis atau perusahaan. Ekuitas berdasarkan sumber modal dibagi menjadi dua jenis, yakni laba ditahan dan modal setoran.

Baca juga: Game NFT Penghasil Uang: Cara Kerja Hingga Jenis-jenisnya

Nah, dalam proses berjalannya, modal yang dikumpulkan perusahaan akan semakin besar seiring berjalannya waktu. Bukan itu saja, sumber modal pun bisa datang dari berbagai pihak sehingga membuat perhitungan rumus ekuitas pemilik saham juga berubah setiap tahunnya.

Apa saja klasifikasi ekuitas pemilik saham? Berikut ini ulasannya.

  1. Laba Ditahan

Ini adalah klasifikasi ekuitas pemilik saham yang merupakan hasil dari perhitungan akumulasi akun laba dan rugi dan laba yang ditahan oleh pihak perusahaan yang tidak dibayarkan kepada pemegang saham karena dijadikan sebagai dividen.

Ekuitas pemilik saham klasifikasi laba ditahan ini akan dimainkan untuk menjamin kerja sama antara kedua belah pihak, yang terjadi saat perusahaan menggandeng pihak lain untuk mendapatkan modal terlebih dahulu.

Biasanya, laba yang ditahan oleh pihak perusahaan ini akan dimanfaatkan untuk kebutuhan operasional perusahaan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Tujuannya supaya perusahaan semakin berkembang sehingga dapat mendatangkan keuntungan lebih besar di masa mendatang.

  1. Modal Setoran

Klasifikasi ekuitas pemilik saham yang kedua ini dibagi menjadi dua jenis, yakni modal yuridis dan modal setoran lain. Modal yuridis bisa disebut juga sebagai legal capital karena ia muncul dengan ketentuan hukum yang mewajibkan perusahaan memiliki sejumlah dana yang diperlukan sebagai perlindungan terhadap pihak lain.

Adapun modal setoran lain disebut juga dengan nama paid in surplus atau juga stock, yang bisa mengalami perubahan dan penurunan nilai terhadap pertanyaan tentang ekuitas pemilik saham. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan penurunan nilai pada modal setoran, di antaranya:

  • Dividen saham
  • Hak beli saham
  • Pemesanan saham
  • Obligasi terkonversi
  • Saham istimewa terkonversi
  • Saham treasuri

Kendati demikian, modal setoran ekuitas pemilik saham ini tidak akan semata-mata mengalami penurunan sebab kondisi itu bisa terjadi kalau ada likuiditas atau pencairan seluruh aset yang dimiliki oleh perusahaan.

Komponen Ekuitas Pemegang Saham

Ditinjau dari riwayat dan sumbernya, komponen/sumber utama ekuitas pemilik saham perusahaan dibagi menjadi dua jenis, yakni modal disetor dan laba ditahan. Berikut ulasannya.

  1. Modal Disetor

Adapun komponen yang termasuk dalam modal disetor adalah bagian dari modal yuridis. Komponen yang ada di dalamnya, yakni kapitalisasi laba ditahan, penerbitan saham baru, dividen saham, konversi obligasi, dan stock subscription.

Baca juga: Cara Mudah Dapat Bitcoin Tanpa Beli dan Menambang, Simak Ulasannya di Sini

Secara umum, komponen lainnya yang juga termasuk dalam modal disetor ini, yaitu penjualan saham treasuri, premium modal saham, penyerapan defisit, restrukturisasi capital, deklarasi dividen likuidasi, dan revaluasi aset.

  1. Laba Ditahan

Komponen rumus ekuitas pemilik saham laba ditahan ini meliputi laporan laba rugi, rekapitulasi, dividen, dan perubahan akuntansi. Adapun komponen yang masuk dalam ekuitas pemilik saham laba ditahan selanjutnya, yakni untung penahanan belum terealisasi, hak pemegang saham minoritas, dan penyesuaian capital belum terealisasi lainnya.

Pengetahuan soal komponen ekuitas pemilik saham jenis laba ditahan ini menjadi hal yang penting bagi perusahaan sebab ekuitas pemilik saham ini bakal menjadi indikator penting pada neraca yang akan dirangkum ke dalam laporan laba rugi perusahaan.

Adapun dalam menentukan komponen ekuitas pemilik saham ini, sangat penting bagi setiap perusahaan untuk membuat jurnal dan pembukuan akuntansi dengan sistem yang baik dan jelas. Untuk mempermudah pembukuan akuntansi ini, Anda bisa menggunakan software atau aplikasi akuntansi yang dapat dengan mudah ditemukan.

Rumus Perhitungan Ekuitas Pemilik Saham

Dalam menghitung ekuitas pemilik saham, terdapat rumus yang dapat digunakan, yakni total aset perusahaan dikurangi dengan total kewajiban. Adapun total kewajiban perusahaan dalam hal ini bisa terdiri dari berbagai hal, antara lain, utang perusahaan, gaji karyawan, dan juga beban operasional alat perusahaan.

Cara menghitung ekuitas pemilik saham dapat dilakukan dengan teknik pengurangan dan juga teknik komponen, dengan ulasan sebagai berikut.

  1. Cara menghitung ekuitas pemilik saham menggunakan teknik pengurangan
  • Hitung total aset perusahaan berdasarkan laporan neraca yang terdapat pada periode yang disangkutkan
  • Hitung total semua kewajiban perusahaan mulai dari hutang perusahaan, gaji karyawan dan juga beban operasional perusahaan. Daftar ini harus terpisah dari neraca aset perusahaan
  • Hitung total nilai ekuitas pemilik saham dengan cara mengurangi nilai total aset dengan nilai total kewajiban perusahaan
  • Total aset harus sama dengan total ekuitas dan jumlah kewajiban.

Contoh kasus:

Perusahaan A memiliki total aset lancar sebesar Rp535 juta yang terdiri dari kas Rp135 juta, investasi jangka pendek Rp60 juta, piutang Rp85 juta, persediaan Rp225 juta, dan asuransi dibayarkan di muka sebesar Rp30 juta. Perusahaan ini juga memiliki aset jangka panjang sebesar Rp75 juta. Untuk memperoleh nilai aset, Anda hanya perlu menambahkan keduanya. Dengan demikian, nilai aset perusahaan A sebesar Rp610 juta.

Baca juga: Persiapkan Dana Masa Depan dengan Tabungan Berjangka BRI, Berikut Ini Ulasannya

Berikutnya, hitung nilai kewajiban perusahaan yang harus dibayarkan oleh perusahaan. Anggaplah total nilai liabilitas perusahaan ini sebesar Rp470 juta, yang terdiri dari utang usaha, gaji karyawan, dan beban operasional lainnya.

Untuk memperoleh nilai ekuitas pemilik saham, Anda hanya perlu mengurangi nilai aset total dengan nilai liabilitas total yang telah dijumlahkan di atas. Dari hasil itu, Anda akan memperoleh ekuitas pemilik saham sebesar Rp140 juta. (Rp610 juta – Rp470 juta)

  1. Cara menghitung ekuitas pemegang saham dengan teknik komponen
  • Hitung modal saham perusahaan dari modal yang terima dari penjualan saham
  • Verifikasi laba ditahan atau total laba perusahaan setelah semua kewajiban dilunaskan
  • Konfirmasikan nilai saham treasury di neraca perusahaan
  • Hitung ekuitas pemilik saham dengan cara menambahkan modal saham ke laba ditahan kemudian kurangi dengan saham treasury

Contoh  kasus:

Perusahaan A memiliki modal saham sebesar Rp300 juta yang didapatkan dari saham biasa sebesar Rp200 juta dan modal saham preferen sebesar Rp100 juta. Dari keseluruhan saham tersebut, perusahaan akan menentukan laba ditahan sebesar Rp50 juta.

Untuk memperoleh ekuitas pemilik saham, Anda bisa menambahkan modal saham keseluruhan dengan laba ditahan kemudian kurangi dengan saham treasury sebesar Rp15 juta. Dari perhitungan tersebut, diperoleh hasil bahwa nilai ekuitas pemilik saham adalah Rp335 juta.

Penting diingat, dalam menghitung rumus komponen ekuitas pemilik saham, pastikan untuk selalu memperhatikan perubahan aturan akuntansi, termasuk perubahan dalam klasifikasi aset dan liabilitas yang bisa menyebabkan revisi perhitungan ekuitas pemilik saham.

Misalnya, aturan penyertaan tunjangan pensiun ke dalam neraca pada aturan akuntansi tahun 2006. Hal itu membuat nilai liabilitas meningkat di semua perusahaan.

Contoh Penggunaan Ekuitas Pemilik Saham

Contoh penggunaannya adalah sebagai berikut:

Perusahaan A punya total aset senilai 2,6 juta dolar AS atau setara dengan Rp38 miliar, sedangkan total kewajibannya adalah sebesar 920 ribu dolar AS (sekitar Rp13 miliar). Dari hasil itu, diperoleh bahwa ekuitas pemilik saham perusahaan A sebesar 1,68 juta dolar AS atau setara dengan Rp24 miliar.

Contoh lainnya dari penggunaan perubahan ekuitas pemilik saham ini, yakni pada total ekuitas pemilik saham PepsiCo Inc yang sempat menurun selama periode 2 tahun, dari nilai 17,4 miliar dolar AS pada tahun 2014 dan menjadi 11,1 miliar dollar AS pada tahun 2016. Kondisi itu membuat para analis mulai memperhatikan tingkat kesehatan keuangan pada perusahaan produk makanan dan minuman ini.

Pasalnya, pada periode yang sama, total ekuitas pemilik saham pada perusahaan Coca Cola sebagai kompetitornya malah mengalami penurunan yang tidak terlalu signifikan. Dalam periode yang sama nilai, saham Coca Cola menurun dari nilai 30,3 miliar dollar AS menjadi 23,01 miliar dollar AS. Hal itu menunjukkan bahwa persentase penurunan perusahaan tersebut tidak terlalu besar ketimbbang PepsiCo Inc.

Kondisi itu disebabkan oleh utang usaha dan kewajiban Coca Cola sudah menurun secara konsisten. Di lain sisi, PepsiCo Inc malah menunjukkan peningkatan utang dan kewajiban.

Demikianlah ulasan mengenai ekuitas pemegang saham yang perlu diketahui. Adapun nilai ekuitas ini memang punya peranan yang penting dalam perusahaan. Pada akuntansi, nilainya akan mencerminkan kesehatan keuangan perusahaan yang menjadi faktor penting dalam menentukan harga saham pada perusahaan itu.

 

Penulis: Kontributor/Boy Riza Utama

Admin: Panji A Syuhada

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE